part 21

5 2 2
                                    

     Hari ini mentari nampak enggak memperlihatkan sinarnya ia hanya memilih bersembunyi di balik awan kelabu yg menyelimutinya cakrawala di pagi ini .
    Raka menuruni tangga dengan tak minat , rasanya matanya membengkak karena tak bisa tidur semalam , mimpi buruknya semalam mampu membuatnya terjaga sepanjang malam , bagai mana tidak setiap kali ia menutup mata , bayangan anak itu seakan hadir dan siap menikamnya , hari ini begitu sepi tak ada teriakan sang ibu yg membangunkannya , tak ada masakan lezat sang bunda yg mampu memanjakan lidah , Raka harus terbiasa dengan semua ini , di meja makan sudah ada Alex yg sedang mengoleskan selai strawberry di atas roti .

"Pagi yah" sapa Raka pada sang ayah .

"Pagi juga" Raka menarik salah satu kursi untuk ia duduki , Raka juga mulai mengoleskan selai di atas rotinya .

"Apa benar semalam kamu memecat pak Agus dan memasukan bi Siti ke rumah sakit jiwa?" Tanya Alex .

"Iya" jawab Raka singkat .

"Kenapa?" Raka meletakan begitu saja rotinya dan menatap Alex .

"Bagaimana tidak , pak Agus itu tak becus , masa ada orang masuk dia gak tau dan bilang kalo gak ada orang yg masuk jelas jelas aku liat sendiri" jelas Raka .

"Terus bi Siti"

"Ah dia sudah gila , masa dia bilang ada setan" ucap Raka , Alex halnya manggut-manggut mengerti , sarapan pun berlangsung dengan keheningan .

    Pagi ini high Aleksander school kembali di gemparkan dengan keadaan sekolahan mereka yg acak-acakan , tembok yg di penuhi coretan  , sebagian kaca pecah , dan bangku serta yg lainya sudah nampak kacau , para murid dan guru hanya bisa menatap tak percaya , apa yg sudah terjadi dengan sekolahan mereka ?, Siapa yg sudah melakukan ini semua ?.

"Ada apa ini?" Tanya Raka yg baru datang .

"Ada yg ngacak ngacak sekolah kita" jawab lingga .

"Iya , padahal sekolah kita gak pernah punya musuh" timpal Reno .

"Baru aja satu hari sekolah di sini udah gini , gue kira sekolah di sekolahan elit itu enak ternyata di luar ekspektasi" gerutuk Ane yg mendapat perhatian dari orang di sekitarnya .

"Apa liatin emang benerkan" solot Ane  , Ane itu orangnya terlalu bela-belakan  , gak bisa nyaring ucapannya .

"Maksud Lo apa ngomong kaya gitu?" Ucap Raka .

"Ups gue lupa , Lo kan anak pendiri ni sekolahan , sorry kesinggung yah , jangan aduin gue yah gue mohon gue takut" ucap Ane memelas seperti seseorang yg baru saja membuat kesalahan besar dan harus memohon untuk sebuah kata maaf .

"Tapi boong , eh songong lo pasti tau dong yg kacauin nih sekolah , secara ngehipnotis guru juga Lo ahlinya" celetuk Ane membuat Raka kesal setengah mati .

"Udah ne, malu di liatin orang" leray lingga .

"Eh bang , keadilan tuh harus di tegakkin , Lo jangan jadi penonton saat orang terinjak-injak atau Lo yg bakal kena injek juga" ucap Ane , ucapan Ane membuat hati orang yg mendengarnya tertegung ,selama ini mereka hanya jadi penonton di saat ada orang yg tengah di bully , teriakan Bu Sari membuat atensi semua orang yg ada di sana teralih padanya .

"Ada apa Bu?" Tanya pak Iwan .

"Itu pak ... Itu" ucap Bu Sari yg terlihat syok .

"Ada apa Bu?"pak Iwan kembali bertanya .

"Kenzo pak"

"Kenzo kenapa Bu?"

"Kenzo ..." Tak sempat menjelaskan Bu Sari langsung jatuh pingsan sepertinya dia benar-benar syok .

Raga Sajiwa√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang