Sleep With The Devil

Part XIV

Sleep with the devil
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.by Shanty Agatha.
.
.
.
.
.
.
.
.Remake By Soniagulfie12.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mew Suppasit x Gulf Kanawut.
.
.
.
.
.
.
.
Let's play

Ketika kesadaran nya kembali, Gulf berada di ruangan putih itu dan dia memejamkan matanya lagi tak pernah sebelum nya dia merasa begitu bersyukur berada diruangan ini. Kengerian masih merayapi nya membayangkan pisau yang masih berkelebat di mukanya, di tubuhnya, dilengannya..aduh!!!

Gulf merasa ngeri yang amat sangat dan menoleh pada lengan nya, lengan nya sudah di balut perban yang amat tebal dan nyerinya masih terasa, tetapi lebih karena trauma mendalam Gulf akibat pengalaman buruk nya itu Gulf terduduk, Mew telah menyelamat kan nya? Apakah benar dia dianggap sebagai pelacur istimewa Mew? Karena dia melayani Mew dengan tubuh nya? Dengan pucat Gulf memalingkan mukanya, merasa dirinya begitu rendah lelaki itu menyelamatkan nya.

Gulf memejamkan matanya, membayangkan bagaimana Mew menghalangi pisau yang hendak menikamnya dengan tanganya.

Gulf masih ingat darah yang mengalir itu dan mau tidak mau Gulf menyadari kalau dihitung hitung sudah beberapa kali dia diselamatkan Mew. Kenapa lelaki itu menyelamatkan nya? Itu adalah pertanyaan yang tidak bisa di jawabnya.

Bertahun tahun Gulf menumbuhkan kebencian di hatinya, menumpuk rasa dendam yang mendalam dengan pengetahuan bahwa Mew yang jahat telah menghancurkan keluarganya. Yah, Mew memang jahat tetapi selain mengurung Gulf dia memperlakukan Gulf dengan baik, apakah dia memang menganggap Gulf sebagai kekasihnya?

Pipi Gulf memerah membayangkan itu semua, apakah semua kebaikan Mew murni disebab kan karena dorongan gairah? Seharusnya Gulf merasa terhina tetapi tidak, perasaan nya terasa hangat tanpa dia mau.

Dia tidak boleh merasa seperti ini, kebenciannya adalah satu-satunya senjatanya menghadapi lelaki itu. Kalau sampai Gulf merasakan perasaan lebih kepada Mew, Gulf menggelengkan kepalanya berusaha mengusir perasaan yang menggelayuti nya.

Dengan gemetar dia meraba lengannya yang di perban dan menangis. Seluruh kehidupan nya berubah hanya dalam waktu singkat, seluruh rencana yang dibuat nya matang matang telah hancur dan sekarang terpuruk disini.

Kembali dalam cengkraman lelaki iblis itu dan bahkan sekarang berutang nyawa kepadanya.

"Jangan menangis"

Gulf terlonjak ketika suara itu terdengar di dekat nya dengan ketakutan dia menoleh dan mendapati Mew disana, duduk disofa tak jauh dari ranjang dan mengamati nya.

Dengan kasar Gulf menghapus air mata nya dan menatap Mew marah, "semua ini gara gara kau!" Serunya menuduh. "Kalau kau tidak melibatkan ku dalam kehidupan mu yang penuh musuh itu, aku tidak akan mengalami ini!"

"Dan kalau kau tidak gampang tertipu oleh bujuk rayu dokter yang selalu tersenyum itu, kau tidak akan diculik dengan mudah" sela Mew tajam.

"Aku hanya ingin lepas dari mu, kenapa kau tidak melepaskan aku?" Kali ini Gulf berteriak frustasi "Aku mohon aku sudah muak berada disini...aku.."

"Tidak kau engkau bahagia disini Gulf?" Mew mendekat ke ranjang dan menyentuh dagu Gulf dengan jemarinya.

Pada saat itulah Gulf melihat telapak tangan Mew dibalut perban "Aku memenuhi kebutuhan mu, aku memberi mu apa yang tidak bisa kau beli dengan uang mu sendiri apakah itu tidak cukup?"