patr 15

12 6 4
                                    

Bel istirahat berbunyi , menimbulkan sorak gembira para murid , mereka langsung berlarian seperti zombie yg siap menyerang sebuah tempat yg tak lain dan tak bukan adalah kantin , namun beberapa dari mereka ada yg memilih berdiam diri di kelas ada juga yg memilih mojok untuk berpacaran .

"No kantin yu" ajak lingga pada Dino yg sedang memasukan buku-bukunya kedalam tas .

"Males" jawab Dino singkat .

"Basi Lo no , tiap di ajak ke kantin pasti jawabannya itu " ucap Raka .

"Gue nitip aja"

"Ah , Lo mah no , gak asik"

"Eh , yg asik itu dugeman , tuan ice mah mana asik ngomong aja iritnya minta ampun" celetuk Reno yg tiba-tiba saja datang dan langsung duduk di samping Dino dan langsung mendapat tatapan tajam dari Dino .

"Slow brow matanya " ucap Reno yg memperlihatkan cengiran konyolnya .

"Jadi gak ni ke kantinnya , cacing gue udah pada demo nih" ucap lingga yg kembali ke topik semula .

"Kalian berdua aja" ketiga manusia itu langsung menatap tak percaya saat kalimat barusan meluncur mulus dari bibir Reno .

"Oh , tolong jangan liatin gue , gue tau kok kalian itu terkagum-kagum akan kegantengan gue "ucap Reno dengan PD nya .

Pletak

Sebuah jitakkan berhasil mendarat mulus di kepala Reno , membuat si empunya meringis kesakitan sembari mengelus-elus kepalanya .

"PD banget Lo jadi orang " ucap Raka .

"Iya , kaca di rumah Lo pada rusak , gak ngaca apa muka burik gitu di bilang ganteng , ganteng dari hongkong" timpal lingga .

"Sirik ae Lo , oh yah perlu di garis bawahi gue bukan ganteng dari Hongkong melainkan ganteng dari lahir"ucap Reno tak mau kalah .

"Bukan nya Lo pada mu--"

"Diem" ucap Reno dan lingga kompak memotong ucapan dino .

"Lo berdua bilang apa?" Ucap Dino dengan dingin membuat nyali lingga dan Reno seketika ciut .

"Enggak ngomong apa-apa kok , sory kelepasan " sesal lingga .

"Udah lah mending kalian ke kantin dari pada ricuh di sini , sakit telinga gue denger bacotan kalian" ucap Dino pedas .

"Pedes amat ngomongnya , om" ucap Raka .

"Yah udah kantin kuy , keburu masuk lagi" lanjut Raka .

"Ayo , Lo terakhir yah" pinta lingga , dengan mata melasnya .

"Jiji gue liat muka Lo , iya lah ayo" ucap Raka .

"Gue juga yah ka" celetuk Reno yg ikut-ikutan menampilkan wajah memelasnya .

"Iya anjir , muka kalian berdua bikin gue mau muntah tau " ucap Raka .

"Eh , muka gue ini limited edition tau" celetuk lingga .

"Iya limited edition , saking limited editionnya sampai gak laku-laku" ucap Dino , ketiganya malah memandang Dino tak percaya , baru kali ini mereka mendengar candaan receh Dino .

"Gila kemajuan ini , gue rela jadi bahan ledekan Lo no " ucap lingga mendekatkan wajahnya pada Dino .

"Napas Lo bau anjing" gerutuk Dino .

"Mati kelaparan nih gue"protes Raka .

"Yah udah ayo , oh yah , tuan ice mau nitip" tawar lingga .

"Es cendol satu"

"Oke , harap di tunggu" ucap lingga meniru gaya pelayan .
Setelah kepergian dua manusia itu , Reno berpindah duduk ke hadapan Dino dan menatapnya serius .

Raga Sajiwa√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang