Chapter 97

551 67 112
                                    

...

Disaat kehilangan emosi, aku heran diantara kau dan aku siapa yang asli diantara kita.

Apakah kehadiran diriku membuat banyak bencana? apa kehadiran diriku diperlukan? apa semua yang aku lakukan melenceng dari jalan kebenaran?

kebenaran itu apa?

"Selamat pagi Master."

"Selamat pagi juga Ciel."

Ahh. Aku bermimpi, cukup aneh...

Mungkin saja itu bagian dari diriku yang dulu. Disaat dimana aku takut mengambil keputusan, melarikan diri dari masalah.

Apakah aku telah berubah? aku pun tidak tahu.

"Ada apa Master?"

"Tidak ada apa-apa Ciel, hanya mimpi yang aneh."

Menjawab pertanyaannya lalu bangun dari tempat tidur, melihat langit dan bertanya kepada diriku sendiri.

Apakah ini kehidupan yang aku inginkan?

Tidak.

Kenapa tidak?

Karena aku belum menghidupkan mereka semua, apakah aku salah jika menghidupkan mereka semua? apakah aku tidak bisa menerima kenyataan pahit bahwa mereka semua telah tiada?

Tidak ada kebenaran dalam hidupku ini aku memang egois, kebenaran tergantung sudut pandang bagaimana engkau menerima hal itu, aku memang awalnya tidak menerima kenyataan bahwa mereka telah tiada. Tapi pada akhirnya aku bisa menerima kenyataan ini.

Semua yang ku bangun dari awal telah menghilang dalam sekejap.

Semua yang aku pertahanankan yang aku lindungi hancur dalam sekejap.

Semua yang aku sayangi dan sukai lenyap dalam sekejap.

Siapa yang bisa menerima semua itu?

Ya tentu itu diriku, dan kamu (Rimuru)

"Master, makan sudah siap mari berkumpul."

Ciel memanggilku, hanya merenung dan kehilangan kendali tidak dapat mengembalikan mereka semua, yang bisa aku lakukan mencari cara berevolusi dan menghidupkan mereka semua kembali.

Selamat tinggal diriku yang lama.

"Baiklah, aku segera datang."

"Hup."

Suara gadis memeluk diriku dari belakang.

"Tebak siapa."

Dia menutupi penglihatan ku. Yah walaupun begitu aku sudah tahu siapa dia.

"Gadis cantik, berambut hitam seperti diriku."

"Kau benar Rimuchin!"

Aku tidak menyangkanya bahwa dia bisa kekanak-kanakan juga.

"Umm, wangi mu enak seperti biasanya Rimuru."

Apakah dia menggoda diriku?

"Kalau kau Sasha, Cantik dan manis seperti biasanya."

"Ara. Kau tampak lebih dewasa hari ini ada apa?"

"Sudahlah mari ke ruang makan."

Kami makan bersama, dan membahas tentang evolusi diriku mereka heran kenapa nama mereka semua memiliki marga Tempest.

Saat tahu nama marga mereka ada nama diriku, mereka sangat terkejut bahagia. Bahkan tidak bisa membayangkan Diablo bertingkah seperti apa.

Tempest

Hadiah yang aku dapat dari evolusi menuju akhir, semua yang terhubung dengan koridor jiwa milikku maka akan memiliki marga ini, berisi segala kekuatan mutlak, informasi semesta dan lain-lain.

Ini bukan hanya sekedar nama belakang, melainkan sebuah kemampuan untuk melakukan hal sesuatu di luar imajinasi, seperti menciptakan, menghapus, dan sebagainya.

Didalam ini semua, kekuatannya juga mutlak dapat menghubungkan kepada Domain Dewa kecuali layer 0. (Gerbang Domain Dewa)

Semua yang menerima marga ini adalah entitas yang melebihi mahluk hidup. Entah Dewa atau bukan ini benar-benar di luar ekspektasi diriku.

Yang kuat akan menjadi lebih kuat yang lemah akan menjadi kuat, begitu seterusnya.

Jadi inti Evolusi ku kali ini adalah meningkatkan kekuatan mereka yang terhubung denganku.

Mereka sebenarnya juga bukan Tier 1 melainkan Unknown atau tidak diketahui. Tidak ada yang tahu pasti kekuatan yang menerima marga ini.

Kecuali diriku, mungkin.

Apakah keluargaku adalah yang terkuat, ahaha memikirkannya saja sungguh sangat menarik.

Ciel juga menerima marga Tempest, ya dari awal harusnya aku mengasih nama belakang ku ini kepadanya. Karena bagaimanapun juga dia adalah Istriku.

"Terimakasih atas makannya."

Kami sudah makan bersama dan membahas kemampuan ini, sepertinya aku tidak perlu khawatir jika memang harus meninggalkan mereka.

Ras cahaya juga sudah mulai berkembang tapi tidak sejauh dengan para Iblis, karena kehidupan mereka tidak keras mereka berkembang lebih lambat dibandingkan Iblis yang setiap harinya diselesaikan secara bertarung demi bertahan hidup.

Yah membandingkan mereka bakal terus terulang-ulang, lebih baik aku mencari cara untuk menemukan tubuh untuk mereka.

Apakah kau ada saran Ciel.

{ Yes Master, bagaimana dengan Sutra Inti neraka dunia baru? }

Humm dunia baru ya, itu menarik baiklah aku akan kesana, siapkan portal kepada gerbang Torii, Ciel.

{ Yes Master }

Aku pergi tidak lupa berpamitan dengan yang lainnya, walaupun hanya mengunakan telepati.

{ Memasuki dunia baru.... Berhasil }

Uwah, siapa dia kenapa dia seperti tersiksa.

Dia mengeluarkan suara aneh, seperti sistem pada game.

"Skill Tabu, berhasil didapatkan."

{ Master mungkin dia dewa yang berada di dunia ini }

Humm begitu ya, tetapi kenapa begini... Baru pertama kali aku melihat Dewi mengorbankan diri seperti ini.

{ Namanya adalah Sariel Master, dia adalah Ibu dari Raja Iblis di Dunia ini }

Fumu, hubungan mereka sangat menarik aku jadi tertarik akan dunia ini. Baiklah saatnya menjelaskan semuanya.

"Sebagai Penguasa Kegelapan Sembuhkan Dia."

Chapter 97 End

Gimana chapter kali ini semoga menarik!

Rimuru memulai perjalanan crossover akankah semuanya berjalan dengan lancar atau bahkan merusak aturan yang ada?

Sampai jumpa di chapter selanjutnya sayonara~

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang