8

4 1 12
                                    

.
.
.
.
.

.
.
.
.

Happy Readingggggss~~
Vote nya jangan lupaa!!

.
.
.
.
.

Keesokan harinya Eric keluar kamar sembari mengusap wajahnya, dia baru bangun. Setelah semalaman tidak bisa tidur karena merasa bersalah sudah membentak kakaknya.

Apartment besar ini terlihat sepi. Ia naik keatas dan mengetuk kamar sang kakak. Tidak ada jawaban
"Eumm, apa dia lagi keluar?"
Eric kembali turun dan berjalan kekamar Sunwoo. Ia msuk dan melihat Sunwoo masih tidur.

"Ya. Sunu. Bangun udah siang. Lu gak laper."
"Eumm." Jawab Sunwoo dan membalik badannya membelakangi Eric.

Bel berbunyi, "Ya buka sana." Tidak ada jawaban dari Sunwoo. "Gua yang bego, ngapain nyuruh orang tidur." Ia beranjak dan membuka pintu.

Ada Aren, Kevin, dan Changmin yang sudah berdiri dengan membawa beberapa paper bag makanan.

"Hyuuungg~~~" Mata Eric berbinar "Tau aja gua baru bangun. Laper."
"Ckk, untung gua ama Aren inisiatif sarapan bareng disini." Changmin masuk dan berjalan kedapur. "Kevin bantuin siapin." Minta Changmin.

Aren menatap Eric "Sesuatu terjadi kan semalam? Kau terlihat seperti zombie. Ada apa?"
Eric menghela nafas dan mengikuti Aren yang duduk di meja makan, "Aku membentak Jia semalam. Seharusnya aku bisa menahan emosi ku dan tidak egois."

"Eric Eric, kau bodoh sekali. Dimana dia sekarang?"
Eric menggeleng tidak tahu.
Kevin menata makanan di meja, "Ya, bangunkan Sunwoo cepat. Atau aku bangunkan dengan cara tidak biasa."
"nee hyung."

Eric beranjak dari duduknya dan menuju kamar Sunwoo untuk membangunkan temannya itu.

Bel kembali berbunyi, Changmin yang baru keluar dari dapur membuka pintu. "Oh, Luo Qing-ssi, selamat pagi. Eumm, kau belanja?" Ia melihat belanjaan di dua tangan Luo Qing.
"Selamat Pagi. Aku belanja beberapa bahan dapur untuk sarapan."

Luo Qing terdiam ketika melihat meja penuh dengan makanan, "Oh, sedang sarapan ya?"

ia menoleh pada Changmin yang menatapnya, "Changmin-ssi silahkan sarapan. Aku akan membereskan ini."

"Kau juga ikut sarapan, sini. Biarkan itu dibereskan nanti." Titah Aren.
Luo Qing tersenyum, "Aku sudah sarapan tadi. Kalian sialhkan sarapan." Luo Qing berjalan menuju dapur.

Changmin menyusul kedapur, mengambil kantong belanjaan dan menaruhnya di kitchen bar. "Ayo sarapan sama kami. Supaya kita bisa lebih deket biar gak canggung."

Changmin menggenggam tangan Luo Qing dan membawanya menuju meja makan. "Sini duduk sini."

Changmin mendudukan Luo Qing di kursinya, dan ia mengambil tempat disebelahnya berhadapan dengan Aren dan Eric.

"Ji Changmin." Tegur Aren.
"Wae?" ia kembali menoleh pada Luo Qing yang duduk disebelahnya, "Kau mau sandwich? Atau apa?"

"Terimakasih. Aku akan menagmbil sendiri." Luo Qing tersenyum sopan.
"Kau tidak perlu canggung. Kau bisa memanggil mereka Oppa, atau gege. Santai saja terhadap teman temanku." Ujar Aren.

Changmin menyutujui omongan Aren, "Iyaa, kami gak gigit kok." Changmin sedari tadi menatap Luo Qing sambil tersenyum.

Kevin yang duduk disebelah Changmin memukul lengannya, "Justru lu yang membuat dia takut. Berhentilah menatapnya. lu membuat dia tidak nyaman Ji Changmin."

Eric berdeham, "Jia, bahan masakannya buat nanti siang aja. Kita masakain mereka masakan andalan jia."
Aren menoleh, "Maksudmu ayam pao pao?'
"Ayam Kungpao." Sunwoo membenarkan.

Born To Love | TOS Sequel (Di Tunda)Where stories live. Discover now