Hari ini cuaca begitu mendung , langit begitu kelabu tetesan air mulai berjatuhan menimpa bumi , udara pun begitu dingin menusuk tubuh , begitu juga yg dirasakan sarah , saat ini ia hanya berdiam diri di kamarnya , karna tak ada pekerjaan hari ini , rasanya ia tengah di asingkan di sebuah ruangan kedap suara , rasanya ada seseorang yg selalu mengamati gerak-geriknya .
"Bunda" suara lirih terdengar begitu nyata di telinga Sarah , Sarah sadar di ruangan ini tidak ada siapa-siapa .
"Bunda jahat " suara itu kembali terdengar dan terus terngiang-ngiang di telinga Sarah .
"Saya gak jahat" teriak Sarah ketakutan ia menutup kedua telinganya , tubuhnya sudah terduduk di lantai samping ranjangnya , Sarah begitu ketakutan hingga seluruh badannya bergetar ketakutan , tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dengan sendirinya menampilkan sosok mengerikan yg tertunduk memandangi lantai tubuhnya berlumur darah , perlahan sosok itu mendonga , Sarah membekap mulutnya , napasnya berpacu dengan cepat , air mata jatuh tak terkendali , ia tak bisa mengendalikan dirinya .
"Bunda , aku pengen hidup sama bunda ,tapi bunda ...." Suara itu kembali terdengar di telinga Sarah , namun sosok di depannya tak terlihat membuka mulutnya dia hanya tersenyum penuh luka , mata hitam pekatnya menatap kosong Sarah yg semakin ketakutan .
"Enggak saya gak ngelakuin itu , pergi , pergi dari sini " teriak Sarah yg semakin ketakutan saat sosok itu semakin mendekat .
Tok
Tok
"Nyonya , nyonya kenapa" teriak salah satu maid di rumah itu yg mendengar teriakan Sarah .
"Nyonya"
"Tolong saya" Sarah berusaha meminta tolong , dengan keberaniannya Sarah mengambil apa saja yg berada di dekatnya dan melemparkannya pada sosok itu namun semua barang itu melewati tubuh itu , saat sosok itu semakin mendekati Sarah , perlahan sosok itu berubah , matanya tak lagi hitam pekat , matanya menjadi seperti orang pada umumnya , darah yg mengotori tubuhnya perlahan hilang , sosok itu berubah menjadi seorang pemuda manis , namun tubuh masih terlihat pucat , setiap langkahnya sosok itu semakin berubah , tubuhnya menyusut hingga sosok itu menjadi bocah 3 tahun yg sangat manis , bocah itu tersenyum pada Sarah begitu manis .
"Bunda aku mau di peluk" suara itu kembali terdengar , namun anehnya bocah di depan Sarah itu tak nampak mengerakkan bibir seici pun , ia hanya tersenyum .
"Pergi!!" Teriak Sarah sembari mendorong tubuh bocah itu namun malah dirinya yg tersungkur jatuh , semua ini seakan tak kan pernah masuk di akal , bocah itu seakan hanya bayangan yg tak bisa tuk di sentuh .
Sebuah tangan terulur untuk membantu sarah , namun Sarah tak kunjung menerima uluran itu , hingga setetes darah mengenai tangan Sarah , ia pun mulai melihat siapa pemilik tangan itu dan betapa terkejutnya Sarah saat melihat sosok mengerikan itu di depan matanya sontak Sarah berteriak dan di saat bersamaan seseorang masuk kedalam kamar dengan cara mendobrak pintu , tubuh tegap itu menghampiri Sarah dan langsung membawanya ke dalam pelukan hangatnya , Sarah hanya bisa terisak menangis , sekujur tubuhnya sudah di banjiri keringat dingin ."Kamu kenapa sar"tanya pria itu yg sembari mengusap punggung sang istri , berharap istri dapat tenang .
"Aku takut mas" ucap Sarah , melepaskan pelukannya untuk melihat wajah sang suami , namun diluar dugaan yg ia lihat adalah sosok mengerikan itu lagi , dengan sekuat tenaga Sarah mendorong sosok itu dan sekarang ia berhasil sosok itu terjatuh di dinginnya lantai .
"Pergi jangan ganggu saya!!!" Teriak Sarah yg semakin terlihat ketakutan dan frustrasi dengan semua yg di alaminya .
"Sar , ini aku " ucap Alex yg berusaha bangkit .
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga Sajiwa√
غموض / إثارةHidup yg awalnya nyaris sempurna harus berubah , saat teror mengerikan datang membawa petaka , bagi Raka dan orang di dekatnya , Raka sangat tak menyangka setelah , Bagun dari komanya ia harus dihadapkan dengan situasi yg tak mudah dan sulit di jela...