Jeongwoo mencoret kalender yang terpasang di atas meja belajarnya. Ia mencoret angka 19 yang berarti hari ini sudah memasuki hari ke-20 semenjak dirinya menjalankan misi stuntman in a dream. Tak lama, masuk chat online dari Doyoung untuknya.
Jangan lupa sore ini latihan bersama.
Setelah beberapa kali menggantikan mimpi-mimpi yang tidak menarik, Jeongwoo sampai lupa hari hingga tidak menyangka hari ini sudah memasuki hari Sabtu. Jeongwoo pun segera keluar dari kamar dan menemui sang kakak.
"Tidak apa, Wo. Nanti diantar Pak Kim ya kesananya," ucap Woojin saat Jeongwoo meminta izin untuk kerja kelompok di rumah Doyoung.
Jeongwoo pun membentuk gestur OK, tanda setuju.
"Oh iya, Wo. Aku mau memberitahumu,"
"Ada apa?"
"Mengenai Karina. Ia tiba-tiba mau kuajak makan malam berdua hari ini."
Jeongwoo langsung melonjak kegirangan, "Daebak, hyung. Semakin dekat menuju pacaran."
"Wo, berlebihan kamu," ucap Woojin kesal tapi tidak dapat menahan senyum melihat tingkah adiknya.
"Kalau begitu aku naik kendaraan umum saja. Pak Kim bisa bersamamu," ucap Jeongwoo.
"Tidak perlu. Aku akan bawa mobil sendiri nanti," ucap Woojin.
Jeongwoo mengeryitkan dahinya, "Sejak kapan hyung bisa bawa mobil sendiri?"
Woojin tertawa, "Aku memang bisa bawa mobil. Hanya saja keseringan diantar Pak Kim."
"Baiklah. Kalau begitu sebelum aku kerja kelompok, akan kubantu cari pakaian yang cocok untukmu," ucap Jeongwoo bersemangat.
Woojin mengangguk. Dan pada akhirnya, setelah sarapan, Jeongwoo menghabiskan waktu untuk mempersiapkan yang terbaik bagi pertemuan sang kakak dengan Karina.
.
.
.
Doyoung dan Haruto cukup bingung dengan kondisi Jeongwoo.
Bagaimana tidak, sesampainya di rumah Doyoung, Jeongwoo malah menatap terus ke layar handphonenya dan senyum-senyum sendiri padahal layar handphonenya sedari tadi hanya menampilkan black screen.
"Kamu sedang menunggu apa, Wo? Kenapa senyum sendiri ngelihat handphone?" tanya Doyoung secara halus.
"Ah, mian. Aku sebenarnya sedang menanti berita bagus, sehingga tanpa sadar tidak menggubris kalian. Yasudah yuk kita mulai latihannya," ucap Jeongwoo yang lantas meninggalkan handphone-nya.
"Kita akan bawakan lagu apa?" tanya Doyoung. Tugas kelas musik mereka adalah masing-masing kelompok diminta menyanyikan sebuah lagu, pilihan mereka sendiri.
"Lagu yang ada rap dan vocalnya. Aku ingin di bagian rap," ucap Haruto yang langsung membuat terkejut Jeongwoo maupun Doyoung.
"Kamu bisa nge-rap?" tanya Doyoung.
"Lebih tepatnya, orang culun sepertimu apa punya bakat jadi rapper?" ucap Jeongwoo yang langsung mendapat death glare dari Haruto.
"Mengejek sekali kalian," ucap Haruto ketus.
"Coba kalau begitu nge-rap dulu biar kita percaya," ucap Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Park Jeongwoo - Treasure] Stuntman in Your Dream
Fiksi Penggemar**Completed** Koo Jun-hoe adalah pemuda yang memiliki catatan kejahatan beruntun. Sayangnya, nasib sial mengakibatkannya meninggal dunia seketika. Ketika ia diperhadapkan pada penentuan akhir hidupnya, Tuhan memberinya kesempatan untuk menebus sedik...