"Apa ada hal buruk terjadi pada keluargamu?" tanya Jeongwoo dengan hati-hati.
"Ayah dan kakakku sudah meninggal dunia," ucap Haruto sambil tersenyum pahit.
"Maafkan aku, mengingatkan pada masa lalu," ucap Jeongwoo.
Haruto mengusak rambut Jeongwoo, "Tidak apa, Wo."
"Jeongwoo, kalau kamu mau pulang tidak apa. Aku sudah biasa di rumah."
Jeongwoo menggelengkan kepalanya, "Aku sudah berjanji untuk menjaga dirimu. Jangan paksa aku pulang."
"Baiklah, terserah padamu."
Jeongwoo pun kemudian berkeliling kamar Haruto, "Aku tidak tahu kamu suka mengoleksi action figure."
"Sebenarnya itu adalah pemberian seseorang."
Jeongwoo menoleh pada Haruto.
"Orang yang seperti malaikat, bagiku."
"Apa malaikat itu masih memberikanmu action figure?" tanya Jeongwoo.
Haruto terdiam, "Malaikatku─ menghilang─ bagaikan pelangi yang tak kunjung datang."
"Kamu pasti sedih sekali," ucap Jeongwoo iba.
Haruto menggelengkan kepala, "Tidak lagi untuk sekarang."
"Tidak juga? Kenapa─"
"Karena aku menemukan malaikat baruku. Dirimu."
Jeongwoo tertawa kecil, "Aku tidak sebaik yang kamu pikirkan, To."
Haruto tersenyum, "Tidak, Wo. Kamu sangat baik─ tapi tidak menyadarinya."
Jeongwoo pun lantas duduk di hadapan Haruto, "Aku sebenarnya cukup aneh dengan diriku. Entah kenapa sejak melihatmu pertama kali, aku merasa ingin terus melindungimu. Apa kamu melakukan jampi-jampi padaku?"
Haruto lantas tertawa, "Untuk apa juga aku menjampi-jampimu?"
Jeongwoo pun membenarkan kata Haruto, "Tapi aneh sekali. Kenapa aku bisa merasakan hal tersebut?"
"Jawabannya mudah, Wo. Karena kamu orang yang baik."
Jeongwoo tertegun.
Apa aku─ benar-benar berubah menjadi orang baik, batinnya.
.
.
.
Malam pun tiba. Dengan bujuk rayu Jeongwoo, Haruto pun mau tidur lebih awal.
Jeongwoo pun lantas ikut tertidur. Dan benar saja, ia kembali melihat nama Haruto terpampang di layar.
Dengan penuh kemantapan diri, ia kembali memilih nama Haruto dan Jeongwoo pun dibawa ke tempat yang gelap dan sempit.
Jeongwoo dapat merasakan baju tergantung di sampingnya.
Lemari ini lagi, batin Jeongwoo.
Jeongwoo terdiam dan kembali ia mendapat alur cerita yang sama.
Alur cerita: Jangan berisik dan bertahan untuk tidak ketahuan sampai terbangun
"Malaikat, Tuhan, maafkan aku. Kali ini aku tidak akan mengikuti alur yang kalian buat," batin Jeongwoo.
Ia harus menyelesaikan ini semua.
Menyelesaikan ketakutan Haruto.
Jeongwoo pun meraba sekelilingnya, dan ia menemukan hanger yang tidak tergantung.
Jeongwoo menggenggam hanger tersebut kuat-kuat.
Akan kupukul kepala orang itu kuat-kuat kalau sampai macam-macam, batin Jeongwoo.
Jeongwoo yang bersiap-siap, belum mendengar apapun dari luar.
"Aneh. Biasanya sudah ada orang yang berteriak-teriak. Kenapa sunyi?"
Dan tak lama, terdengar suara pintu yang terbuka keras.
HARUTO.
"Akhirnya dia datang juga," batin Jeongwoo.
Dan kembali. Jeongwoo mendengar teriakan dari orang tersebut, mencari Haruto.
"Aku harus berani. Kali ini aku bisa," ucap Jeongwoo mengeratkan hanger di tangannya kuat-kuat.
Dan kembali ia mendengar derap kaki yang mendekat.
Tap.
Tap.
Tap.
Tap.
Tap.
Tap.
"Kali ini saatnya. Kamu pasti bisa," batin Jeongwoo menguatkan dirinya dan langsung keluar dari tempat persembunyiannya.
Jeongwoo menatap wajah orang tersebut.
Jeongwoo benar-benar terkejut.
Ia lantas menjatuhkan hanger di tangannya.
"Haruto, kamu sepertinya sudah berani sekarang. Bahkan membawa hanger untuk membalasku ya," ucap orang di hadapan Jeongwoo tersebut.
Jeongwoo masih tetap tertegun.
Dan seperti yang sudah diduga, orang di hadapan Jeongwoo menghampirinya dan memukulinya.
Jeongwoo hanya bisa terdiam menerima semua itu.
Dan segalanya pun kemudian jadi memutih.
.
.
.
Haruto yang terbangun dengan nafas memburu, terkejut dengan Jeongwoo yang sudah dalam posisi duduk dengan pandangan kosong.
"Park Jeongwoo, ada apa denganmu?" ucap Haruto.
Jeongwoo meneteskan air mata.
Kamu salah besar, Haruto.
Aku
sama sekali bukan orang baik.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Next Chapter:
Memori mengenai mimpi Haruto kembali terulang
KAMU SEDANG MEMBACA
[Park Jeongwoo - Treasure] Stuntman in Your Dream
Fanfiction**Completed** Koo Jun-hoe adalah pemuda yang memiliki catatan kejahatan beruntun. Sayangnya, nasib sial mengakibatkannya meninggal dunia seketika. Ketika ia diperhadapkan pada penentuan akhir hidupnya, Tuhan memberinya kesempatan untuk menebus sedik...