" EIGHT "

12.9K 1.4K 48
                                    

                                            " EIGHT "












Mood Jisung sudah kembali seperti biasa setelah ke jadian semalam dimana Haechan memberikan funko yang sangat ia inginkan.

Srak!!!

"Heh! apa yang kalian lakukan" terkejut Jisung saat Jeno dan Jaemin menarik tangannya secara tiba-tiba dan membawanya ke gudang padahal Jisung baru saja merasa bahagia dan baru sampai di sekolah juga.

"JELASKAN PADA KAMI SEKARANG!!!" teriak Jeno dan Jaemin secara bersamaan sambil melipat tangan di depan dada mereka masing-masing.

Jisung, yang kebingungan hanya diam menatap kedua sahabatnya.

"A-apa yang harus aku jelasin?" tanya Jisung.

Jaemin dan Jeno saling bertukar pandang dan mengambil ponsel mereka masing-masing.

"NIH!" ucap Jeno dan Jaemin sambil mengarahkan layar ponsel mereka ke arah Jisung dan itu berhasil membuat Jisung membelalakkan matanya.

"B-bangaimana kalian bisa dapatkan ini?" tanya Jisung.

Jeno dan Jaemin lagi-lagi bertukar pandang dan tersenyum ke jatah Jisung.

"Hehehe... kita ngikutin k-"

Plak!

Plak!

Jeno, Jaemin, Jisung terdiam setelah Jisung secara reflek memukul kepala dua sahabatnya yang lebih tua darinya.

"KABORRRRR!!!"

"PARK JISONNGGG!!"

Mereka bertiga pun kejar-kejaran mengitari lapangan sekolah.

                                            - - -ooOoo- - -

Di sisi lain Haechan masuk kedalam ruangannya dengan cara mengendap-endap seperti seorang maling padahal itu ruangan dia sendiri.

BRAKK!!

"KYYAAA!!! Haechangantengmanlycooldarilahir" latah Haechan sambil memegangi dadanya saat suara gebrakan pintu secara tiba-tiba.

Perlahan Haechan membalikkan badannya dengan jantung yang berdetak lima kali lebih cepat dari detak jantung normal.

"Hehehe... Felix, apa kabar fel" ucap Haechan menyapa Felix yang berdiri di ambang pintu ruangannya.

"LEE HAECHANNN!!!"

Haechan, yang mendengar teriakan Felix segera menerobos keluar untuk kabur sebelum Felix mencakar habis dirinya.

Jadi setelah mengantar pulang Jisung, Haechan mengirikan pesan ke Felix dan mengaku sekaligus meminta maaf karena mengambil kado ultah anaknya Felix.

Haechan, juga memberikan uang 3x lipat dari harga funko itu sebagai tanda minta maaf, dan sebenarnya Felix juga sudah memaafkan Haechan karena bagaimanapun mereka kan sahabat. Namun rasa kesal Felix masih ada karena gara-gara ini dia harus pulang telat dan membuat anaknya menunggu untuk meniup lilin bersama.

                                            - - -ooOoo- - -


Sore harinya seperti biasa, Jisung akan menunggu Haechan si depan gerbang sekolah saat semua murid sudah pulang dan tersisa dirinya dan juga pak Cahyono satpam setia sekolah elit itu.

Namun hari ini berbeda, karena Jisung tidak berduaan lagi dengan pak Cahyono melanikan berempat dengan Jaemin dan Jeno yang memaksanya memperkenalkan Haechan.

"Lama banget si Sung"

"Hooh lama"

"Kalau gitu pulang saja sana"

Jeno dan Jaemin segera menggelengkan kepalanya saat Jisung menyuruh mereka pulang.

Jeno dan Jaemin sudah sangat penasaran dengan Haechan setelah Jisung menceritakan pada mereka saat di kelas.

Bukan Jisung yang sengaja cerita karena Jisung gak begok kalau dua sahabatnya itu juga pencinta sesama jenis yang mana type uke mereka tuh sama yaitu imut, cantik, mungil, bohay dan itu Haechan.

Jisung, di paksa cerita setelah Jeno dan Jaemin setelah menunjukkan fotonya bersama Haechan di dalam mobil semalam di mana Jaemin dan Jeno mengikuti Jisung yang tiba-tiba pergi dari area balap.

Tin!

Tin!

Suara klakson mobil memecahkan keheningan di dalam pos satpam di mana tiga remaja tampan sedang saling bersandar.

"Tuh dia sampai" ucap Jisung yang langsung beranjak membuat dua sahabatnya terjungkal karena bersandar pada bahunya.

"Kalau mau berdiri kasih aba-aba kek" gerutu Jaemin.

"Aku mau pulang bukan berbaris" jawab Jisung keluar dari pos satpam di ikuti dua sahabatnya di belakang.

Haechan, juga turun dari mobilnya seperti biasa yang ia lakukan setiap menjemput Jisung.

"Hyung!"

"Maaf lama nunggu, jalanan mancet hari ini" ucap Haechan yang langsung di angguki oleh Jisung yang memang sudah mendapat pesan dari Haechan sebelumnya.

Dua sahabat Jisung menatap Haechan dengan tatap nafsu bahkan Jeno sampai mengeluarkan air liurnya.

Plak!

Plak!

"Gak udah mikir macem-macem ya kalian, Jeno juga jijik banget asu itu air liurmu" ucap Jisung memukul kepala dua sahabatnya agar tersadar.

"Selupp! hehe maaf soalnya terlihat begitu nikmat kalau dari dekat" ucap Jeno setelah menelan balik air liurnya.

"Hai, aku Jaemin meski kekayaanku tak seberapa di banding Jisung, tapi kalau masalah ketampanan bisa lah di adu" ucap Jaemin sambil mengulurkan tangan ke arah Haechan dengan kedua alisnya yang naik turun.

Haechan, menatap mereka bertiga bingung sebelum tawanya pecah karena menganggap mereka lucu dan itu membuat mereka bertiga yang balik kebingungan kenapa tiba-tiba Haechan tertawa.



- - -ooOoo- - -

Chan hati-hati lu... mereka buaya rawa semua 🤣🤣🤣

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang