Bel istirahat berbunyi , menimbulkan sorak gembira para murid , mereka langsung berlarian seperti zombie yg siap menyerang sebuah tempat yg tak lain dan tak bukan adalah kantin , namun beberapa dari mereka ada yg memilih berdiam diri di kelas ada juga yg memilih mojok untuk berpacaran .
"No kantin yu" ajak lingga pada Dino yg sedang memasukan buku-bukunya kedalam tas .
"Males" jawab Dino singkat .
"Basi Lo no , tiap di ajak ke kantin pasti jawabannya itu " ucap Raka .
"Gue nitip aja"
"Ah , Lo mah no , gak asik"
"Eh , yg asik itu dugeman , tuan ice mah mana asik ngomong aja iritnya minta ampun" celetuk Reno yg tiba-tiba saja datang dan langsung duduk di samping Dino dan langsung mendapat tatapan tajam dari Dino .
"Slow brow matanya " ucap Reno yg memperlihatkan cengiran konyolnya .
"Jadi gak ni ke kantinnya , cacing gue udah pada demo nih" ucap lingga yg kembali ke topik semula .
"Kalian berdua aja" ketiga manusia itu langsung menatap tak percaya saat kalimat barusan meluncur mulus dari bibir Reno .
"Oh , tolong jangan liatin gue , gue tau kok kalian itu terkagum-kagum akan kegantengan gue "ucap Reno dengan PD nya .
Pletak
Sebuah jitakkan berhasil mendarat mulus di kepala Reno , membuat si empunya meringis kesakitan sembari mengelus-elus kepalanya .
"PD banget Lo jadi orang " ucap Raka .
"Iya , kaca di rumah Lo pada rusak , gak ngaca apa muka burik gitu di bilang ganteng , ganteng dari hongkong" timpal lingga .
"Sirik ae Lo , oh yah perlu di garis bawahi gue bukan ganteng dari Hongkong melainkan ganteng dari lahir"ucap Reno tak mau kalah .
"Bukan nya Lo pada mu--"
"Diem" ucap Reno dan lingga kompak memotong ucapan dino .
"Lo berdua bilang apa?" Ucap Dino dengan dingin membuat nyali lingga dan Reno seketika ciut .
"Enggak ngomong apa-apa kok , sory kelepasan " sesal lingga .
"Udah lah mending kalian ke kantin dari pada ricuh di sini , sakit telinga gue denger bacotan kalian" ucap Dino pedas .
"Pedes amat ngomongnya , om" ucap Raka .
"Yah udah kantin kuy , keburu masuk lagi" lanjut Raka .
"Ayo , Lo terakhir yah" pinta lingga , dengan mata melasnya .
"Jiji gue liat muka Lo , iya lah ayo" ucap Raka .
"Gue juga yah ka" celetuk Reno yg ikut-ikutan menampilkan wajah memelasnya .
"Iya anjir , muka kalian berdua bikin gue mau muntah tau " ucap Raka .
"Eh , muka gue ini limited edition tau" celetuk lingga .
"Iya limited edition , saking limited editionnya sampai gak laku-laku" ucap Dino , ketiganya malah memandang Dino tak percaya , baru kali ini mereka mendengar candaan receh Dino .
"Gila kemajuan ini , gue rela jadi bahan ledekan Lo no " ucap lingga mendekatkan wajahnya pada Dino .
"Napas Lo bau anjing" gerutuk Dino .
"Mati kelaparan nih gue"protes Raka .
"Yah udah ayo , oh yah , tuan ice mau nitip" tawar lingga .
"Es cendol satu"
"Oke , harap di tunggu" ucap lingga meniru gaya pelayan .
Setelah kepergian dua manusia itu , Reno berpindah duduk ke hadapan Dino dan menatapnya serius .
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga Sajiwa√
Mistero / ThrillerHidup yg awalnya nyaris sempurna harus berubah , saat teror mengerikan datang membawa petaka , bagi Raka dan orang di dekatnya , Raka sangat tak menyangka setelah , Bagun dari komanya ia harus dihadapkan dengan situasi yg tak mudah dan sulit di jela...