22

10 1 1
                                    

Qing memasuki area rawat jalan. Pagi ini jadwal praktik nya dimulai setelah libur hari Natal.
Sudah terdapat pasien yang mengantri untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut dari Qing.

Ia berhenti di Nurse station untuk menyapa para perawat yang bertugas. "Selamat pagi. Siapa yang akan membantu saya hari ini?"
"Saya Dok." Ujar perawat muda. Qing melihat name tag pada dada kirinya, " Okay, Julia Wang. Ayoo. Berkas berkas pasien jangan lupa."

"Sudah saya siapkan semuanya Dok di ruangan." Jawab Julia. Ia kemudian mengikuti Qing berjalan masuk kedalam ruangan praktik.

"Selamat pagi semua." Sapa Qing pada pasien yang sudah duduk menunggu didepan ruang praktiknya.

"Masih ada 10 menit Dok, sebelum jam praktik dibuka." Julia menempatkan berkas berkas tentang pasien hari ini dihadapan Qing.
"Oh terimakasih. Saya pelajari sebentar sebelum mulai."

Jam praktik Qing dimulai dari jam 9.00 pagi hingga jam 14.00. Pasien terakhir keluar dari ruangan tepat di jam 12 siang. Memang pasien kali ini tidak terlalu ramai seperti biasanya di karenakan masih musim liburan natal dan tahun baru.

"Julia, saya ada jadwal visite jam berapa ya?"
Julia yang sedang membereskan ruangan pun melirik paper work di sampinga nya.
"Jam 14.30 Dok. Bagaimana?'

"Maju saja. kita visite 20 menit lagi."
Julia mengangguk, "Saya siapkan berkas berkasnya dulu Dok dan menginfokan beberapa perawat."
Julia keluar dari ruangan meninggalkan Qing berdiam diri di ruang praktik.

Tok tok Tok.
suara ketukan pintu terdengar yang membuat atensi Qing teralihkan pada sosok tinggi dan tampan yang berada di pintu ruang praktiknya.

"Aren Oppa?"
"Hai, sudah makan siang?" tanyanya dan duduk di kursi tepat dihadapan Qing.
Qing menggeleng, "Aku baru selesai praktik."

"makan siang bareng?"
Qing menggeleng, "Maaf oppa. Tapi aku ada visite setelah ini."
"Aku tunggu."

Qing hanya menghela nafas lelah.
"Dok, jadi visite?" Tanya Julia sembari membawa papan paper work berkas pasien untuk visite pagi ini.

Qing mengangguk, "Maaf Oppa. Aku masih ada pekerjaan."
Aren berbalik dan tertegun
"Julia? Julia Wang?"

Ekspresi Julia tampak terkejut sesaat dan kembali seperti biasa.
"Maaf?"
Ia melirik Qing yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

Aren memegang kedua pundak Julia. "Julia-ya, ini saya Aren."
"eum dr. Qing?"
"Oppa, kami harus kerja." Qing menepuk pundak Aren.

Aren menoleh dan menatap Qing.
Julia melepaskan diri dari Aren "dr. Qing saya tunggu di Nurse station."
Juli bergegas keluar dari ruang praktik dan menenangkan dirinya.

"Qing qing."
"Oppa, aku hari ini sibuk. Please."
Aren mengangguk, "Okay."
"Ajak Gege saja untuk makan siang." Qing mengalungkan Stetoskop di lehernya.
"Aku duluan oppa."

Qing keluar untuk melanjutkan pekerjaannya.

Pasien terkahir yang ia visite seorang wanita paruh baya.
"selamat siang Halmoni, bagaimana perasaanya?"
"cukup baik Dok. Hanya nafas ku sedikit berat."
"Biarkan aku memeriksa mu sebentar."

Julia tampak sedikit melamun dan tidak konsentrasi hingga ia tidak mendengarkan apa yang Qing ucapkan.
"Julia, Hey." Panggil Qing yang tidak mendapatkan jawaban. Hingga ia tersentak saat Qing mengambil papan paperwork nya dan menulis sesuatu.

"Hari ini kita pantau lagi yaa Halmoni, kalau besok nafas nya udah gak sesak dan buat beraktifitas udah enakan. Besok sore boleh pulang. Setelah ini coba buat jalan jalan pagi yaa di temani perawat. Nanti akan ada perawat yang jemput."

Born To Love | TOS Sequel (Di Tunda)Where stories live. Discover now