" ELEVEN "

15.6K 1.3K 86
                                    

                                         " ELEVEN "










"Sung~aaa" panggil Haechan sambil menepuk-nepuk lembut pipi Jisung yang masih tertidur di sampingnya.

"gghhh"

"Jisung~aaa" panggil Haechan sekali lagi dengan nada manja.

Jisung, mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya membuka matanya sepenuhnya.

"Kenapa Hyung?" tanya Jisung dengan suara serak khas bangun di tidur di padu suara deep asli Jisung tersengar begitu sangat sexy.

Haechan, terdiam dan menatap ke arah Jisung yang mulai bingung dengan Haechan.

"Hyung" panggil Jisung.

"Uumm"

"Kenapa?"

"Uummm...itu... uummm... bantu aku ke kamar mandi aku gak bisa jalan" ucap Haechan sambil menutup wajahnya yang sudah memerah karena malu.

Jisung, pernah dengar kalau orang baru pertama sex pasti gak akan bisa jalan setelahnya, jadi sekarang Jisung paham kenapa manusia imut di depannya ini sekarang gak bisa jalan.

"Hyung" panggil Jisung sambil meraih tangan Haechan agar tak menutupi wajah imutnya, "kenapa malu? tadi aja Hyung desah-desah" lanjut Jisung.

"Yakk!"

Cup.

"Maaf, ayo aku bantu" ucap Jisung setelah mencuri kecupan dari Haechan.

Jisung, memakai bajunya terlebih dulu dan memberikan baju Haechan dan setelahnya Jisung berjongkok di pinggir ranjang.

"Ayo naik"

"Tapi aku berat, kau bisa membopong ku saja tak perlu di gendong" ucap Haechan.

"Cepat naik atau aku minta ronde kedua"

Mendengar itu Haechan segera naik ke punggung Jisung sebelum di serang Jisung lagi karena lubangnya masih sangar sakit sekarang.

                                             - - -ooOoo- - -

"JISUNG!!"

Langkah Jisung terhenti saat namanya di panggil dan dia membalikan badannya ke arah orang yang menanggilnya.

"Kalian kenapa sih?" tanya Jisung yang kebingungan sama dua sahabatnya yang memanggilnya tapi saat dia berhenti ehhh dua kampret itu malah celingukan seperti mencari sesuatu.

"Hyung mana?" ucap Jaemin dan Jeno bersamaan.

Jisung, mengangkat sebelah alisnya bingung kenapa ini dua kampret tiba-tiba cari Haechan.

"Kenapa emang?"

"Kamu berangkat pakek mobil Haechan Hyung kan" tanya Jeno dan di angguki oleh Jisung yang menang ke sekolah pakek mobil Haechan yang kebetulan ada di luar jadi Jisung gak perlu keluarin mobilnya dari garasi.

"Trusss Haechan Hyungnya mana?" tanya Jaemin.

"Di rumah" jawab Jisung.

Jaemin dan Jeno mengerutkan dahinya dan saling menatap saat mendengar ucapan Jisung yang menurut mereka aneh.

Ya aneh kan Jisung gak pernah bawa siapapun ke rumahnya selain Jeno dan Jisung yang sudah seperti keluarga sendiri, bahkan mantan-mantan Jisung gak pernah tau rumah Jisung di mana, mereka cuma tau Jisung orang kaya udah.

Lah ini bisa-bisanya mobil Haechan sama Jisung dan Jisung bilang Haechan di rumah.

"Di rumahmu?" tanya Jeno untuk menyakinkan kalau tebakannya salah. Kan bisa jadi Jisung nganter Haechan pulang dulu terus berangkat ke sekolah pakek mobil Haechan.

Tapi sayangnya tebakan Jeno dan Jaemin bener kalau Haechan ada di rumah Jisung.

"Uummm" jawab Jisung sambil mengangguk.

"Kok bisa?" tanya Jaemin.

"Kenapa enggak" ucap Jisung langsung melenggang pergi ninggalin dua kampret yang masih terbengong gak percaya.

Jeno dan Jaemin saling menatap sebelum akhirnya berteriak mengejar Jisung "KYAA JISUNG UDAH BESAR!!" teriak Jeno dan Jaemin bersamaan.

                                                - - -ooOoo- - -

Grep!

"Kok Hyung yang masak, eomma mana dan bibi mana?" tanya Jisung yang memeluk Haechan dari belakan.

"Eomma pergi keluar kota, dan bibi tadi izin untuk datang ke rumasakit karena anaknya sakit" jawab Haechan sambil lanjut memaksa.

Jisung, hanya mengangguk dan meletakkan kepalanya di bahu Haechan.

"Ganti baju dulu sana" ucap Haechan menyuruh Jisung ganti baju karena Jisung baru pulang sekolah yang mana masih mengebakan seragam sekolah.

"Nanti dulu masih mau sama Hyung" ucap Jisung.

Mendengar ucapan Jisung, Haechan mematikan kompor dan membalikkan badannya menghadap Jisung.

"Hyung gak akan kemana-mana, jadi cepat ganti bajumu nanti kotor ini di dapur"

Jisung, tak mendengarkan apa kata Haechan dan langsung mengangkat tubuh Haechan untuk di gendongnya seperti anak koala.

"Yak! Park Jisung apa yang kau lakukan?"

Cup.

"Kalau Hyung bisa masak berarti sudah gak sakitkan, jadi boleh dong aku minta ronde dua" ucap Jisung setelah memberi kecupan singkat pada bibir Haechan dan berjalan menuju kamar.

Bruh!

Jisung, mengukuh Haechan setelah menjatuhkan Haechan di atas ranjang.

"ahhh~"

"Hyung"

"Hhmmm"

"Sepertinya aku candu dengan suara desahmu" bisik Jisung sebelum kembali menyerang leher Haechan memberi tanda baru di sana.



- - -ooOoo- - -

Cung, lu masih sekolah astaga 😭😭😭

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang