Chapter V

1.9K 205 3
                                    

Sleep With The Devil
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*By Shanty Agatha*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Remake by soniagulfie1212*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Mew Suppasit x Gulf Kanawut*

Enjoy your reading!!!

Sudah hampir dua Minggu Gulf dikurung didalam kamar putih ini, tidak boleh keluar kamar sama sekali. Hari hari Gulf dilalui dengan menatap keluar jendela lantai dua ke pekarangan rumah Mew. Gulf merasa sudah begitu muak dan frustasi karena bosan. Setelan memaksakan kehendaknya malam itu, Mew tidak pernah mengunjungi Gulf lagi. Mungkin dia sedang bersenag senang dengan kekasih nya barunya. Gulf mencibir mencoba mengabaikan perasaan seperti Tercubit didadanya. Tetapi kalau memang benar begitu, kenapa Mew tidak melepaskan nya.

Apakah karena lelaki itu tahu bahwa Gulf berniat membunuhnya, jadi dia menawan Gulf disini karena menganggap Gulf ancaman yang berbahaya? Kalau begitu kenapa Mew tidak membunuhnya sekalian? Beberapa lama terpaku dijendela, Gulf menyadari bahwa ada kesibukan yang tidak biasa diluar sana. Beberapa mobil tampak lalu lalang keluar masuk rumah Mew yang biasanya lenggang.
Sehari hari pemandangan yang didapat Gulf hanyalah pemandangan pengawal pengawal Mew dan beberapa pelayan yang lewat di halaman depan rumah.
Kali ini gulf melihat ada mobil bunga dan mobil katering. Apakah Mew mengadakan pesta ? Kalau iya, mungkin saja kesempatan Gulf untuk melarikan diri bisa muncul kembali.

Sedang larut dalam lamunannya, tiba tiba pintu kamar putih terbuka Gulf bahkan tidak menolehkan kepala ny barang sedikitpun. Karena yang masuk kekamar ini selalu hanya Tawan yang mengantarkan makanan dan pelayan yang membersihkan ruangan dan membawakan pakaian ganti untuknya tentu saja dibawah pengawasan Tawa.

Gulf tidak pernah berinteraksi dengan Tawan lagi setelah kejadian kemarin dan sepertinya lelaki itu juga tidak berniat untuk mengajaknya berbicara.
Lagi pula rasa bersalah yang ditanggung Gulf terlalu besar. Karena dialah Tawan dihajar oleh Mew , bekas bekas hajaran itu masih ada dari memar memar diwajah Tawan dan hidung ny yang patah. Setiap meliat Tawan, Gulf disergap perasaan ngeri dan rasa bersalah yang luar biasa. Mew mengancam akan membunuh siapapun yang lengah dan membiarkan Gulf lolos. Apakan sepadan mengorbankan satu nyawa demi meloloskan diri? Gulf memang tidak kenal Tawan tetapi kalau mendapatkan kebebasan dengam mengorbankan nyawa orang lain tetap saja terasa tidak benar baginya.

"Gulf"

Itu suara Mew. Gulf terlonjak saking kagetnya. Dia menolehkan kepalanya dan Mew lah yang berdiri ditengah ruangan, lelaki itu sepertinya terdiam, mengamati Gulf yang sedang melamun sambil memandang Gulf yang sedang menatap keluar jendela. Otomatis Gulf mengepalkan tangannya, reaksi impulsifnya ketika menyadari aura Mew yang berkuasa memenuhi ruangan. Mew melirik tangan Gulf yang terkepal dan senyuum sinis muncul dibibir nya. Lelaki itu menolehkan kepalanya ke belakang dan Gulf baru menyadari ada orang lain dibelakang Mew. Seorang laki laki berbadan kecil dan sedikit gemulai.

"Ini coocheart " gumam Mew , "dia akan menyiapkan mu untuk nanti malam"
Setelah berkata begitu Mew melangkah mundur, membalikkan tubuhnya dan meninggalkan kamar itu, mempersiapkannya untuk apa ?

***

" Kau sebenarnya tampan sekali tuan, hanya saja kau terlihat begitu biasa , coocheart bergumam dengan suara gemulainya, menoleh wajah Gulf yang masih memejamkan matanya didepan cermin.
Sementara Gulf masih memejamkan matanya, diam karena didandani oleh coocheart. Kalau Mew menyuruhnya didandani maka dia pasti akan diperbolehkan turun ke pesta yang diadakan Mew. Hal itu berarti ada kesempatan baginya untuk melarikan diri dari rumah itu.

" Nah sudah selesai, coba buka matamu " gumam coocheart ada nada puas dalam suaranya, Gulf membuka matanya pelan dia terpana dicermin meliat pantulannya apakah ini aku ? *Masih tidak percaya dengan wajah sendiri *

Sleep With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang