19|ʀᴇᴀʟɪᴛᴀ

1K 197 18
                                    

"Sanji!"(Name) melihat tali-tali tajam mulai menghampirinya.

***

Namun sebuah hisapan yang begitu kencang membuat mereka terlempar.

Kepala (Name) terbentur beberapa dinding salah satunya mengenai matanya.

(Name) melihat sebuah portal yang mulai mengisap segalanya

Begitu (Name) melihat tiang berdiri dengan kuat ,(Name) langsung memegang tiang dengan erat.

Luka tangannya yang telah di perban mulai terbuka kembali.

Namun (Name) tetap memegang tiangnya dan menahan rasa sakitnya.

Tiba-tiba saja hisapan itu berhenti secara mendadak.

(Name) terenga-enga dan mencoba menahan rasa sakit tangannya yang mulai berdarah lagi.

(Name) sedikit merengek karena rasa sakit di badannya mulai menumpuk.

(Name) melihat pria yang mencoba untuk membunuhnya terpuruk.

Pria itu menaikkan kepalanya dan menatap (Name) yang sudah memiliki mata mulai membengkak.

"Jika saja kamu membiarkannya kamu tak akan seperti ini-"mulutnya langsung dibungkam oleh Sanji dengan tendangannya.

Sanji menendangnya ke langit lalu ke bawah berulang kali dengan dampak yang besar.

"Premier hacis!"

"Flambage shot!"

"Bien cuit grill shot!"

"Frite Assorties!"

"Poele a frire spectre!"

Pria itu pun tumbang dan tak bisa berkutik sedikit pun.

Sanji langsung lari menghampiri (Name), menurunkan badannya, dan memeluknya secara perlahan untuk tidak menyakiti (Name).

(Name) membalas pelukannya dengan mengusap kepala Sanji.

Sebelum Sanji berkata apa-apa (Name) langsung berkata,"bukan salahmu."

"Apapun alasan kamu membantuku, terima kasih."

(Name) mengistirahatkan kepalanya di pundak Sanji,"kamu menyelamatkan nyawaku."

(Name) melepaskan pelukan Sanji dan mencoba untuk berdiri, Sanji mencoba untuk membantu keseimbangan (Name).

"Tanpa kamu sadari kamu telah membuat banyak orang bahagia dan memberi semangat hidup kepada banyak orang."

"Sepertiku."

"Sejak kapan?"

(Name) hanya tertawa kecil dan mendekati portalnya.

"Sejak dulu."

Portalnya mulai makin mengecil, (Name) menatap Sanji dengan wajah antusias dibalik mukanya yang lebam

"Aku tahu dari awal kamu menyukaiku,"Sanji sedikit tercengang.

"Aku tidak tahu apa yang kamu lihat dariku tapi aku terpaksa harus menolaknya."

"Bisa saja aku memintamu untuk tinggal di sini tapi aku tidak bisa."

"Pertualanganmu belum selesai dan masih banyak perempuan cantik di duniamu.

"Kita baru saja kenal dua minggu, rasa sukamu juga pasti akan hilang setelah empat bulan berlalu."

(Name) melihat portalnya semakin mengecil.

(Name) menghirup udara sedalam-dalamnya siap-siap mengeluarkan kata-kata yang lantang

"All blue itu ada!"

"Aku pasti... Pasti! Selalu akan melihat setiap perjalanmu menemukan One piece dengan kru Topi jerami lainnya!"

(Name) membungkuk,"Terima kasih telah berkunjung di sini! Sekali lagi terima kasih!"

Mata Sanji melebar seketika (Name) mengatakannya.

(Name) mulai bangkit kembali dan memegang pundak Sanji lalu melemparnya menuju portal.

Sanji melihat (Name) memberikan simbol peace.

"Aku mencintaimu!"

Seketika portal itu tertutup mengakibatkan angin yang begitu besar.

Bangunan-bangunan, puing-puing, dan berbagai bebatuan mulai bertebangan.

Juga dengan (Name).
______________________________________

Sanji tiba-tiba saja jatuh ke dalam air.

Seseorang pun menyeburkan dirinya lalu mengangkat Sanji ke atas.

Saat membuka matanya dan melihat teman-temannya.

Seekor rusa kecil melompat ke Sanji dan menangis kejer,"Syukurlah kamu baik-baik saja!"

Sanji melihat Nami mengusap air mata dan memeluknya,"Kamu kemana saja!?"

"Kami benar-benar khawatir!"

Sanji telah kembali ke dunianya dengan selamat.
______________________________________

Beberapa orang dari tim SAR mengangkat puing-puing.

Mereka akhirnya menemukan (Name).

(Name) di baringkan.

Tiba-tiba saja Vokie menghampirinya dengan air mata yang berlinang.

Para petugas mencoba untuk menahan Vokie dan membawa (Name) ke rumah sakit.

(Name) mencintai seseorang, namun bukan berarti ia buta.

Wih wih sampe sini juga akhirnya btw Author adain theme song terserah mau pake atau engga.

Mindep udh epilog 😔

DIFFERENT HUSBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang