Disaat semua orang meninggalkan Raka , ada seseorang yg datang mengulurkan tangan , Raka menatap anak laki-laki itu , kenapa anak itu selalu datang .
"Butuh bantuan?"
"Gak perlu gue bisa sendiri"
"Yakin bisa sendiri , hidup juga pake jantung orang" ucap anak itu .
"Maksud Lo apa , Lo pasti suruhan Dino sama Reno kan "
"Bukan " jawab anak itu singkat .
"Terus Lo sebenernya itu siapa ?, apa mau Lo ?, Kenapa Lo terus silau muncul "
"Lucu banget yah kak , masa gak kenal" ucap anak itu menunjukan muka pucatnya .
"Masih gak inget yah , yah udah nanti juga tau sendiri , oh yah cepetan pula kak , nanti ada sebatang yg nyamperin " ucap anak itu sembari melenggang pergi , Raka Masih tak mengerti dan menambah rasa penasarannya , Raka mencoba menoleh ke belakang namun anak itu sudah tak terlihat bagai mana anak itu bisa berjalan begitu cepat .
Tak ingin terlalu larut dalam pikirannya Raka pun memilih untuk segera pulang , rasanya tubuhnya remuk .
Tak butuh waktu lama Raka pun sampai di kediamannya yg begitu sepi , sepertinya ayahnya belum pulang , Raka pun terhalang tertatih memasuki masionnya .
Kali ini ia hanya ingin membersihkan diri kemudian beristirahat , teman-temannya itu memang sialan , sudah berani membuatnya seperti ini , namun perkataan Reno dan Dino begitu terngiang-ngiang di telinga Raka , apa benar yg di katakan Reno bahwa ayahnya yg telah membunuh ayah Reno meningal , dan Masih ada pertanyaan lainya , apa mungkin ayahnya pun membunuh seseorang untuk menyelamatkan nyawanya .
Setelah selesai membersihkan dirinya Raka memilih tuk segera berbaring , untuk meredakan sakit di sekujur tubuhnya , perlahan Raka pun mulai terlelap menuju alam mimpinya ."Raka , Raka" panggil seseorang .
Raka membuka kedua matanya , ini masih di kamarnya tak ada orang lain di sini lantas siapa yg memangilnya , suara itu sudah tak asing lagi di telinga Raka , namun tak mungkin .Tok
Tok
Tok
Terdengar ada yg mengetuk pintu kamarnya , dengan bergegas Raka beranjak , itu pasti ayahnya ,ayahnya pasti mencemaskannya .
Betapa terkejutnya Raka saat melihat siapa yg baru saja mengetuk pintu , ternyata bukan ayahnya , melainkan wanita yg ia rindukan , wanita itu kini ada di depannya , Raka pun langsung memeluknya dengan erat seakan takut didik itu pergi meninggalkannya ." Bunda , bunda kemana aja ? , Raka kangen banget sama bunda" ucap Raka , ia tak kuasa menahan air matanya . Raka melepaskan pelukannya dan menatap sang ibu yg terlihat sangat pucat .
"Bunda harus janji sama raja gak akan ningalin Raka sama ayah lagi" wanita itu meraih tangan Raka sensasi dingin pun langsung menjalar di tubuh Raka .
"Maafin bunda , maafin semua kesalahan bunda , maaf bunda gak bisa jagain kamu" wanita itu pun ikut menangis .
"Bunda mohon sama kamu tolong cari raga adik kamu" ucap wanita itu yg perlahan berubah menjadi kepulan asap dan perlahan menghilang terbawa angin .
"Bunda!!!"teriak Raka
"Jangan pergi"
"Bunda!!!"
Seketika kedua mata Raka terbuka lebar , ternyata itu hanya mimpi , Raka menghembuskan napas beratnya , ia tak menyangka hidupnya akan serumit ini , terlalu banyak hal yg ia tak tau dan menyeretnya dalam jurang gelap .
Pasangannya teralih pada buku catatan yg terletak di atas meja .Raga sajiwa
(Sebaris kalimat yg tertulis di halaman pertama buku itu)Seketika tubuh Raka membeku , ada hal yg telah lama ia lupakan , ada yg telah ia buang , ada yg telah ia acuhkan hadirnya , selama ini ia hidup menjadi anak tunggal keluarga kaya raya , namun ada pakta yg ia lupakan , ada kenyataan yg ia tolak .
Ada seseorang yg merupakan bagian dari hidupnya yg telah ia lupakan , seorang anak yg selalu ia benci karna terlahir cacat , dia adalah adik Raka , raga sajiwa.
Apa kabar anak itu , apa dia baik baik saja , apa dia sehat , tinggal di mana dia , apa mungkin di sudah tiada ?, Banyak sekali pertanyaan yg muncul di benak Raka .
Saat hendak membuka halaman berikutnya Raka dikagetkan dengan suara gedoran brutal dari dalam lemarinya , hal itu membuat Raka ketakutan , namun ia juga sangat penasaran , akhirnya kakinya membawanya ke depan lemari itu , dengan keberanian yg di milikinya Raka langsung membuka lemarinya .
Namun tak ada apa pun di dalam , Raka pun bernapas lega , saat perlahan ia menutup pintu lemarinya , cermin di lemari itu memperlihatkan sesosok laki-laki yg berdiri di belakangnya tubuh Raka seakan mati rasa .
Perlahan sosok itu memperlihatkan wajah pucatnya , terlihat pula seluruh tubuhnya di penuhi bercak darah , Raka langsung membanting pintu lemarinya saat melihat wajah sosok itu , sosok itu tak bermata sungguh mengherankan , Raka langsung melihat ke belakang , namun lagi lagi tak ada siapa-siapa .
Tak sampai di situ pintu kamar Raka yg semula tertutup tiba-tiba terbuka , tanpa ada orang yg mendorong pintu itu , sebuah tapak kaki penuh bercak darah mulai terlihat mengotori lantai , berjalan tanpa sosok , jejak berdarah itu mulai mendekati Raka ."Pergi jangan ganggu saya!!!" Teriak Raka , Raka pun mengambil langkah seribu , dengan cepat ia berlari , sesekali ia melihat ke belakangan , memastikan tak ada yg ngejarnya .
Tapak berdarah itu terus mengikuti Raka , Raka terus berlari hingga keluar rumah , hampir saja ia tertabrak mobil , Raka kini terlihat seperti pencurian yg di kejar masa .
Tanpa permisi Raka menaiki mobil itu dan untuknya itu adalah mobil Alex yg baru saja pulang , di kantor ia juga mengalami kejadian mengerikan .
Saat itu keadaan kantor sudah semakin sepi , para pegawai sudah mulai pulang , namun masih banyak pekerjaan yg harus di selesaikan Alex akibat kejadian kemarin ."Raka , iya Raka di mana dia sekarang " monolog Alex ia baru ingat bagaimana mana keadaan anaknya , pasalnya saat ia bangun anaknya itu sudah tidak ada di rumah .
Alex pun berniat menghubungi anak kesayangannya itu , namun saat hendak mengambil ponselnya benda itu malah terjatuh , Alex pun mengambil ponselnya yg baru saja terjatuh , kejadian mengerikan itu pun terjadi sebuah tangan muncul dari kolong meja yg sempit menggenggam erat tangan Alex dengan tangannya yg dingin dan penuh luka , Alex pun mencoba dengan sekuat tenaga untuk bisa lepas , setelah berhasil ia lari terbirit-birit menuju parkiran .
Saat sudah berada di parkiran , tiba-tiba sebuah kendaraan yg ada di sana hidup tanpa ada yg menghidupkan mobil itu , kendaraan itu mulai melaju ke arah Alex , Alex dengan segera melajukan mobilnya , beberapa kali mobil tanpa pengemudi itu menabrak mobil yg di kemudikan Alex .
Keberuntungan masih berpihak pada Alex ia bisa keluar , dengan kecepatan tinggi ia melaju membelah jalanan , apa yg baru saja ia alami tak sedikit pun terbersit dalam pikiran Alex , apa semua yg di lihatnya barusan nyata ?.
Alex terus menscan gas mobilnya , hingga ia hampir mendekati area Masion mewahnya ia melihat seorang pemuda yg berlari keluar , rumah mewah itu , dengan cepat Alex menginjak rem , dan untung nya ia tak menabrak pemuda itu yg ternyata anaknya sendiri ."Ayah"
"Raka , kamu kenapa ?" Tanya Alex .
"Yah , siapa pemilik jantung ini?" Tanya Raka sembari meremas dadanya , sepertinya Raka mulai mengerti dengan keadaan , mungkin apa yg dikatakan dini benar ia hidup dengan nyawa rampasan , Alex terdiam membisu seolah kehabisan kata-kata .
"Yah , apa ayah bunuh orang , buat nyelametin Raka"
"Iya ayah terpaksa gelakun itu , karna kamu anak ayah satu-satunya " Raka menatap ayahnya tak percaya , memang semua itu dilakukan untuknya tapi kenapa harus mengorbankan orang lain , Raka merasa ia hidup dalam derita orang lain .
Raka merasa kecewa , ia membuka pintu mobil kemudian berlari entak kemana , Alex pun tak tinggal diam ia mengejar anaknya itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga Sajiwa√
Mystery / ThrillerHidup yg awalnya nyaris sempurna harus berubah , saat teror mengerikan datang membawa petaka , bagi Raka dan orang di dekatnya , Raka sangat tak menyangka setelah , Bagun dari komanya ia harus dihadapkan dengan situasi yg tak mudah dan sulit di jela...