'Kalau bisa jangan banyak gerak tubuhmu masih belum pulih, (Name).'
***
"Sehari atau nginap?"tanya si pria,"menginap."
"Berapa hari?"(Name) mengangkat bahunya,"mungkin sampai tugasnya selesai."
"Uangmu cukup untuk menginap disana?"seketika (Name) terdiam,"soal itu aku masih bingung, lagi pula di luar kota lebih murah, tidak seperti Tokyo."
"Yakin? Kalau uangmu masih tidak cukup sama saja,"(Name) memukul tangan pria itu,"aku sudah menabung."
"Aku hampir lupa kalau kamu sedang menabung,"pria itu mengusap punggung (Name),"aku tahu rasanya, kamu pasti bisa membelinya tahun depan."
(Name) melihat ponsel pintarnya,"Ya ya aku tahu, aku harus pergi, sampai jumpa besok, Vokie!"
(Name) pergi, dan 20 menit kemudian (Name) sampai,"Aku pulang!"Sanji menghampiri (Name),"selamat pulang kembali, (Name) san!"
Sanji menawarkan bantuan,"Biarkan aku menaruh tasmu (Name) san, kamu ingin menaruhnya dimana?"
"Terima kasih, taruh saja di meja dalam kamarku,"(Name) memberi tasnya kepada Sanji,"apapun untukmu (Name) swaaan~!"
(Name) menaruh sepatunya di rak, kemudian pergi ke ruang tamu dan melihat makanan mewah siap untuk dimakan.
Aku tidak pernah masak semewah ini, ia sepertinya memang diberi bakat masak langsung dari tuhan.
Sanji keluar dari kamar (Name),"Oi Sanji,"panggil (Name),"ha'i (Name) swan~?"
"Kamu memasak ini dengan bahan-bahan yang ada saja kan?"Sanji mengangguk,"apakah ada sesuatu yang salah, (Name) san?"
"Tidak ada yang salah, aku...hanya nanya,"Sanji tersenyum,"kalau begitu aku akan selalu membuatkan makanan-makanan enak untukmu selama aku disini."
"Ayo makan sebelum dingin,"ajak Sanji, (Name) dan Sanji duduk di meja tamu. Mereka menepuk tangan secara bersamaan,"selamat makan."
(Name) dan Sanji mulai makan siang, jika saja Sanji memerhatikan wajah (Name) lebih jeli lagi, ia akan melihat senyuman kecil di wajahnya.
Setelah selesai makan mereka mencuci piring bersama, Sanji mencuci piring dan (Name) mengelap piringnya.
Tak lama setelah itu (Name) memecahkan keheningannya,"Lusa kita akan pergi ke luar kota,"(Name) menaruh piring-piring di rak,"untuk...mengembalikanku?"
"Iya, aku akan berada di kamar, kalau kamu butuh apa-apa kasih tau saja,"(Name) menepuk pundak Sanji,"apakah aku boleh berada di kamarmu, (Name) san?"
"Huh, boleh saja tapi jangan membuat suara,"(Name) masuk ke kamarnya dan mulai mengerjakan tugas kuliahnya.
1 jam kemudian, (Name) mulai pusing dengan tugasnya, (Name) mendengar ketokan pintu,"Boleh aku masuk?"(Name) menjawab iya.
Sanji masuk dengan membawa teh,"Terima kasih,"(Name) mengambil gelasnya dan meminumnya, Sanji mengambil buku yang ada di rak dan membacanya sedangkan (Name) lanjut mengerjakan tugas.
Jam wekernya sudah menunjukkan pukul 6 sore dan (Name) masih belum selesai mengerjakannya,"Apakah kamu butuh bantuan, (Name) san?"
"Tidak, terima kasih,"(Name) menggeleng-gelengkan kepalanya, tiba-tiba perut (Name) keroncongan,"aku akan membuatkanmu makan malam,"
"Itu sangat membantuku,"Sanji tertawa dan keluar dari kamar,(Name) lanjut mengerjakan tugasnya.
1 jam kemudian, Sanji mengetuk pintu kamar,"Makan malamnya sudah jadi,"(Name) bangkit dari tempat duduknya dan membuka pintu.
"Kamu memasak apa?"tanya (Name),"gyudon dan karaage."
"Sudah lama aku tidak memakan karaage, aku penasaran,"(Name) dan Sanji duduk di tempat sebelumnya mereka makan siang,"selamat makan."
Berapa uang yang harus kukeluarkan untuk ke Kumomato? kuharap tidak terlalu mahal, pikir (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT HUSBU
Fanfiction[COMPLETE] [Sanji Vinsmoke x Reader] Mengisahkan pertualangan (Name) yang mencoba untuk mengembalikan Sanji ke dunia aslinya. Bukankah biasanya orang-orang akan mencoba untuk membuat karakter fiksi berada di dunia asli selamanya dengan mereka? Lalu...