Tante Nuna namanya.
Perempuan dengan Kacamata bertengger manis itu menatap Gizz dengan lama. Nuna sudah menghabiskan kurang lebih 14 jam didalam Pesawat hanya untuk bertemu Gizz.
Sudah lama sekali tidak melihat keponakan cantiknya ini, terakhir Nuna melihat Gizz adalah saat Gizz berumur 7 tahun. Sekarang Gizz sudah menginjak 18 tahun, waktu yang tidak sebentar.
Anak dari Kakak nya ini sangat mandiri, Gizz tidak pernah menelpon Nuna. atau bahkan bertukar pesan lewat Whatsapp walaupun Gizz mempunyai nomor tante nya itu.
"Tante tidur dulu aja. Pasti capek kan? Apalagi Amsterdam sama Jakarta jauh," kata Gizz sedikit menyuruh. Gizz melakukan hal ini karena Gizz canggung, apalagi jika ditatap dengan lawan bicara nya. Gizz paling tidak bisa.
Nuna menggeleng, "Kamu pikir tante kesini untuk tidur, Gizz? Tante tuh kangen tau, sama Gizzena yang cengeng ini." Ujar nya sambil tertawa diakhir kalimat.
Gizz tersenyum tipis, "Sekarang udah gak cengeng lagi, tau."
Tentu saja Gizz berbohong, perempuan itu masih sangat cengeng. Melihat Kucing tertabrak, belum mengerjakan tugas, atau bahkan ia menangis karena Cake yang dibuat nya tidak enak.
"Gizz disini nyaman atau enggak? Enak atau enggak?"
"Gizz mau tidak kalau Tante ajak ke Amsterdam? Kita hidup disana, berdua,"
Gizz menunduk, mencoba mencerna semua kalimat Tante nya itu.
"Gizz nyaman disini, Tante. Nyaman banget. Gizz minta Tante ngga usah khawatir."
Nuna mengangguk, merasa mengerti dengan ucapan Gizz yang Nuna pikir masih.. Labil itu.
"Kamu sering tengokin Mama, Gizz? Tante boleh nggak tau Rumah Sakit nya?"
"Boleh, nanti kita kesana sama-sama ya Tante. Oh ya, aku baru buat Cake Tiramisu, Tante mau coba?"
Gizz berjalan kearah Dapur, diikuti Nuna dengan ekspresi ceria nya.
"Btw, Tante belum tanya deh. Wajah kamu kenapa Gizz? Itu dijahit juga kenapa?"
"Tante mau tau ya?" goda Gizz sambil menyenggol lengan Tante nya itu dengan sengaja.
Nuna berkacak pinggang, berpura-pura menjadi Ibu yang sedang memarahi anak nya.
"Iya dong! Cerita, kamu kenapa? Kalau gak cerita, Tante marah ya."
"Hahaha, iya iya Tan. Tapi kita makan Cake nya dulu ya?"
"Wah, banyak banget Gizz. Kamu sering bikin Cake gini ya?"
Gizz mengangguk semangat, "Suka banget, gak tau deh kenapa aku jadi suka bikin Cake gini."
"Ini bisa nih masuk menu Dessert di Caffe Tante, coba aja kalau kamu mau ikut Tante kesana," sedih Nuna saat mengatakan jika memang Gizz tidak bisa mengikutnya ke Amsterdam.
"Nanti kalau udah lulus Gizz main lah ya, kesana."
Nuna mengangguk setuju, "Bener lho ya. Eh tapi, kan kamu sekolah nih, terus yang kasih kamu uang jajan siapa?"
Nuna benar-benar kebingungan, karena memang Gizz tidak punya saudara lagi selain dia, Nuna dan Mama Gizz adalah kakak beradik, sedangkan orang tua mereka sudah lama meninggal.
Jadi Gizz tidak punya saudara lagi selain Nuna.
"Aku pernah kerja di Caffe gang depan itu lho, Tan. Baru aja kemarin-kemarin habis kontrak, tapi untungnya tabungan ku masih lumayan untuk 1 bulan ke depan, jadi aku gaperlu buru-buru buat cari kerja lagi,"
![](https://img.wattpad.com/cover/272318960-288-k823514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DPR; Gizz & Galtra
RomanceKalau mau pacaran sama Galtra, inget kata tukang Parkir. - Pay. © All Rights Reserved