lampu hijau

3.6K 415 1
                                    

Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca guys


Enjoyyyyyy




Tok!!!

Tok!!!

Tok!!!

Seseorang mengetuk pintu kamar chika. Chika pun terbangun dari tidurnya dan berjalan untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklekk!

"Baru bangun tidur ya?capek banget kelihatannya ayok turun makan malam dulu."ternyata seseorang itu adalah veranda mama Chika.

"Iya ma ngantuk banget tadi soalnya. Ya udah Mama duluan aja chika mau cuci muka dulu."chika pun berjalan menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya itu dan chika membasuh wajahnya.

Chika berjalan menuruni tangga dan mendekat ke meja makan yang di sana sudah ada shani,Veranda dan Kinal.

"Lama banget sih dek dari tadi ditungguin juga ayo buruan cici udah laper nih"Shani yang cemberut karena terlalu menunggu lama chika keluar dari kamarnya.

Kebiasaan di keluarga ini memang seperti itu harus semuanya ngumpul di meja makan baru boleh memulai makan bersama. Chika pun duduk di sebelah Shani.

"Shani kamu jadi akan melanjutkan kuliah kamu di Jakarta?."Kinal bertanya pada shani karena shani menunda setahun untuk berkuliah Shani memilih untuk langsung belajar di perusahaan cabang kinal yang berada di Jogja.

"Iya jadi dong pa.shani udah cukup setahun belajar di Jogja sekarang Shani mau cari ilmu lagi ya kuliah di sini.gak mungkin shani jauh-jauh dari chika shani nggak bisa jauh dari adik kesayangannya Shani ini"Shani memeluk chika dari samping.

"Ya udah kamu pilih universitas mana yang kamu mau semua terserah kamu papa percaya in ke kamu dan kamu harus sungguh-sungguh kuliah jangan main-main"Kinal menatap shani dengan senyuman.

Kinal sekeluarga menikmati makan malamnya.

Beberapa menit kemudian mereka menyelesaikan makan malamnya. Ketika Kinal ingin berdiri.

Tiba-tiba bel rumah berbunyi. Seketika chika panik dan melihat mamanya yaitu Veranda. Seperti berbicara dari hati ke hati veranda dan Chika saling menatap.

"Mbak Ijah tolong bukakan pintu dan lihat siapa yang datang"Kinal meminta asisten rumah tangga mereka untuk membukakan nya dan Kinal tidak jadi pergi dari tempat duduknya.

Tak lama kemudian muncul lah seorang laki-laki yang dari tadi veranda dan Chika khawatirin yang akan datang.

Laki-laki menggunakan jaket favoritnya berwarna hitam memakai celana Levi's hitam sedikit robek di bagian dengkul nya.

Aran berjalan mendekati meja makan Dan tersenyum tipis menyapa sekeluarga.

Kinal menatap Aran dari ujung kaki sampai ujung rambut tatapan yang sangat tajam dan sangat ditakuti oleh orang yang melihatnya.

Chika yang melihat Kinal menatap Aran seperti itu merasa takut jika Kinal akan memukul Aran karena Kinal tidak pernah melihat seorang laki-laki yang datang ke rumahnya yang sepertinya sebaya dengan putrinya yaitu Chika.

Chika menatap veranda dan tatapan itu adalah tatapan permohonan supaya Kinal tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan Aran nanti.

Tiba-tiba Kinal berdiri dari tempat duduknya dan berjalan secara perlahan mendekat kearah Aran yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

Chika seketika panik dan menatap aran khawatir chika tidak habis pikir mengapa Aran sangat nekat padahal chika sudah memperingatinya.

Kinal yang sudah berhenti tepat dihadapan Aran melihat saran dari ujung kaki sampai ujung rambut. Aran yang ditatap oleh Kinal hanya tersenyum manis.

I Love You Senior "Chika And Aran"-(END)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang