part 30

1 2 0
                                    

  Seorang pemuda terduduk diam di kursi roda dengan sebuah buku di pangkuannya , matanya terus mengalirkan sungai kecil di kedua pipinya .

"Raka , ayo kita kedalam , udaranya semakin dingin di luar"ucap seorang wanita paruh baya .
  Raka menghapus air matanya , kemudian tersenyum pada wanita itu yg juga menunjukan senyum hangatnya .

"Ayo kita kedalam , biar ibu bantu" wanita itu pun membantu mendorong kursi roda yg di duduki Raka .

"Ibu tau kamu masih sedih , kamu harus bisa belajar buat ikhlas , mereka sudah bahagia di sana , dan kamu juga harus bahagia di sini "
    Tiga orang dengan senyum Meraka memperhatikan Raka , tiga orang itu terdiri dari sepasang suami istri dan anak laki-laki .

"Maaf aku telah menjadi adik yg jahat untuk kakak , tapi aku akan selalu bersama kakak , tersenyumlah dan jangan merasa kesepian" ucap anak laki-laki itu , kemudian Raka dan seorang wanita itu menembus begitu saja ketiganya , mereka bukan manusia melainkan arwah kedua orang tua Raka dan juga raga .
    Sepasang suami istri itu mengeyam anak putranya .

"Saatnya kita pulang" ucap arwah wanita paruh baya itu .
   Seketika tubuh mereka berubah menjadi kepulan asap dan menghilang terbawa angin .
   Takkan pernah ada yg sempurna di dunia ini , semua sudah memiliki jalan takdir masing-masing dan Takan ada yg bisa merubahnya , ke sombong dan keserakahan hanya akan membawa mu pada jurang kegelapan .
    Kini Raka merasakan apa yg di rasakan sang adik , setelah peristiwa itu terjadi , ia selamat namun pita suaranya mengalami kerusakan hingga ia tak bisa lagi bersuara , kakinya juga mengalami kelumpuhan , kini ia tinggal di panti asuhan milik Bu Sri , mungkin ini karma baginya yg tak bisa menerima adik kecilnya dan malah membencinya .
























     
°°°

  Kini aku tau rasanya jauh dari orang yg kita sayang , meski banyak yg datang mberi kasih sayang namun itu semua tak sama .
   Mungkin ini karma untuk ku yg telah membenci adik ku sediri , membiarkannya sendiri Tanpa kasih sayang dari orang-orang yg ia cinta , tapi ia begitu kuat ia terus berharap , hingga harapannya di hancurkan , hatinya pasti sangat hancur , sedangkan aku sebagai kakaknya menikmati kehancuran itu , bila ini hukuman untuk ku aku ikhlas .

Raga Sajiwa√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang