13|ᴛᴜꜱᴜᴋᴀɴ ᴍᴇᴍᴀᴛɪᴋᴀɴ

859 197 30
                                    

"Mau makan? Aku bawa onigiri empat nih."

***

(Name) memberi Sanji onegiri, ponsel (Name) tiba-tiba saja berdering,"(Name) kamu di mana?"

"Aku sedang berteduh, dan err kita ada tambahan orang di mobil,"(Name) tersenyum ragu,"aku tidak akan membawa orang asing ke mobilku."

"Ini mobilku kenapa kamu yang ngatur (Name),"(Name) hanya tertawa,"dia adalah karakter anime yang kubicarakan."

"Lah? Bukannya dia sudah pulang?"

"Aku juga berpikir begitu awalnya, ia bilang portalnya membawa dia kembali."

Vokie terdiam mencoba untuk berpikir.














"Aku traktir ramen."

"Sepertinya bertemu dengan karakter anime juga menarik, kamu dimana sekarang."

(Name) memberi tahu jalannya kepada Vokie,"Aku akan kesana jadi kamu tak perlu jalan lagi,"Vokie menutup telponnya.

(Name) menaruh ponsel kembali ke kantongnya, (Name) menghadap kebelakang dan melihat Sanji sedang duduk.

(Name) duduk disamping Sanji,"Terima kasih,"(Name) menengok ke Sanji,"sama-sama."

"(Name),"panggil Sanji, (Name) hanya mengangkat kepalanya,"apakah kamu ingin di cintai oleh seseorang."

(Name) tertawa,"Tidak, aku tidak ingin dicintai, kenapa emangnya"mata Sanji sedikit terbelalak.

"Cuma nanya."tak lama setelah itu Vokie datang, Sanji dan (Name) berdiri, kemudian masuk ke dalam mobil.

"Wah, kita bertemu lagi,"Vokie tersenyum,"Sanji ini Vokie, Vokie ini Sanji."

"Senang bertemu denganmu,"kata Sanji dan Vokie.

Vokie kembali memegang setirnya dan mulai menancap gas.

Mereka akhirnya pergi pulang, (Name) duduk diam menikmati perjalanan, saat (Name) melirik (Name) melihat Sanji sudah tertidur pulas.

"Sepertinya hari ini caraku menyetir sedang bagus,"(Name) kembali menghadap ke depan,"mobilmu juga enak untuk tidur."

Saat melewati 3 polisi tidur kepala Sanji jatuh ke pundak (Name), Vokie mencoba untuk menahan tawa.

Karena rambutnya menggelitik leher (Name), (Name) memindahkan kepala Sanji ke pahanya pelan-pelan.

"Vokie tolong fokus menyetir,"Vokie tertawa kecil,"kamu suka dengannya."

"Tidak,"jawab (Name) dengan muka datar tanpa pipi yang merah merona,"ohh begitu."

"Kamu benar-benar tak ingin menikah atau pacaran... selamanya?"(Name) mengangguk.

Vokie menghela nafas,"Sayang sekali, padahal banyak yang naksir denganmu (Name)."

"Ha beneran?"

"Iya, mereka memandangmu sebagai cewe yang mereka idamkan, cantik, multi talenta, badan yang sempurna,"(Name) memutar bola matanya,"kebanyakan hanya memandang fisik aku tidak suka."

"Benar juga ya, aku tahu kamu akan sendirian selamanya, tapi ada tidak tipe laki-lakimu?"

"Ada, aku suka dengan laki-laki yang tidak bernafas,"Vokie menggeleng-gelengkan kepalanya.

Vokie akhirnya diam, Vokie ingat kalau (Name) memiliki banyak husbando.

Vokie ingat (Name) memiliki Reiner, Reigen, Naruto, dan Daichi Sawamura sebagai husbandonya.

Rata-rata memiliki rambut kuning dan memiliki sifat seperti ayah.

Vokie melihat spion tengah dan melihat (Name) mengusap kepala Sanji, Vokie tersenyum.

Tanpa Sanji sadari ia memegang paha (Name) membuat (Name) sedikit mengernyit dan pipinya sedikit memerah.

Namun wajah kembali seperti biasa dan terus mengusap kepala Sanji.

Tumben biasanya dia kalau terkena reaksi langsung bangun, ia ngapain saja disana sampai se pulas ini?

(Name) mengeluarkan ponselnya pelan-pelan dan memoto Sanji.

Saat siang Vokie berhenti,"makan siang, (Name),"(Name) ingat onigirinya sudah dimakan Sanji,"kutebak makananmu habis."

(Name) tersenyum, Sanji membuka matanya pelan-pelan dan melihat kaki yang ia tiduri, Sanji melirik ke atas dan melihat wajah (Name).

Sanji mimisan.

Halolo semuanya!

Author mau mengingatkan kalau besok sekolah :)

AUTHOR GA TAU MAU NGOMONG APA NGGA ADA TOPIK AHAHAH

Author sekarang cuma bisa bilang happy reading kawan :D

DIFFERENT HUSBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang