Sleep With The Devil

Part XIX

Sleep with the devil
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.by Shanty Agatha.
.
.
.
.
.
.
.
.Remake By niiagulfie12.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mew Suppasit x Gulf Kanawut.
.
.
.
.
.
.
.
Let's play

Gulf mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Mew masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.

                         
Gulf memiringkan tubuhnya mempersilahkan Mew masuk ke rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Mew langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja,

                         
"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?" Mew mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

                         
"Tidak ada," Gulf punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Mew

                         
Mew menatap Gulf seolah mengukur-ukur,

                         
"Aku bisa mengadakan pesta untukmu."

                         
"Aku tidak butuh pesta darimu."

                         
"Hmm," Lelaki itu mendesah, lalu ketika menatap Gulf tatapannya berubah serius, "Kau tahu kan kenapa aku kemari?"

                         
Gulf mengangguk, "Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu."

                         
"Penawaran?" Mew mengangkat alisnya, "Oke jelaskan."

                         
"Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku."

                         
"Gulf," Mew terkekeh, "Utang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau..." mata Mew berubah sensual, "Kau akan menjadi Suami sebentar lagi sesuai perjanjian."

                         
"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai?? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan."

                         
"Aku hanya ingin kau menjadi Suamiku," Mew bersedekap, menatap Gulf yang mulai emosi, "Itu sudah kutetapkan sejak awal mula."

                         
"Kenapa?" Gulf tidak bisa menahan  suara tajam di lidahnya, "Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Type?"

                         
Wajah Mew mengeras ketika Gulf menyebut nama Type,,bibirnya mengetat, "Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua."

                         
"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?" Gulf sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, "Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan almarhum Suami mu Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Mew! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!"