Chapter 84

513 70 51
                                    

...

Chapter sebelumnya

Rimuru melihat dewa yang sedang duduk di tahta emas megah di ruang angkasa.

Sosok itu mungkin tidak menyadari Rimuru, tetapi aura yang dia pancarkan itu benar-benar aura dewa yang sesungguhnya, berbeda dari dewa yang dirinya temui atau temannya. Sosok yang hampir mendekati kekuatan mutlak kesamaannya dengan 'entitas' kuat tidaklah kalah jauh.

...

Ruang angkasa bebas

Aku saat ini sedang - menghampiri dewa itu, seorang diri, mungkin seorang diri lebih baik. Karena aku tidak akan tahu apa yang akan terjadi kedepannya.

{ Yes Master itu benar }

Jaraknya lumayan jauh, ini mungkin butuh sekitar 2 jam untuk mencapai tempatnya.

Sambil memperhatikan sekitar tidak ada yang aneh selain dirinya, semua sama saja seperti alam semesta milikku, bintang, planet, dan lain-lain.

...

Firasatku tidak enak tapi apa ini?

Tiba-tiba dari arah kanan menuju hadapanku aku melihat mahluk yang tidak asing, serasa familiar... Tapi apa? aku terus bertanya.

Dengan kecepatan tinggi dia terbang membelakagiku dia seperti dikejar oleh sesuatu tetapi aku tidak melihat apa-apa. - Aku dapat melihatnya dia seperti seorang wanita dan juga nampaknya dia sedang buru-buru.

{ Master! dia adalah Dewa kebencian yang juga menghancurkan dunia Aina }

Apa!?

Kenapa baru sekarang, sebenernya aku tidak percaya itu, tapi mau bagaimana lagi dan apa yang dia lakukan disini!?

benar juga Aina pernah mengatakan bahwa Dewi kematian dan Dewi Kebencian melakukan pertarungan menyebabkan dunia inti dari segala dunia paralel rusak. Sial kalau begitu aku harus mengejarnya.

Dirinya membalikkan badan dalam sepersekian detik dan siap untuk berancang-ancang mengunakan kecepatan di 'Outverse' miliknya.

Outverse atau diluar zona waktu adalah kemampuan mutlak seseorang yang mampu bergerak secepat mungkin tanpa batas waktu yang ada.

‹ Rimuru tunggu! ›

Ada apa?

‹ Tenanglah, biar aku Chloe-san dan Senna yang mengurusnya, aku yakin kalau dewa tahta itu adalah takdir milikmu
jadi jangan sia-siakan kesempatan ini ›

Benarkah...? baiklah kalau begitu aku percayakan kepadamu Sasha.

‹ Tenang saja aku pasti akan membawanya! ›

Ughh, entah apa yang aku rasakan ini seolah-olah Sasha sedang tersenyum dan merencanakan sesuatu.

...

Aku melanjutkan perjalanan menuju tempatnya, aku jadi teringat ucapan Sasha "itu adalah takdir milikmu." walaupun aku tidak benar-benar yakin, tapi aku percaya karena dia adalah aku dan dia adalah aku.

{ Master omonganmu berbelit-belit _- }

Ahk! benar kah ahahaha (^∇^)ノ

...

Setelah 2 jam berlalu akhirnya aku sampai ketempatnya. Ini lumayan jauh karena aku tidak tau alam semesta ini. Karena itu aku tidak bisa teleportasi atau warp dengan sembarangan yang ada malah menjauhkan diriku jika salah.

Alam semesta disini cukup kompleks. Sama seperti milikku tetapi tidaklah terlalu rumit.

Aku melihat sosok dirinya yang sangat jelas, dia seperti seorang pria tetapi memiliki rambut panjang yang hitam yang membuatnya seperti pria pada umumnya adalah wajahnya, dia lumayan tampan... wajah nya tidak asing...

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang