part 16

4 4 0
                                    

  "Salam ya ahli kubur" teriak lingga yg langsung mendapat tatapan nyala dari orang-orang yg ada di kelas .

"Eh , Lo kira ini kuburan " teriak balik Reno .

"Woy Lo kira ini utan maen teriak-teriak aja" protes Dito yg sedang asik mojok .

"Terserah gue lah mulut-mulut gue kok Lo yg sewot" ucap lingga tak kalah sewot .

"Udah lah , Lo ini kaya cewe aja banyak ngomong" reray Dino .

"Ih Lo ini no bukanya belain gue , nih cendol Lo" kesal lingga sembari menyodorkan segelas cendol pesanan Dino .

"Yg gue mana" tagih Reno .

"Nih" Raka menyodorkan sekantung keresek hitam penuh cemilan .

"Jangan di embat sendiri bagi yg lain" peringat Raka .

"Gue kira buat gue semuanya " celetuk Reno menampilkan cengiran tak jelasnya .

"Gigi Lo ada cabenya Ren" ucap lingga menunjuk gigi Reno , membuat Reno langsung menutup mulutnya .

"Masa sih , perasaan gue gak ada makan cabe" ucap Reno tak percaya .

"Tapi boong"

"Asem Lo" gerutuk Reno yg berhasil di bohongi kawan latnatnya itu .

"Raka" pangil Dino , dengan suara dinginnya .

"Apa?" Tanya Raka , Dino meletakan es cendolnya yg tinggal setengah itu dan menatap serius pada Raka .

"Gue mau bicara sama Lo"

"Bicara apa ?, Ngomong aja gue dengerin kok" ucap Raka santai sembari meminum jus jeruk yg tadi ia beli .

"Enggak di sini , ikut gue" Dino mulai berdiri dan menarik pergelangan tangan Raka , Reno dan lingga hanya bisa diam menyimak , hingga kedua sahabatnya itu pergi .

"Dino mu ngomong apa sih sama Raka ?, Kok kita gak boleh dengar" tanya lingga pada Reno yg tengah asik meminum Boba .

"Mini Iki ti'i" ucap Reno yg membuat lingga kebingungan .

"Apa sih , ngomong tuh yg bener Lo mau kaya gitu selamanya "

"Amit amit , Lo aja yg gak gerti , kapan sih IQ Lo itu berdiri jangan jongkok terus"

"Bacot Lo" kesal lingga alih-alih menjawab pertanyaannya Reno malah membuatnya kesal .

     Dino terus menarik tangan Raka , sedangkan Raka sama sekali tak menolak hingak mereka sampai di rooftop sekolah HAS , Dino melepaskan tangan Raka begitu saja ia berjalan ke pembatas rooftop itu memandang ke bawah gedung tampa rasa takut .

"Lo mau ngomong apa sih no , sampe harus ke sini segala ?" Tanya Raka yg heran dengan sikap sahabatnya itu .

"Jawab dengan jujur , apa Lo punya adik laki-laki" pertanyaan itu terlontar dengan mulus dari bibir Dino , ia menatap Raka yg diam mematung .

"Enggak" jawab Raka singkat .

"Lo gak lagi boong kan sama gue , jawab aja dengan jujur "

"Lo kenapa sih nanya gituan , Lo kan tau sendiri gue nak tunggal"

"Gue cuman nanya aja gak lebih , oh iya ada anak yg marganya sama kaya Lo siapa tau Lo kenal , nih fotonya" ucap Dino , memberikan sebuah foto anak kecil yg tengah tersenyum manis di depan kamera , setelah itu Dino pergi meninggalkan Raka begitu saja , Raka masih terdiam mematung menatap foto yg ada di tangannya itu .

"Apa yg Dino tau ? , jangan sampai si cacat balik lagi ke kehidupan gue" gumam Raka pada angin lalu , Raka meremas foto itu lalu membuangnya ke tanah dan menginjak - injaknya .
   Dino berjalan cepat menuju kelas dan langsung mendudukkan tubuhnya , Tampa sepatah kata pun , jangan lupakan muka Dino yg datar tanpa ekspresi .

Raga Sajiwa√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang