opang ilang, beneran!

2 1 0
                                    

Pemandangan di Cafe sore itu memang sangat memanjakan Mata pengunjung yang datang, entah sekedar meminum segelas Kopi, atau hanya berbincang manis dengan kerabat. Tak dipungkiri juga ada segerombolan Siswi SMA yang sedang mengerjakan tugas.

"Tante kamu orang luar ya?"

Celetukan itu menyadarkan Gizz dari lamunan sekejapnya. Gizz mengangguk pada lelaki didepan nya itu.

Sungguh, menurut Gizz ini adalah sore paling menjengkelkan. Bagaimana tidak? Sore ini bertemu dengan lelaki yang baru saja berkenalan satu hari dengan Gizz di Aplikasi Dating.

Gizz tidak tahu dimana otak cantiknya, atau mengapa otak cantik nya malah menyetujui pertemuan dengan lelaki ber kacamata tebal ini?!

Apalagi, Tante yang katanya paling seksi itu ikut dengan nya. Semakin absurd ketika Nuna ingin buang air besar di Caffe ini.

Sungguh merusak image Gizz yang anggun.

Yang paling absurd dari semua ke-absurd-an hari ini adalah lelaki itu yang membawa seekor Tikus dan Hamster di kandang kecil yang sengaja lelaki itu bawa. Gizz sangat takut sehingga daritadi Kaki nya hanya diam saja dibawah, takut Tikus itu tiba-tiba keluar.

"Kok diem-dieman sih? Ngobrol dong, biar jalinan kasih nya makin erat." Tawa Nuna sembari mengaduk Alpukat Juice yang ia pesan tadi.

Gizz menatap Nuna jutek, perempuan itu malah menambah malu Gizz. Tuhan, yang Gizz inginkan saat ini adalah pulang dan segera membuat Cake Red Velvet untuk Galtra.

"Ehm, kebetulan gue ada urusan lain nih, lo gimana? Gue mau cabut, lo masih mau disini?"

Lelaki yang Gizz ketahui nama nya Ifan Sadimas itu mengangguk, "Aku masih ada urusan disini,"

"Oke, gue pergi ya. Makasih buat hari ini, bye!"

Gizz segera merapikan barang bawaan nya yang tersimpan diatas Meja seperti Jedai, Kaca, dan Tas nya.

"Tante, ayo!" bisik Gizz sambil menarik-narik sweater yang Nuna pakai sore itu.

Karena terlalu ditarik oleh Gizz, Nuna sampai tidak sempat mengatakan Goodbye pada lelaki itu. Alhasil mereka berdua hanya ditatap oleh Ifan--

"Gizz, maaf kalau kamu tidak nyaman. Tapi kamu harus tau, dengan pertemuan kita sore ini, kamu berhasil menahan saya untuk tidak mengakhiri hidup."

Gizz membeku dalam langkah nya, begitupun Nuna, yang bisa mereka lakukan hanya saling menatap penuh maksud.

"Makasih ya,"

Untuk kalimat terakhir itu Gizz menyempatkan untuk sedikit tersenyum, setidaknya ia harus menghargai ucapan lelaki itu. Walau lelaki itu sedikit tidak jelas dan sama sekali tidak termasuk dalam kriteria Gizz, tapi lelaki itu menjadikan Gizz alasan untuk tetap bertahan hidup.

Gizz agak tersentuh ketika mendengar itu.

Setelah tersenyum singkat itu, Gizz segera menarik tangan Nuna, menjauh keluar pada lingkungan itu.

"Gizz, dia mungkin masih mau ngomong sama kamu lho itu," jeplak Nuna kala Gizz masih menggeret nya keluar ruangan.

Gizz menggeleng, merasa ia tidak terlalu nyaman ketika dekat dengan lelaki itu.

"Tante kita pulang naik Ojol ya, aku order sebentar,"

"Kayaknya lelaki tadi baik deh Gizz, why you not try to talk with him?"

"Dari muka nya sih lumayan lah ya, tapi tadi Tante ngeri deh pas dia ngomong bunuh diri, seriously."

"Aunty, can u just stop this? I feels uncomfortable with that guy,"

DPR; Gizz & GaltraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang