Sleep With The Devil

Part XV

Sleep with the devil
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.by Shanty Agatha.
.
.
.
.
.
.
.
.Remake By Soniagulfie12.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mew Suppasit x Gulf Kanawut.
.
.
.
.
.
.
.
Let's play

Gulf tertegun, ulang tahun nya yang kedua puluh lima sebentar lagi kenapa Mew bisa mengetahui detail hari ulang tahun nya? Gulf tertarik tetap dia akan memuaskan Mew kalau dia mengikuti Mew untuk berbicara dengan nya, jangan-jangan memang ini tujuan Mew supaya dia tidak berhujan-hujanan dan mengikuti Mew.

"Nanti aku akan menyusul mu kalau aku sudah puas disini"

Api menyala di mata Mew dan tampak jelas lelaki itu mencoba menahan diri, "Terserah, nanti temui aku diruang kerja ku" suara nya lebih seperti Geraman kemudian membalikkan badan dengan marah.

***

Setelah puas menikmati hujan, Gulf masuk kekamar nya untuk berganti pakaian dan makan malam. Dia sengaja tidak menemui Mew lagi pula sepertinya lelaki tadi asal bicara ketika bilang ingin berbicara tentang hari ulang tahun nya. Dan Gulf tidak yakin kalau Mew akan menunggu nya, lelaki itu sepertinya sangat sibuk dan banyak urusan

"Kenapa kau tidak menemui ku di ruang kerja ku?" Suara di kegelapan itu mengejutkan Gulf. Dia menajam kan matanya dan melihat Mew duduk disana di keremangan kamar nya.

"Kenapa kau masuk kekamar ku tanpa permisi?" Gulf berteriak kaget, tangan nya meraba raba saklar lampu didinding berusaha menghilangkan kegelapan yang menyelubungi Mew karena lelaki itu tampak lebih menyeram kan di antara cahaya remang remang.

Gulf berhasil menyalakan lampu dan cahaya itu berhasil menyelubungi Mew. Lelaki itu duduk di sofa nya dengan santai hanya memakai piyama sutera warna hitam dan disebelah tangan nya memegang satu gelas minuman. Gulf melirik ke botol brendy entah berasal dari mana sepertinya sudah di tuang Mew selama menunggu nya. Apakah lelaki itu menunggu nya? Jantung Gulf mulai berdegup. Dalam keadaan sadar saja emosi Mew sangat tidak mudah ditebak. Apalagi dalam kondisi mabuk

"Apa yang kau lakukan disini Mew?"

Mew mendengus dan menatap Gulf tajam, "Kau Fikir apa? Aku menunggu mu di ruang kerja ku dan kemudian menyadari bahwa kau dengan kepalamu yang keras kepala itu memutuskan untuk melawan ku"

Gulf mundur kebelakang, melirik pintu putih itu dan berusaha sedekat mungkin disana sehingga ketika Mew bertindak diluar batas dia bisa segera melarikan diri. Mew tersenyum melihat tingkah Gulf "Kau seperti kelinci ketakutan lagi Gulf, apakah kau takut aku akan melakukan sesuatu yang kejam? Seperti mencampurkan obat di minuman mu? Atau melemparkan mu dari balkon lagi? Mew menyeringai meletakkan gelas nya dan berdiri makin lama makin mendekati Gulf.

"Apakah kau mabuk Mew?" Gulf melirik kearah pintu dan hanya butuh beberapa detik  kalau Gulf ingin melarikan diri dari Mew dia pasti bisa melakukan nya"

"Mew suppasit tidak pernah mabuk" Mew melangkah mendekat dengan tenang seperti singa yang mengendap-endap mengincar mangsanya. "Dan kau seharusnya...mendengarkan apa yang aku perintah kan Gulf"  

Gulf tahu disitu lah titiknya, titik Mew kehilangan kesabaran nya karena itulah Gulf langsung melompat dan mencoba melarikan diri ke pintu, dia berhasil membuka pintu itu sedikit sebelum dengan gerakan lebih cepat dan tanpa suara Mew sudah di belakang nya mendorong kembali pintu itu sebelum sempat terbuka.
Mew mendorong nya rapat kepintu dan dengan terkejut Gulf bisa merasakan kejantanan Mew yang mendesak keras di belakang tubuhnya. Dia ingin bergerak dan menghindar tetapi ternyata Mew sudah menahan nya di semua sisi.