" TWENTY-THREE"

9.1K 1K 17
                                    

"TWENTY-THREE"






  Tiga hari berlalu dan JeJe sudah boleh pulang setelah menginap tiga hari di rumasakit.

"JeJe gak mau pulang sama Jisung Hyung" ucap JeJe sambil menunduk dan jarinya memainkan ujung hem yang ia kenakan.

Sedangkan Haechan dan Jisung hanya bisa saling menatap satu sama lain karena tak tau harus berbuat apa.

"JeJe mau sama Haechan Hyung" lanjut JeJe.

Haechan, mendekat dan berjongkok agar dapat menatap wajah JeJe yang sedari tadi menunduk.

"JeJe pulang dulu ya sama Jisung Hyung, nanti Haechan Hyung nyusul JeJe setelah pekerjaan Hyung selesai" ucap Haechan.

"Gak mau, Hyung pasti bohong! waktu itu Hyung juga bilang mau nyusul JeJe tapi Hyung bohong" ucap JeJe.

"Kali ini Hyung gak akan bohong lagi"

"Gak mau!"

Jisung, ikut mendekati JeJe dan berjongkok di sebelah Haechan "JeJe maunya gimana?" tanya Jisung.

JeJe, menatap ke arah Jisung "JeJe mau Haechan Hyung ikut dengan JeJe" ucap JeJe dengan wajah sedih.

Jisung, beranjak dari jongkonya dan meraih tangan Haechan sebelum menariknya keluar ruangan meminggalkan JeJe.

"Hyung"

"Uumm?"

"Aku minta maaf karena selalu merepotkanmu, dan aku minta maaf kali ini aku merepotkanmu lagi"

"Ji, aku tak pernah merasa kau repotkan, aku sayang pada JeJe jadi jangan merasa kau merepotkanku" ucap Haechan.

"Tapi Hyung kit-"

"Udah ayo pulang sian JeJe" ucap Haechan memotong ucapan Jisung dan menarik tangan Jisung untuk kembali masuk ke ruangan menemui JeJe.

"Hyung, tau kita sudah berakhir Ji, tapi bolehkah Hyung berharap kau memberi Hyung kesempatan kedua?" batin Haechan sambil menggenggam tangan Jisung.

Sedangkan Jisung hanya diam menurut dengan apa yang di lakukan Haechan.

"Aku kangen genggaman tanganmu, Hyung" batin Jisung tersenyum melihat ke arah tangannya yang di genggam erat oleh Haechan.

- - -ooOoo- - -


"Biar aku yang bawa" ucap Jisung meraih ransel milik JeJe dan Haechan saat mereka sampai di basement apartement Jisung.

"Ji, ini di mana?"

"Apartement ku" ucap Jisung.

"Kau punya apartement sendiri?"

Jisung, mengangguk sambil tersenyum "aku sengaja menabung demi membeli apartement ini dan sebenarnya apartement ini ingin aku kasih ke Hyung sebagai hadiah pernikahan, tap-"

"Sudahlah, jangan di ingat lagi dan ayo naik kasian ini JeJe tidur" ucap Haechan sambil menggendong JeJe yang tertidur.

Jisung, segera membuka pintu apartemennya setelah mereka sampai di sepan kamar apartement Jisung.

Grep!

Haechan, terdiam saat Jisung tiba-tiba memeluknya dari belakang saat dirinya baru saja membaringkan tubuh JeJe di atas ranjang.

"Hyung, aku mohon biarkan seperti ini sebentar" ucap Jisung sambil meletakkan kepalanya di bahu Haechan.

"Ji"

"Aku merindukanmu Hyung" ucap Jisung lagi sambil menghirup aroma Haechan yang sangat ia rindukan.

Mendengar kata rindu dari bibir Jisung membuat Haechan tersenyum "Hyung juga" ucap Haechan.

Jisung, membalikkan tubuh Haechan menghadap padanya "Hyung, aku minta maaf" ucap Jisung sambil menunduk"

Haechan, tersenyum dan mengangguk "uummm... Hyung tau kau terluka" ucap Haechan.

"Apa Hyung bahagia bersamanya?"

Haechan, terdiam mendengar pertanyaan Jisung yang tak ia mengerti.

"Jika Hyung bahagia aku akan mencoba untuk melupakan Hyung, tapi jika tidak aku akan berusaja merebut Hyung kembali"

"Apa kau masih berpikir aku memiliki hubungan dengan Mark?" tanya Haechan tanpa basa-basi, Haechan sekarang paham apa yang di maksud Jisung apakah dia bahagia atau tidak.

"Tapi bukankah itu ben-"

Cup.

Ucapan Jisung berhenti saat Haechan mempertemukan bibirnya dengan bibir Jisung.

"H-Hyung" panggil Jisung terbata dan lirih.

Sedangkan Haechan langsung melenggang pergi begitu saja tampa sepatah kata keluar kamar Jisung bahkan keluar dari apartemen Jisung.

- - -ooOoo- - -

"AAARRRGGGG...!!!! Jisung-aaa aku mencintaimu bukan Mark..!!" teriak Haechan di tepi sebuah danau yang terlihat sepi karena hanya ada Haechan dan pepohonan di sana.

Haechan, terduduk lemas di tepi danau dengan air mata yang yang sudah membasahi wajah imutnya sejak dia keluar dari apartemen Jisung.

"Jisung~aaa... maaf... maafkan aku hiks... aku lakukan ini demi kamu Jisung~aaa" gumam Haechan di sela-sela tangisnya.

Sedangkan Jisung sudah seperti orang gila kebingungan harus bagaimana, dia ingin mencari Haechan tapi dia juga tak bisa meninggalkan JeJe yang baru pulih dan tak mungkin ia bawa keluar.

"Hyung, angkat dong" gumam Jisung begitu khawatir karena Haechan tak merespon panggilannya.


                                            - - -ooOoo- - -

Maaf ya kalau ceritanya gak jelas🙏🙏🙏

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang