"Salam ya ahli kubur" teriak lingga yg langsung mendapat tatapan nyala dari orang-orang yg ada di kelas .
"Eh , Lo kira ini kuburan " teriak balik Reno .
"Woy Lo kira ini utan maen teriak-teriak aja" protes Dito yg sedang asik mojok .
"Terserah gue lah mulut-mulut gue kok Lo yg sewot" ucap lingga tak kalah sewot .
"Udah lah , Lo ini kaya cewe aja banyak ngomong" reray Dino .
"Ih Lo ini no bukanya belain gue , nih cendol Lo" kesal lingga sembari menyodorkan segelas cendol pesanan Dino .
"Yg gue mana" tagih Reno .
"Nih" Raka menyodorkan sekantung keresek hitam penuh cemilan .
"Jangan di embat sendiri bagi yg lain" peringat Raka .
"Gue kira buat gue semuanya " celetuk Reno menampilkan cengiran tak jelasnya .
"Gigi Lo ada cabenya Ren" ucap lingga menunjuk gigi Reno , membuat Reno langsung menutup mulutnya .
"Masa sih , perasaan gue gak ada makan cabe" ucap Reno tak percaya .
"Tapi boong"
"Asem Lo" gerutuk Reno yg berhasil di bohongi kawan latnatnya itu .
"Raka" pangil Dino , dengan suara dinginnya .
"Apa?" Tanya Raka , Dino meletakan es cendolnya yg tinggal setengah itu dan menatap serius pada Raka .
"Gue mau bicara sama Lo"
"Bicara apa ?, Ngomong aja gue dengerin kok" ucap Raka santai sembari meminum jus jeruk yg tadi ia beli .
"Enggak di sini , ikut gue" Dino mulai berdiri dan menarik pergelangan tangan Raka , Reno dan lingga hanya bisa diam menyimak , hingga kedua sahabatnya itu pergi .
"Dino mu ngomong apa sih sama Raka ?, Kok kita gak boleh dengar" tanya lingga pada Reno yg tengah asik meminum Boba .
"Mini Iki ti'i" ucap Reno yg membuat lingga kebingungan .
"Apa sih , ngomong tuh yg bener Lo mau kaya gitu selamanya "
"Amit amit , Lo aja yg gak gerti , kapan sih IQ Lo itu berdiri jangan jongkok terus"
"Bacot Lo" kesal lingga alih-alih menjawab pertanyaannya Reno malah membuatnya kesal .
Dino terus menarik tangan Raka , sedangkan Raka sama sekali tak menolak hingak mereka sampai di rooftop sekolah HAS , Dino melepaskan tangan Raka begitu saja ia berjalan ke pembatas rooftop itu memandang ke bawah gedung tampa rasa takut .
"Lo mau ngomong apa sih no , sampe harus ke sini segala ?" Tanya Raka yg heran dengan sikap sahabatnya itu .
"Jawab dengan jujur , apa Lo punya adik laki-laki" pertanyaan itu terlontar dengan mulus dari bibir Dino , ia menatap Raka yg diam mematung .
"Enggak" jawab Raka singkat .
"Lo gak lagi boong kan sama gue , jawab aja dengan jujur "
"Lo kenapa sih nanya gituan , Lo kan tau sendiri gue nak tunggal"
"Gue cuman nanya aja gak lebih , oh iya ada anak yg marganya sama kaya Lo siapa tau Lo kenal , nih fotonya" ucap Dino , memberikan sebuah foto anak kecil yg tengah tersenyum manis di depan kamera , setelah itu Dino pergi meninggalkan Raka begitu saja , Raka masih terdiam mematung menatap foto yg ada di tangannya itu .
"Apa yg Dino tau ? , jangan sampai si cacat balik lagi ke kehidupan gue" gumam Raka pada angin lalu , Raka meremas foto itu lalu membuangnya ke tanah dan menginjak - injaknya .
Dino berjalan cepat menuju kelas dan langsung mendudukkan tubuhnya , Tampa sepatah kata pun , jangan lupakan muka Dino yg datar tanpa ekspresi .
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga Sajiwa√
Mystery / ThrillerHidup yg awalnya nyaris sempurna harus berubah , saat teror mengerikan datang membawa petaka , bagi Raka dan orang di dekatnya , Raka sangat tak menyangka setelah , Bagun dari komanya ia harus dihadapkan dengan situasi yg tak mudah dan sulit di jela...