"THIRTY-FIVE"

8.5K 759 56
                                    

"THIRTY-FIVE"













Jisung, yang tadinya baru sampai di depan rumah Jaemin harus putar balik saat Haechan menelfonnya dan terdengar suara Haechan menangis membuat Jisung mengurungkan niatnya untuk bertemu Jaemin dan meminta penjelasan tentang Voice record yang di berikan padanya.

Di dalam voice record yang di berikan Jaemin pada Jisung adalah suara percakapan Jaemin dan Mark di mana Mark meminta Jaemin untuk menghancurkan hubungan Jisung dan Haechan sebagai ganti karena Jaemin kalah balap montor.

Bukan Jaemin tak punya uang untuk membayar Mark sebagai pemenang, tapi saat itu Jaemin juga butuh uang sehingga dia berani balap montor diam-diam tanpa sepengetahuan Jeno dan Jisung dengan berharap dia bisa dapatkan uang itu untuk pengobatannya.

Pengobatan?

Yups, pengobatan karena selama ini Jaemin mengidap kangker yang ia sembunyikan dari keluarga dan sahabatnya karena ia tak mau di perlakukan seperti orang lemah, dan saat itu Jaemin ke habisan uang jajannya untuk memeriksakan penyakitnya dan ia juga tak ingin meminta pada kedua orang tuanya entah apa alasannya padahal jika dia minta pun orang tua Jaemin akan senang hati memberikan harta mereka karena Jaemin anak tunggal dalam keluarga itu.

Dan dalam kotak hitam yang di berikan Jaemin pada Jisung juga terdapat lembaran kertas hasil pemeriksaan kondisi Jaemin di mana di sana tertulis kalau mungkin usianya tinggal beberapa bulan lagi bahkan sebelum hari kelulusan mereka Jaemin akan pergi.

Di dalam kotak itu juga tertulis surat di mana Jaemin mengatakan kalau anak yang di kandung Karina adalah anak Mark tapi Mark menuduhnya bahwa dialah yang memperkosa Karina malam itu, surat itu di perkuat dengan Cips rekaman di mana Mark melakukan pelecehan itu pada Karina sehingga Jisung percaya bahwa sahabatnya tak bersalah.

Setelah melihat semua bukti yang Jaemin berikan Jisung berniat menemui Jaemin dengan datang ke rumah sahabatnya itu untuk meminta maaf dan membantunya yang pasti, Jisung tak akan pernah lari saat sahabarnya membutuhkan bantuannya dan saat ini sudah jelas Jaemin membutuhkan bantuan, selain itu Jisung juga tak mau Jaemin menikah dengan Karina yang jelas-jelas mengandung anaknya Mark bukan Jaemin.

Namun niat Jisung terhenti saat Haechan menghubunginya dan berkata kalau JeJe tak ada di kamarnya.

- - -ooOoo- - -

"Eomma... Appa... hhuuaaa... JeJe takut..." teriak JeJe sambil menangis dengan tangan terikat dan mata di tutup kain hitam.

Brak!

"Apa kau bisa diam? kau membuat gendang telingaku hampir pecah"

"Hhuuaa... paman tolong lepasin JeJe... JeJe mau pulang"

Pria itu berjalan mendekati JeJe dan mencengkram kuat wajah JeJe, sehingga Jeje mendongak menatap ke arahnya meski JeJe tak bisa melihat wajah pria itu karena mata JeJe tertutup oleh kain hitam.

"Hiks... jangan sakiti JeJe..." rengek JeJe.

"Aku tak akan menyakitimu jika eomma dan Appa mu bisa datang tepat waktu" ucapnya.

JeJe, yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya "jangan sakiti eomma dan appa JeJ-"

Plak!

Ucapan JeJe terhenti saat pria itu menampar wajah JeJe cukup kuat sehingga mengeluarkan darah dari sudut bibir JeJe.

"Heh! bocah, aku tak berkata akan menyatiki eommamu karena aku menginginkannya, aku hanya akan membunuh Appamu mungkin" ucap pria itu membuat JeJe lagi-lagi menggelengkan kepalanya.

"Jangan... jangan sakiti mereka" ucap JeJe bocah berumur 3tahun yang baru merasakan hadirnya orang tua di hidupnya setelah Jisung mengadopsinya membuat pikiran dewasa dan rasa ingin melindungi keluarganya keluar meski itu semua tak mungkin bisa ia lakukan dengan tubuh mungilnya dan tenaga yang tak sebanding.

Bukannya merasa iba, pria itu malah tertawa puas saat mendengar ucapan JeJe yang menurutnya sangat lucu.

"Aahhahahaha.... Apa kau bisa memberiku jaminan untuk aku tak membunuh Appamu?"

"Paman bisa membunuhku" ucap JeJe lantang membuat pria itu menatapnya datar untuk sesaat sebelum akhirnya mencekik JeJe.

Brak!

Tatapan membunuh pria itu teralihkan saat pintu ruangannya terbuka dengan kasar.

"JEJE!"

"Eomma~"

Haechan, langsung berlari mendekati JeJe yang masih terikat di kursi dengan mata tertutup sebelum langkahnya harus terhenti saat Mark menodongkan pisau pada leher JeJe.

"Berhenti atau anak ini mati?" ucap Mark membuat siapapun yang ada di sana terdiam tak berkuti.

Ya, Mark menculik JeJe saat Jisung dan Haechan sibuk membaca dan melihat video bukti kejahatan atau rencana Mark yang di berikan Jaemin.

Karena merasa terancam dengan bukti-bukti itu Mark memilih menculik JeJe sebagai jaminan agar Jisung dan para sahabatnya tak menyeretnya ke polisi dan yang paling penting Haechan mau berkencan dengannya.

Flashback oN.

Setelah menemui Jisung dan membelikan surat undangan pada Jisung, Jaemin dan Karina berencana menemui Mark karena bagaimana pun Karina masih kekasih Mark jadi mereka ingin hubungan itu jelas sebelum benar-benar menikah.

"Kau yakin akan kedalam sendirian?" tanya Jaemin pada Karina saat mereka sampai di depan markas Mark di mana Mark dan kawan-kawannya nongkrong sesudah balapan liar atau hanya sekedar nongkrong saja.

"Ummm... ini masalah ku, aku tak mau kau terlibat lagi" ucap Karina membuat Jaemin sedikit kecewa karena sebenarnya Jaemin juga ada sesuatu yang ingin di katakan pada Mark.

"Kenapa?"

"Uumm?"

"Kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Karina yang menyadari raut wajah Jaemin.

"Tidak, ah! iya bisa minta tolong berikan ini pada Mark?" ucap Jaemin sambil mengeluarkan kotak hitam yang sama dengan yang dia berikan pada Jisung.

Tanpa rasa curiga atau penasaran isi kotak itu, Karina mengangguk dan mengambil kotak itu dari tangan Jaemin dan mulai melangkah masuk ke markas Mark.

Dan tak lama kemudian Karina keluar dan menghampiri Jaemin yang sudah menunggunya di atas montor.

Sedangkan di markas Mark sedang ngamuk-ngamuk setelah membuka kotak pemberian Jaemin yang ternyata berisi sama dengan kotak yang di berikan pada Jisung.

Flashback Off.

Lalu bagaimana Haechan dan Jisung bisa menemukan JeJe yang sedang menjadi sandra Mark?.

Setelah Haechan menghubungi Jisung, Jisung segera kembali ke apartemen dan melihat ke adaan Haechan yang sedang menangis di sebelah ranjang mereka.

Haechan, menceritakan hilangnya JeJe dan saat itu juga Jisung kalau semua itu pasti ada hubungannya dengan Mark, dan Jisung pun menghubungi Jaemin dan Jeno untuk meminta bantuan.

Dan kebetulan saat pemerkosaan Karina di lakukan di apartement Mark yang mana Jaemin juga ada di sana.

Dari informasi yang di berikan Jaemin, akhirnya Haechan dan tiga sahabat itu pun berangkat mendatangi apartemen Mark dan berharap menemukan JeJe di sana.


- - -ooOoo- - -

Mau endingnya gimana wehhh..???

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang