Part 6

663 67 3
                                    

Mereka menghabiskan hari Minggu mereka dengan kegiatan yang biasa saja, tidak ada acara mewah, hanya menonton televisi dan merebahkan diri

Tak terasa sudah pukul 9 malam dan Johnny mulai mengantuk tapi tidak dengan Taeil. Matanya terbuka lebar dan cerah sedang menggeledah tasnya mencari sesuatu yang sepertinya penting untuknya

"Hyung kau sedang mencari apa?" ucap Johnny sambil menguap

"Jurnalku, kenapa tidak ada?"

"Ah itu ada di ruang cuci hyung, kau menaruhnya di saku jasmu dan aku mencucinya tadi pagi"

"Apa kau membacanya?"

"Tidak hyung"

"Terimakasih"

Johnny sebenarnya penasaran dengan isi jurnal Taeil, meskipun kecil namun sepertinya berisi tentang semua rahasia Taeil

Taeil pun mengambil jurnalnya lalu memanggil Johnny untuk duduk disampingnya

"Youngho kemarilah"

"Ada apa hyung?"

"Ini jurnalku, sepertinya kau penasaran bukan?"

"Mmm sebenarnya penasaran hyung tapi kufikir itu privasimu jadi aku tidak membukanya"

"Ini jurnal berisi tentang semua kenanganku dan deritaku selama menderita penyakit menyebalkan ini"

"Hyung sakit apa?"

"Aku tidak tau penyakit ini Youngho, yang pasti ini akan kambuh jika aku sedang banyak pikiran dan sedang berada dalam tekanan dan sepertinya demamku semalam juga karna penyakit ini"

"Maaf aku tidak tau tentang penyakitmu hyung, apa ada larangan dalam makanan atau minuman yang bisa memacu kambuhnya penyakitmu hyung?"

"Ada, aku tidak boleh memakan makanan mentah dan kimchi"

"Kimchi? Bagaimana bisa? Kan itu makanan wajib untuk orang Korea hyung"

"Mmm kata dokterku dulu, kimchi bisa menghasilkan zat yang memicu penyakitku kambuh dan sebenarnya alcohol juga bisa membuatnya kambuh tapi aku masih saja minum itu saat di café haha"

"Kenapa kau susah sekali sih hyung dinasehati?"

"Karna enak Youngho hahaha"

"Lalu apakah penyakitmu sudah membaik sekarang hyung?"

"Entahlah"

"Kenapa kau tidak periksa lagi hyung?"

"Aku takut jika penyakit ini semakin parah Youngho, aku lebih memilih tidak tau betapa parahnya penyakitku dibandingkan harus tau seberapa parahnya ini"

"Kuharap kau sehat saja hyung"

"Terimakasih Youngho, sekarang aku akan tidur"

"Tidurlah hyung, selamat malam"

Johnny meninggalkan Taeil di kamarnya dengan alasan masih ingin melihat televisi namun kenyataannya ia hanya memikirkan tentang penyakit Taeil. Dia mencari di internet bahkan bertanya dengan dokternya namun hasilnya nihil. Ia tidak menemukan apapun yang berkaitan dengan penyakit Taeil ini

Merasa sudah larut malam, Johnny menyusul ke kamar dan tidur di samping Taeil saat ini. Ia memperhatikan kedamaian yang ada di wajah Taeil. Mata, hidung, mulutnya begitu sempurna bagi Johnny. Tak sadar Johnny mendekatkan wajahnya ke wajah Taeil mendekatkan bibirnya ke bibir ranum Taeil dan berhasil mencuri satu kecupan dari bibir mungil itu

Johnny merasa ini salah karna telah melakukan hal yang tidak seharusnya kepada orang yang baru saja ia kenal tapi disisi lain dia merasakan hasrat yang ingin untuk memiliki Taeil seutuhnya, bukan sebagai teman tapi sebagai lebih dari itu. Setelah kebimbangan itu, Johnny akhirnya menyusuri alam mimpinya

Keesokan harinya, Johnny harus segera bergegas karna ada panggilan untuk menemui ayahnya. Dia mencoba membangunkan Taeil tapi tidak ada reaksi sama sekali, Johnny memegang dahi Taeil tapi tidak terasa panas sepertinya kondisinya sudah membaik. Johnny meninggalkan catatan yang ditempel di kaca rias, mengatakan bahwa dia harus menemui ayahnya dan jika sudah bangun Taeil diminta untuk menghubunginya mengingat Taeil pernah menangis histeris saat ditinggal sendiri di apartemen Johnny

Tubuh mungil itu akhirnya menggeliat tanda dia sudah akan bangun. Dirabanya di samping tempatnya terlelap tapi tidak menemukan sosok raksasanya. Dengan cepat dia membuka matanya dan terduduk di atas kasur, sebelum dia akan mulai menangis dia melihat catatan yang ada di kaca rias itu

"Kenapa kau meninggalkanku sendiri disaat kau harus bertanggungjawab atas perbuatanmu mencuri ciuman pertamaku itu Youngho"

Taeil pun segera beranjak dari tempat tidur dan memasak sarapan untuk dirinya sendiri dan tidak menghubungi Johnny. Dia berpikir atau lebih tepatnya menantang diri untuk menunggu seberapa lamakah Johnny untuk ingat terhadap kehadiran Taeil di apartemennya

.

.

.

Sorry for typo and see you on next chapter

Jangan lupa vomment yak hihi

Bay bay

Love you

kangen johnil :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kangen johnil :(

No Longer | JOHNILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang