10|ʙᴇɴᴀɴɢ ʜɪᴛᴀᴍ

939 207 23
                                    

(Name) jatuh pingsan.

***

Sanji menahan nafasnya, Sanji mencoba untuk melompat namun tidak mendorong dirinya sedikit pun,"Disini benar-benar tidak ada udara."

Tiba-tiba muncul tali-tali sebelumnya muncul tidak tahu dari mana.

Namun talinya tidak berwarna hijau, melainkan warna putih dan bercahaya.

Tali-tali tersebut mulai menyerang Sanji.

Ketika Sanji menendangnya, tali-talinya tidak berkutik sedikit pun yang ada hanya Sanji yang kesakitan.

"Sejak kapan bisa sekeras ini!"Sanji hanya menghindar dan menghindar sampai di mana ia hampir tidak kuat menahan nafasnya.

Tali-talinya berhenti menyerang Sanji.

Sanji hanya bisa terdiam karena tidak bisa kabur kemana-mana.

Tali tersebut memunculkan bunga yang indah, besar, dan terbentuk dari beling-beling.

Namun tali-tali langsung mengikat Sanji, bunganya otomatis langsung memunculkan mulut yang menyeramkan.

Sanji mencoba untuk melepaskan dirinya, mulut tajamnya semakin dekat.

Pada detik-detik terakhir, ada semacam laser putih muncul mengenai bunga yang ingin memakan Sanji.

Tali-talinya melepaskan Sanji dan bunganya mati dengan luka bakar yang menyebar di mahkotanya.

Seketika Sanji langsung memegang lehernya karena kehabisan oksigen.

Laser sebelumnya muncul kembali menuju ke arah Sanji, Sanji mencoba untuk namun terlambat.

Tidak seperti bunga tadi, Sanji tidak terbakar, dan ia bisa bernafas kembali.

Sanji terenga-enga, tiba-tiba tubuhnya terbanting mengenai bebantuan dan tersungkur ke tanah.

Laser putihnya sudah menghilang.

Sanji berdiri dengan pelan, wajahnya kotor, jasnya sobek-sobek, dan juga dengan celananya.

Sanji memegang kepalanya,"Aku kembali ke sini?"Sanji menghadap ke belakang dan melihat jalan keluar yang sudah di tutupi oleh bebatuan.

"Aneh sebelumnya tidak seperti ini,"Sanji menyadari sesuatu,"jangan sampai dia terjebak."
______________________________________

(Name) mengkedipkan matanya.

"Aku... harus keluar dari sini...."(Name) mencoba untuk berdiri, tetapi ada sesuatu yang menahan telapak tangan kanannya.

Telapak tangan kanannya tertimpa oleh batu, (Name) mencoba untuk mengangkat batunya sekuat mungkin, dan hasilnya tetap sama.

"Jalan keluarnya juga tertutup,"(Name) duduk bersender di bebatuan.

Tiba-tiba saja batu yang menutupi jalan keluarnya terangkat dan menunjukkan beberapa orang yang menggunakan topi pelindung.

Orang-orang itu langsung menghampiri (Name),"Kamu tidak apa-apa,"(Name) hanya menatapnya dan menunjuk batu yang menimpa telapak tangannya.

Mereka langsung mengangkat batunya secara bersamaan.

Begitu terangkat (Name) langsung memeluk tangan kanannya,"Bisa jalan?"(Name) mengangguk dan berdiri.

(Name) akhirnya di bawa ke atas, ketika sudah di atas ada beberapa pengacara yang sedang berbicara di depan kamera.

Ada satu mobil ambulan, orang yang berseragam sama dengan orang yang menyelamatkannya.

(Name) akhirnya di masukkan ke dalam mobil ambulan.

Benar-benar melelahkan.
______________________________________

Sanji terus menghancurkan batunya sampai ia bertemu dengan penyelamat sebelumnya,"Kalian siapa?"

"Kami anggota SAR, kami akan membawamu keluar dari sini."

"Apa kalian melihat wanita berambut hitam dan dikuncir?"mereka sedikit terdiam,"kalau kamu menanyakan wanita itu ia sekarang sudah aman."

"Salah satu dari kita akan membawamu ke atas, kita masih akan mencari orang lain yang terjebak di sini."

Sanji akhirnya di bawa ke atas walaupun sebenarnya dia bisa melompat di udara untuk tidak mendapatkan kesalah pahaman.

Ketika sampai di atas Sanji dihampiri 2 orang medis.

Ketika di cek Sanji hanya memiliki luka di kepalanya.

Karena lukanya tidak parah Sanji tidak di bawa ke rumah sakit.

Apakah aku akan tinggal di dunia ini selamanya?

Halo semuanya!

Wehehe sudah Author bilang belum selesai kan 😏

Yang nunggu momen romantisnya sabar ya, ada kok nanti tunggu aja hehe udh ada di otak Author.

Happy reading kawan!

DIFFERENT HUSBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang