12|ᴀʟɪꜱ ᴋᴇʀɪᴛɪɴɢ

872 196 18
                                    


"Ini seperti cerita fanfic yang manusia gepeng ke dunia nyata dengan keadaan realita,"(Name) tertawa kecil.

***

"Mengapa kamu ingin membantunya tanpa berfikir terlebih dahulu?"

(Name) melihat telapak tangan kanannya yang terluka, (Name) menjawab pertanyaan Vokie.

Setelah 4 hari di rawat (Name) akhirnya diperbolehkan pulang.

(Name) dan Vokie pergi ke parkiran menggunakan payung karena hujan, lalu menaiki mobil.

"Punya makanan tidak?"Vokie mencoba untuk mencari makanan dimobilnya,"tidak ada."

"Kalau begitu kita beli makanan terlebih dahulu, sekalian untuk makan siang dan malam."

(Name) mengulat,"Pagi-pagi hujan nikmat banget ditambah mobilmu yang nyaman,"Vokie mengerang.

Mereka pun pergi ke minimarket terdekat.

"(Name), pakai sabuk pengamannya,"(Name) kembali menghadap depan dan memakai sabuk pengamannya.

Apa yang kamu khawatir kan lagi (Name), ia sudah pulang.

Suasana di dalam mobil hening.

Hening yang nyaman.

Setelah 10 menit mengendarai mobil mereka sampai di minimarket,"Ayo."

Saat (Name) masuk kasirnya kaget melihat (Name) yang diperban, (Name) hanya senyum dan sedikit menunduk.

Mereka berpencar.

"Ehhh satu bento tiga ratus yen, empat onigiri saja cukup untuk sehari."

(Name) pergi ke kasir dan melihat makanan Vokie sudah di dalam plastik.

"Aku tunggu di luar,"Vokie pun keluar.

(Name) memberi makanannya ke kasir dan di scan,"Ini menjadi dua ratus yen,"(Name) membeli uangnya ke pada kasir,"terima kasih, selamat belanja kembali."

Saat (Name) keluar ia melihat Vokie membawa tas,"Ini tasmu?"

"Tapi tasku ada di mobil... oh iya, ini tasku baru inget, ini siapa yang ngasih?"

"Orang, harusnya kamu tadi ikut keluar, ia memiliki penampilan cukup... unik."

"Unik gimana?"

"Rambutnya warna kuning, alisnya memutar,"(Name) kaget dengan deskripsi penampilan oleh Vokie.

"Kamu tahu anime One piece kan?"Vokie menggelengkan kepalanya,"tidak pernah mendengarnya."

(Name) mendecih,"Dia pergi ke mana?"Vokie mununjuk arah kanan,"kesana."

(Name) mengambil payung dan membukanya,"Kamu tunggu di mobil, aku ingin pergi sebentar,"Vokie langsung menahan (Name).

"Apa yang kamu lakukan? Ingin mengejar dia? Ini hujan deras (Name)."

"Aku punya urusan dengannya, aku akan kembali secepatnya,"Vokie melepas (Name),"waktumu satu jam."

(Name) pergi mencari pria yang di sangka sebagai Sanji, jalannya mulai cepat.

15 menit telah berlalu, (Name) masih belum menemukannya.

(Name) menengok ke kanan dan melihat Sanji menunduk dan duduk di tanah sedang berteduh.

(Name) cepat-cepat menghampirinya.

Sanji mendengar hentakan kaki di dekatnya, ia mengangkat kepalanya dan melihat (Name) terenga-enga.

Sanji langsung berdiri,"(Name) san! Apa yang kamu lakukan di sini?"

(Name) menutup payungnya,"Apa yang kamu lakukan di sini? Seharusnya kamu sudah kembali."

"Portalnya membawaku kembali,"(Name) menarik nafas dalam-dalam,"hah? Pasti ada yang salah."

"Kamu ikut denganku,"Sanji langsung menolaknya,"maaf (Name) san, aku tidak ikut denganmu."

"Kenapa?"Sanji menatap (Name) dengan sedih,"aku... tidak bisa."

"Mangapa kamu ingin sekali membantuku,"(Name) tersenyum,"karena aku orang baik."

"Tapi kenapa kamu ingin membantuku sampai sejauh ini?"

Andaikan aku memberitahunya kalau petualngannya dengan Luffy telah menemaniku sejak kecil.

Rasanya aneh sekali aku harus ngungkapin perasaanku.










"Aku tahu apa yang kamu maksud, Sanji."

"Aku terluka, aku memiliki banyak kerjaan dengan deadline yang mepet, sibuk dengan tugas kadang tidak tidur sehari."

"Saat kamu datang sebenarnya aku memberimu hanya sehari untuk menginap kemudian mengusirmu."

"Tapi, saat kamu membuatkanku makan siang, selalu membuat pikiranku tenang kembali."

"Lalu kamu menyambutku saat pulang, memberiku minuman saat sedang mengerjakan tugas, dan membawaku ke tempat tidur."

"Mungkin bagimu itu hanya hal sepele atau hal yang biasa bagimu, tetapi bagiku itu bagaikan sebuah hadiah."

"Itulah kenapa aku ingin membantumu."

"Rasa lidahku rasanya aneh sekali setelah ngomong, jarang-jarang aku ngomong seperti ini,"Sanji memeluk (Name) pelan-pelan untuk tidak menyakiti badannya yang terluka.

"Mau makan? Aku bawa onigiri empat nih."

Halolo apa kabar? Hehe.

Maaf ini fluff nya dikit nanti ada lagi kok btw Author minta maaf ya kalo chap sebelumnya ngebosenin😅

Yang masih mau baca sampe sini Author berterima kasih banget sama kalian!

Adios~

DIFFERENT HUSBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang