Part 7

628 66 1
                                    

Taeil menghabiskan waktunya sendiri di apartemen Johnny. Semua hal ia lakukan hingga merasa sudah sangat bosan saat ini. Dengan terpaksa ia menghubungi Johnny

"Aish kenapa tidak diangkat, katanya disuruh menghubunginya tapi kenapa tidak diangkat aish"

Akhirnya Taeil memilih untuk keluar apartemen dan pulang ke apartemennya, tidak peduli dengan embel embel tanggung jawab Johnny sebagai pasiennya.

Taeil merebahkan badannya ke tempat tidurnya yang lembab dan gelap itu

"Mama, Taeil kangen mama"

"Kenapa mama ninggalin Taeil sendiri?"

"Mama udah ngga sayang Taeil ya?"

Taeil berbicara sendiri menatap langit-langit kamarnya, ia sungguh masih tidak rela dengan kepergian mamanya. Tak terasa ia sudah menghabiskan 2 jam untuk menangis dan sekarang hanya bisa terlelap

Pukul 5 sore, Johnny dengan rasa khawatir segera pulang ke apartemennya. Dia tidak menyangka kalau pertemuan dengan ayahnya menghabiskan waktu sebegitu lamanya. Bagaimana tidak, Johnny dengan terpaksa harus menerima pergantian posisi dari ayahnya. Ayahnya sudah tak sangggup mengelola agensi itu, dan Johnny lah yang harus menggantikannya

"Aishh kenapa papa memberikan posisi ini disaat aku sudah nyaman dengan Taeil hyung?"

"Kenapa dia tidak menghubungiku, apa dia masih tidur hingga sore seperti ini?"

Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi pikiran Johnny saat ini. Yang terpenting sekarang adalah ia harus segera sampai ke apartemennya

Sesampainya di tempat, Johnny memanggil hyungnya itu namun nihil. Taeil sudah tidak berada disana. Johny pun menghubungi Taeil tapi tidak ada jawaban. Dengan paniknya, ia menuju ke apartemen Taeil. Berlari menerobos hujan yang kebetulan turun sangat deras. Tak peduli lagi dengan pakaiannya yang basah kuyup, fokus Johnny hanya kepada Taeil

Sampai di lobi apartemen, Johnny menanyakan nomor berapakah kamar Taeil kepada resepsionis yang berjaga saat itu dan setelah mengetahuinya ia langsung menuju ke kamar Taeil

Berkali-kali Johnny memencet bel pintu itu namun tidak ada jawaban. Kini ia terduduk di depan pintu kamar Taeil dengan keadaan masih basah kuyup, dan barulah terasa dingin yang menjalar ke tubuh Johnny

"Eunggg aku tidur lama sekali" Taeil terbangun dari tidurnya pukul 8 malam dan sekarang ia lapar

Dia berniat untuk membeli makanan instan di supermarket dekat apartemennya. Sertelah bersiap dan membuka pintu, ia terkejut dengan adanya sosok raksasa yang tertidur di samping pintunya

"Tuan" Taeil menepuk nepuk badan itu dan mengintip wajahnya

"Y-Youngho?!!!!"

Taeil terkejut bukan kepalang karna menemukan Johnny tergeletak di depan pintu kamarnya. Dengan sekuat tenaga, ia menyeret tubuh raksasa itu untuk masuk ke ruang tamunya

"Astaga kenapa dia basah seperti ini"

"Youngho, Youngho bangunlah"

"Eungg hyung!!!" Johnny memeluk erat badan Taeil

"Hyung tidak apa-apa?"

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, kenapa kau basah seperti ini"

"Aku khawatir denganmu yang tidak ada di kamarku, jadi aku berlari kesini dan ternyata hujan deras"

Tuk

Pukulan ringan mendarat di kepala Johnny

"Kau ini bodoh atau bagaimana sih?"

"Hehehe yang penting hyung sekarang sudah sehat kan? Hatching"

Johnny bersin dan badannya menggigil

"Aigooo kau ini, jadi flu kan, sekarang ganti pakaianmu, sebentar kau tunggu disini akan kuambil ke kamarku"

"Baik hyung"

Johnny pun melepaskan pakaiannya, dari kaos simple nya hingga celana jeansnya. Dan sekarang ia hanya terbalut celana pendek saja

"Ini pakai- ackkk Youngho!" teriak Taeil panik

"Kenapa hyung?"

"Kau ini tidak punya malu huh?! Ucapnya sambil menutup kedua matanya

"Hehe maaf hyung, mana pakaianku?"

Taeil hanya melempar pakaian Johnny dan memasuki kamarnya kembali sedangkan Johnny hanya tersenyum usil karna berhasil menggoda Taeil

"Hyung aku sudah memakainya, kau boleh keluar"

"Sekarang kau minumlah obat ini dan segera pulang"

"Tapi hyung, diluar hujan, aku menginap disini ya?" ucap Johnny dengan wajah memelas

"Terserah kau saja, tapi kau tidur di sofa, jangan ke kamarku"

"Siap hyung"

Dan akhirnya mereka memesan makan malam melalui aplikasi online dan menghabiskan malam itu dengan berbincang sejenak

"Ada yang ingin kau katakana Youngho?" ucap Taeil karna Johnny memperhatikan Taeil terus menerus

"Ketauan yah hehe"

"Ya bagaimana tidak, kau menatapku seperti itu. Jadi apa yang ingin kau katakan?"

"Hyung, aku sekarang menjadi CEO di agensi ayahku"

"A-apa?!" ucap Taeil dengan menutup mulutnya tanda terkejut

"Ya, dan mulai lusa aku harus bekerja disana"

"Selamat Youngho-ah, hyung turut senang dengan posisimu" ucap Taeil sembari memeluk Johnny

"Tapi aku tidak senang hyung"

Taeil melepas pelukan itu dan menatap wajah Johnny

"Kenapa? Bukankah itu hal yang bagus?"

"Ya aku tau tapi aku tidak akan bisa bebas seperti sekarang, aku tidak akan bisa menemuimu dan melihat penampilanmu setiap Sabtu malam" ucap Johnny dengan menundukan wajahnya

Taeil pun mendongakan wajah Johnny dengan kedua tangannya

"Hei, kau harus bersyukur, kau bisa menikmati itu"

"Tapi bagaimana dengan hub- ah maksudku pertemanan kita hyung?"

"Aku akan tetap menjadi temanmu dan kau bisa menemuiku kapanpun"

"Terimakasih hyung" ucap Johnny sambil memeluk Taeil dan menyesap aroma tubuh Taeil sebelum mereka harus jarang bertemu

Mereka pun akhirnya tidur dengan Johnny di sofa dan Taeil di kamarnya

.

.

.

Sorry for typo and see you on next chapter

Jangan lupa vomment yak hihi

Bay bay

Love you

kangen si imut, padahal semalem abis upload foto boyfriendable hiks :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kangen si imut, padahal semalem abis upload foto boyfriendable hiks :(

No Longer | JOHNILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang