Cake bewarna Merah pekat itu ditutup rapat oleh Gizz. Takut tumpah.
Cake yang memang buatan nya sendiri sih kata Cella selalu enak, bahkan teman-teman dikelasnya menyuruh Gizz untuk menjualkan Makanan manis itu. Tapi ia tidak punya cukup waktu untuk melakukan hal itu.
"Weeisss, buat siapa tuh? Galtra ya?" goda Cella sambil menyenggol tangan Gizz.
Perempuan itu hanya tersenyum kaku, memang nya ini hal yang menggelikan ya? Memberi Kue pada lelaki memangnya hal yang patut untuk di cie-cie kan?
Gizz benar-benar tidak tahu hal ini karena ini kali pertamanya memberi Kue pada lelaki.
"Ehmmm, ini enak gak sih Cell? Mending lo cobain dulu deh," suruh Gizz sambil menyodorkan salah satu Kotak yang juga terisi Cake Red Velvet itu.
Cella mengangguk dengan semangat, lalu membuka Kotak itu dengan semangat pula.
"Lo belum makan seminggu ya? Biasa aja kali," Gizz sambil geleng-geleng Kepala melihat kelakuan perempuan itu.
Cella membelalakan Mata nya sanbil memukul Meja, "Gila gila gila, parah banget gue mau meninggal rasanya!"
"Gizz gue rasa lo harus bikin Bittersweet by Gizzena."
Gizz tertawa, "Ada-ada aja deh, gue belum sehebat itu kali Cell."
"Wah, santapan lezat nih keliatan nya." Salah satu maniak makan dikelas itu melirik kotak yang sedang Cella pegang.
Cella yang peka segera menangkap Kotak itu dengan kedua tangannya, pasti di Bobi ini akan mengambilnya. Ia tidak akan rela Cake terenak didunia ini dimakan oleh lelaki itu!
"Eh Qiwa gak masuk kenapa deh?"
Pemilik nama lengkap Laqiwa Jenaya itu katanya memang sedang sakit.
Cella memukul Meja heboh, ia lupa menceritakan sesuatu! Sesuatu yang sangat penting untuk diceritakan.
"Lo tau? Gue punya sesuatu yang belum gue kasih tau, gue kali ini serius."
Gizz mengangguk ikut serius, jika Cella sudah merubah raut wajahnya, pasti perempuan itu tidak main-main.
"Jadi kan Art dirumah Mami gue tuh emang lagi cuti karena anak nya sakit. Nah terus Mami gue panggil orang lah ya untuk cuci baju gitu. Nah lo tau siapa yang dateng?" tanya Cella agar membuat Gizz lebih penasaran.
Gizz menggeleng cepat, "Mama nya Qiwa sama Qiwa yang dateng buat cuci baju!" lanjut Cella berbisik dan memukul-mukul paha Gizz.
Gizz membelalakan Mata nya kaget, bukan, terlalu kaget.
"Serius lo? Kok bisa sih?"
Cella mengendikan bahunya, "Gak tau gue, tapi Jen, kayaknya dia semenjak gue tau kerjaan Mamanya dia jadi jaga jarak gitu sama gue,"
Yang Cella maksud adalah Qiwa. Biasanya dulu mereka selalu ke Kantin bertiga, tetapi sekarang ada saja alasan Qiwa untuk tidak pergi ke kantin bersamanya.
Ini cukup membuat bingung Cella. Apalah perempuan itu malu? Dengan pekerjaan Ibunya? Padahal Cella tak apa-apa dengan itu. Qiwa tidak perlu bereaksi berlebihan.
"Sabar aja deh. Nanti juga dia kalau minta tolong pasti sama kita. Jadi kalau kata gue sih everything will be okay!"
Cella menanggapi itu dengan terkekeh, Gizzena itu perempuan yang unik menurut Cella. Pertama kali mereka bertemu di Mos SMA ini, perempuan itu malah memakai Topi hitam polos, padahal Osis menyuruh Siswa/i memakai Topi dari Karton.
Dan lebih unik nya lagi, Gizzena meminta izin pada Ketos untuk pergi keluar Sekolah untuk membeli Karton agar bisa membuat Topi nya. Sungguh, kalau Cella ada diposisi Gizz waktu itu sih, dia mending dihukum daripada membuat Topi Karton yang susah nya naujubillah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DPR; Gizz & Galtra
RomanceKalau mau pacaran sama Galtra, inget kata tukang Parkir. - Pay. © All Rights Reserved