Tidak akan ada murid yang tidak setuju (jangan masukkan Haruto dalam pernyataan ini) jika kantin merupakan salah satu spot wajib di sekolah. Ketika bel sekolah mulai berbunyi, seluruh murid berhamburan memenuhi tempat tersebut.
Jeongwoo yang dijemput oleh sahabat-sahabatnya, saat ini sudah berada di dalam kantin. Dan bagaikan ada alarm khusus atas kedatangan mereka, seketika barisan murid yang mengantri makanan tiba-tiba bergeser. Para murid tersebut mempersilahkan Jeongwoo dan sahabat-sahabatnya untuk mengambil makan terlebih dahulu.
"Apa kalian tidak merasa sikap mereka terlalu berlebihan? I'm fine with waiting in queue," ujar Mashiho, salah satu sahabat Jeongwoo.
"Selama mereka mempersilahkan kita duluan, manfaatkan saja," ucap Jihoon, sahabat lain Jeongwoo, santai sambil membawa nampan makannya ke meja tengah yang kosong.
Bukan tanpa alasan Jeongwoo dan sahabat-sahabatnya mendapat perlakuan spesial seperti ini. Hal-hal yang mereka milikilah alasan kuat yang mendasarinya.
Dimulai dari sahabat pertama Jeongwoo. Jihoon, pemuda yang seenak jidat memanggil Jeongwoo dengan Jongu, adalah ketua sepak bola sekaligus master panco sekolah. Ketika ada perlombaan adu panco di sekolah, baik dari angkatan bawah sampai angkatan atas, para guru hingga satpam sekolah, tidak ada satupun yang mengalahkan Jihoon sehingga pemuda ini dengan mulus mendapat predikat panco expert.
Sahabat kedua adalah Mashiho. Sekalipun ia terlihat sangat menggemaskan dan manis, rumor yang beredar mengatakan demi seekor kucing, ia pernah berkelahi dengan gerombolan pemuda sekolah lain seorang diri. Dan yang cukup mengherankan, ia berhasil mengalahkan mereka dengan hanya sedikit luka lecet yang menggores lengannya.
Ketiga, Yoshi. Dibandingkan dangan Mashiho dan Jihoon, Yoshi bisa dikatakan tidak memiliki kekuatan fisik yang tinggi. Akan tetapi, Yoshi memiliki power yang sangat kuat. Ayahnya adalah kepala sekolah dan ibunya adalah pemilik bisnis properti yang sangat menjanjikan. Tidak ada seorangpun yang berani berurusan dengan Yoshi jika melihat latar belakangnya.
Lalu bagaimana dengan Jeongwoo? Sebenarnya ia tidak tahu pasti mengapa bisa masuk dalam lingkaran pertemanan ketiga pemuda berpengaruh sekolah tersebut. Pertemuan pertamanya dengan mereka pun bisa dibilang cukup unik. Sama-sama beralasan sakit untuk pergi ke UKS, menghindari terperangkap pada pelajaran yang membosankan.
"Temanmu yang berkacamata itu apa baik-baik saja? Kulihat anaknya sangat tertutup dan jarang sekali keluar kelas," tanya Yoshi pada Jeongwoo ketika mereka semua sudah duduk bersama.
"Namanya Haruto, hyung. Sebenarnya itu juga pertanyaanku. Tapi setiap kali kuajak untuk keluar kelas, dia hanya terdiam seperti orang bisu," ucap Jeongwoo sambil menopang dagunya.
"Tapi kamu perhatian padanya. Sampai memalak teman lain untuk membelikan dia makanan," ucap Mashiho sambil menguyah makanan di mulutnya.
"Teman lain itu namanya Doyoung dan aku sama sekali tidak memalak dia. Hanya minta bantuan membelikan makanan. Lagipula, aku membelikan Haruto makanan sebagai ganti jawaban tugas yang dia berikan," ucap Jeongwoo panjang lebar dimana Jihoon, Mashiho, dan Yoshi malah masih asik menggoda Jeongwoo sebagai tukang palak kelas hari ini.
Percuma saja aku menjelaskan panjang lebar ke mereka, batin Jeongwoo dengan perasaan kesal sambil melahap makanan di hadapannya.
.
.
.
"Hyung, aku pamit tidur dulu," ucap Jeongwoo sambil beranjak pergi dari ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Park Jeongwoo - Treasure] Stuntman in Your Dream
Fanfiction**Completed** Koo Jun-hoe adalah pemuda yang memiliki catatan kejahatan beruntun. Sayangnya, nasib sial mengakibatkannya meninggal dunia seketika. Ketika ia diperhadapkan pada penentuan akhir hidupnya, Tuhan memberinya kesempatan untuk menebus sedik...