Part VIII

1.8K 193 8
                                    

Sleep with the devil
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.By Shanty Agatha.
.
.
.
.
.
.
.
.Remake By Soniagulfie
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mew Suppasit x Gulf Kanawut
.
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy reading guys


Mew memasang jas nya dan menoleh pada Tawan yang menungguinya didekat pintu.
"Bagaiman dengan kasus terakhir itu? Sudah kah kau bereskan??"

Tawan mengangkat bahunya,
"Tuan William memendam kemarahan pada anda tuan, apalagi karena tindakan anda sudah menggilas habis seluruh perencanaan proyek nya".

Mew tersenyum membayangkan muka William saat ini merah. Tetapi sampai sekarang dia tidak bisa melakukan apa pun terhadapku, dia tahu dia akan mati kalau sekali saja dia mencoba membunuh ku lalu gagal"

"Bagaimana kalau dia mencoba dan berhasil?" Tawan menyela dengan cepat "tuan William sangat licik dan berhati kotor. Dia mengunakan banyak orang untu mencapai tujuannya, kita tidak boleh meremehkan nya dan harus selalu berhati hati"

Tawan menatap Mew dengan serius, "seharusnya tuan menyuruh saya membereskan nya dari dulu, Supaya dia tidak berani berbuat macam macam"

Mew menggelengkan kepalanya tak peduli, "dia tidak akan berani dan kalau pun dia berani melakukan apapun.. aku sendiri yang akan menghabisinya"

William adalah salah satu musuh bisnis Mew, lelaki itu bersifat munafik karena didepan Mew dia selalu bersikap baik dan bersahabat.

Tetapi Mew tahu kalau lelaki itu menyimpan kebencian yang amat sangat mendalam kepadanya karena bisnisnya semakin terpuruk akibat gilasan ekspansi yang dilakukan Mew.

Dia memang tidak boleh meremehkan William, karena William punya teman teman penting di balik bisnis kotornya. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan anak buahnya, lelaki itu berhubungan dengan sindikat gelap dan kelompok kelompok bawah tanah, tidak menutup kemungkinan William akan menyewa salah satu dari mereka untuk membunuhnya.

Mew meskipun dibekali dengan kemampuan bela diri dan sangat ahli dalam berbagai jenis senjata serta dikelilingi oleh pasukan pengawalnya yang kompeten harus selalu waspada.

Suatu saat ketika William sudah terasa sangat menggangu seperti hama penyakit yang harus dibasmi, Mew sendiri yang akan membereskannya.
Tetapi tidak sekarang, mungkin reputasi Mew yang kejam membuat William harus sangat hati hati dalam bertindak, Mew ingin melihat sejauh mana gerakan William baru setelah itu dia memutuskan akan dibagaimana kan sampah itu.

Nanti gumam Mew dalam hati, sekarang dia harus makan malam dengan lelakinya. Setelah puas dengan penampilannya, Mew memutarkan tubuhnya dan mengedikkan bahunya kepada Tawan. "Dia sudah siap?"

Tawan menganggukan kepala nya, "coocheart sudah menyiapkan nya dari satu jam yang lalu" Tawan membungkuk kan badannya lalu membukakan pintu untuk Mew.

****

Ketika didandani oleh coocheart, Gulf sudah lelah untuk melakukan pemberontakan sekecil apapun, dia bahkan tidak bertanya apapun ketika Tawan mengantar coocheart ke kamarnya dan laki laki itu tiba tiba mendandaninya.

"Sepertinya kau berubah menjadi pendiam, kau tidak ingin tahu mengapa kau didandani?" Coocheart bertanya setelah dia selesai menata rambut Gulf.

Gulf hanya menggelengkan kepalanya tak mampu menjawab, ingatan akan kejadian dikamar mandi tadi membuat perasaannya campur aduk.
Oh ya sesuai janjinya Mew hanya mandi, setelah Gulf selesai menyabuni punggung nya Mew meneruskan mandi kemudian dengan tatapan lancang menawarkan untuk memandikan gulf.
Tentu saja di tolak Gulf mentah mentah dengan berbagai sumpah serapah yang menyembur dari bibirnya, Mew hanya tersenyum sambil mengambil anduk putih dan mengikatkan nya di pinggang nya dan melenggang pergi meninggalkan Gulf yang masih terpaku di guyuran air shower kamar mandi itu.

Sleep With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang