Chapter 137

646 42 17
                                    

Memikirkan masalah tentang dua idiot mungkin mustahil bagiku.

Aku tidak dapat berpikir bagaimana mereka bisa bertarung dan menghancurkan dirinya sendiri hanya demi memperlihatkan siapa yang kuat.

Mengalami hal malang dan petaka itu bukan hanya mereka saja.

Tidak semua orang hidup bahagia; berapa berhasil mengatasi kemalangan hidup mereka sendiri.

Jika aku harus mengatakannya, kukira hidupku terasa bahagia itu juga tidak, jadi jika aku ditanya, maka aku ragu bahwa aku akan benar-benar dapat memahami perasaan orang-orang yang tidak mengalami kehidupan yang bahagia.

Namun, aku dapat menegaskan bahwa melibatkan orang lain atas ketidakbahagiaannya sendiri jelas merupakan hal yang salah.

Orang-orang tidak diciptakan setara.

Seseorang mungkin dapat memperlakukan satu sama lain sebagai sesuatu yang setara dengan mereka dalam sistem dunia ini, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa ada perbedaan dalam kemampuan bawaan.

Melupakan hal itu, aku bertanya kepada Ciel apa yang sedang ia lakukan.

《 Hanya Mengevolusikan diri Tuanku 》

Suaranya berubah lagi.

Baiklah lakukan sesukamu karena Sasha belum aku bangkitkan lagi dia memegang kendali penuh atas Beelzebuth kali ini.

Membuatnya senang dan selalu memasang muka gembira.

-- Baiklah saat ini aku akan melakukan apa .....

Ini tidak terpikirkan oleh diriku sebelumnya juga mungkin saja ini adalah hal bodoh karena aku keluar dari dunia Amaranth tanpa memberitahukannya kepada Ciel.

Mungkin pulang aku akan dimarahi.

(Flapy: Best Waifu)

Di tempat ini hanya ada kehampaan karena ini sama seperti layer 0. Tapi bedanya adalah tempat ini tidak menghapus apapun tidak seperti layer 0 yang menghapus secara permanen entitas lain yang sampai di sana.

Membuat siapapun menyatu dengan kehampaan. Jadi aku masih ragu untuk membawa seseorang ke sana.

Ini sangat gelap tetapi aku dapat melihat dan merasakannya -- lalu aku memutuskan untuk keluar dari kehampaan tak terbatas ini.

― Ini dimana ?

Ucapku bergumam bertanya dengan heran.

「 Kau berada di Realitas tak terbatas.
Terlebih lagi siapa kau ini .... ? 」

Suara dari belakang diriku yang tidak terdengar asing, aku membalikkan badan dan melihatnya.

Kau -- !

Dia adalah wanita dewasa saat itu aku temui tanpa sengaja, itu tidak mungkin salah mengapa dia tidak mengenal diriku.

「 Kau mengenalku? Ini aneh rasanya aku tidak pernah bertemu dengan dirimu .... 」

Tanpa berpikir panjang aku langsung memberikan ingatan kepada dirinya dan dia mengingat akan hal itu.

Tentu saja dengan menyentuh kepalanya.

Ini aneh apakah ini dunia pararel...?

Itu tidak mungkin karena dia pasti memiliki sebuah Singularitas yang hanya ada satu dirinya saja.

「 Itu benar, ini adalah diriku ... Mungkin sekitar Ribuan tahun yang lalu bahkan bisa lebih. Waktu yang begitu lama aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. 」

Ternyata itu sudah lama ya ....

「 Kalau begitu tidak masalah, perkenalkan namaku adalah Rimuru Tempest. Senang bertemu denganmu kembali ... 」

-- Aku juga begitu, namaku adalah Featherine Augustus Aurora.

Featherine ya.. nama yang bagus.

(Flapy: Disini Tante udh Absolute di dunianya karena ini adalah Future)

Kami berbicara tentang banyak hal setelah aku keluar dari kehampaan sebelumnya aku berujung di kehampaan milikya.

Aku tidak ingin membicarakan apapun tentang kekuatan dan kemampuannya.

Menurutku itu tidaklah sopan.

Obrolan kami sangatlah lancar, berbeda dari sifat diriku yang dulu. Mungkin aku akan mengiyakannya saja ...

Karena mau bagaimanapun juga dia adalah tipeku.

Sial !

Apakah ini akhir dari hidupku.

Ciel muncul dari kehampaan dengan tatapan yang sangat amat marah.

Dia menjewer telinga diriku dan menarik diriku untuk membawa pulang mengatakan asik sekali berbicara dengan wanita dewasa.

Featherine hanya tertawa kecil dan dia memperburuk keadaan dengan mengatakan kami sudah berhubungan yang berkahir aku di lempar kepada Domain Dewa.

Aku tidak mengerti maksud perkataannya ....

Itu membuatku bingung dan ketakutan karena Ciel pasti akan meledakkan diriku.

Dan kenapa harus muncul diatas pohon.

Danna-sama -- !

Ah Chloe, tolong bantu aku tersangkut.

-

Beberapa hari setelah itu aku mendengar bahwa Inae akan membawa bawahannya mengikuti tes menjadi Konstelasi.

Tetapi itu berkahir dengan hal nihil.

Testarossa dia membiarkan lewat setelah perkenalan tetapi saat mereka melihat lantai atas ada mahluk yang sangat besar ukurannya.

Mereka lebih baik mati di tangan Tuan-nya daripada dimakan mahluk itu. Perjanjian sudah dipatahkan.

Karena mereka tidak ingin melanjutkannya mereka semua dibunuh lalu dikembalikan ke dunianya masing-masing.

Kebetulan saat itu Ultima sedang mencari Testarossa.

Karena ia tidak sengaja mengatakan ingin membunuh seseorang Ultima langsung mencopot tiga kepala Dewa tersebut.

Itu sangat brutal...

-

Terimakasih telah meluangkan waktu membaca dan vote chapter kali ini semoga menarik!

Agak kureng mood karena peminatnya semakin menurun + ntn boruto kurama died nambah ga mood.

Tapi bakal ttp up sampe bener tamat, tapi mungkin bakal author nya yang end kalau memang udah nggak ada interaksi antara pengarang dan penulis.

Kalau begitu sampai jumpa di chapter selanjutnya !

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang