"TWENTY-FIVE"
Jaemin, berdiri di depan gerbang dengan melipat kedua tangannya di depan dada menunggu dua sahabatnya yang hari ini entah kemana.
"Nungguin siapa Dek?"
Jaemin, noleh ke arah samping di mana pak Cahyono si satpam sekolah berdiri di samping Jaemin.
"Nungguin Jeno sama Jisung pak" jawab Jaemin dan di angguki paham oleh pak Cahyono.
"Tumben Jeno nempel kamu"
"Kan emang kita gak nempel pak"
"Iya juga ya, aihhh maksud bapak gak ngintilin kamu"
"Alhamdullilah dong pak"
"Iya juga ya"
Jaemin, menggelengkan kepalanya melihat pak Cahyono yang sudah mirip orang begok.
Tin!
Tin!
"Nah itu nak Jisung" ucap pak Cahyono sambil menunjuk mobil Jisung yang baru sampai.
"Tau pak" ucap Jaemin sambil jalan mendekati mobil Jisung dan masuk ke sana.
Jisung, tak banyak bicara dan kembali menginjak gas mobilnya masuk ke area sekolah menuju parkiran.
"Jeno kemana?" tanya Jisung.
"Au, mungkin lagi ngejar-ngejar anak baru itu"
Mendengar ucapan Jaemin, Jisung hanya mengangguk paham dan melepas seatbeltnya di ikuti oleh Jaemin lalu mereka keluar mobil bersamaan.
Broommm!
Perhatian Jisung dan Jaemin teralihkan saat suara montor tersengar yang ternyata itu Jeno bersama si anak baru yang berhasil membuat Jeno gila.
"Hei bro!" teriak Jeno pada dua sahabatnya.
Sedangkan Jaemin dan Jisung hanya menatap datar Jeno yang menggenggam tangan si anak baru.
"Hei tatapan kalian jangan seperti itu, kalian membuatnya takut" ucap Jeno membuat Jisung dan Jaemin seketika meringis menunjukkan deretan giginya.
"Gak gitu nnjiirrr, malah mirip sikopat kalian"
Jaemin dan Jisung memutar bola matanya malas karena terus-terusan di protes Jeno.
"Hai, aku Jisung dan ini Jaemin kita temannya si kampret itu" ucap Jisung memperkenalkan diri sekaligus memperkenalkan Jaemin pada doi nya Jeno.
"Salamannya jangan ke lamaan" ucap Jeno.
"Ck!"
Lelaki mungil yang ada di samping Jeno tertawa pelan melihat tingkah tiga sahabat di hadapannya.
"Namamu siapa?" tanya Jaemin pada lelaki mungil itu.
"Dongpyo" ucapnya dan di angguki oleh Jisung dan Jaemin.
Son Dongpyon : Si adek kelas anak pindahan yang berhasil membuat si jomblo Jeno tergila-gila, dia imut, cantik sebelas dua belas sama doinya Jisung, periang juga tapi manja.
"Udahkan kenalannya? dek Dongpyo ayo kakak antar ke kelas" ucap Jeno kembali meraih tangan Dongpyo dan mereka pun pergi meninggalkan Jisung dan Jaemin.
Setelah kepergian Jeno dan kekasih barunya kini Jaemin dan Jisung memilih pergi ke kantin karena tak ada kelas setelah ujian semester satu selesai.
"Ji, ada yang mau aku tanyain" ucap Jaemin membuat Jisung yang tadinya fokus pada ponsel beralih padanya.
"Apa?"
"Aku penasaran saat kau bilang kalau anakmu sedang sakit, emangnya kau sudah punya anak?" tanya Jaemin.
Jisung, terdiam sesaat sebelum membenarkan posisi duduknya dan mulai menceritakan semuanya.
Jisung, bukan type orang yang suka mengeluh akan masalahnya atau bisa di bilang tertutup dengan masalah pribadi, tapi kali ini Jisung mencoba terbuka pada sahabatnya dengan berharap ada yang bisa membatu memecahkan masalahnya dengan Haechan.
"Trusss, mau mu sekarang gimana?" tanya Jaemin setelah mendengar semua cerita Jisung.
Jisung, menggelengkan kepalanya "aku juga tak tau, JeJe selalu mencari Haechan Hyung, sedangkan Haechan Hyung terlihat selalu menghindariku" ucap Jisung.
Jaemin, yang biasanya ngeledek Jisung kini ia merasa iba melihat sahabatnya itu.
"Kau sudah mencoba untuk membicarakan lagi dengan Haechan Hyung?"
"Bagaimana cara aki membicarakannya kalau Haechan Hyung saja menghindar"
"Hhuuufff, kau juga yang salah gak mau dengerin Haechan Hyung dari awal dan malah mengambil keputusan sendiri" ucap Jaemin.
Jisung, hanya terdiam karena apa yang di bicarakan Jaemin itu benar adanya, dia yang bodoh asal mengambil keputusan dan kini ia yang harus kebingungan dari mana memulainya kembali.
"Yaudahlah Ji, ihklasin aja dan cari uke baru" ucap Jaemin yang langsung mendapat tatapan membunuh dari Jisung.
"Yak! Sialan kau, Na" kesal Jisung yang malah membuat jaemin tertawa.
- - -ooOoo- - -
Dan di sisi lain, Haechan dan JeJe baru keluar dari sebuah mini market untuk membeli es cream dan beberapa snack untuk teman mereka menonton tv di rumah Haechan.
"Sini biar Hyung bawakan" ucap Haechan meraih kantong keretek yang di bawa JeJe, namun JeJe segera menyembunyikannya sebelum Haechan berhasil mengambilnya.
"Gak boleh ini punya JeJe" ucap JeJe lucu.
Haechan, tersenyum melihat tingkah JeJe "ya udah kalau gitu JeJe mau Hyung gen-"
Belum juga menyelesaikan ucapannya, JeJe sudah merentangkan tangannya meminta gendong Haechan yang langsung mengangkat tubu mungil JeJe.
"Hyung?"
Langkah Haechan terhenti saat seseorang memanggilnya.
"Mark?"
Ya, Mark yang kebetulan lewat di daerah komplek perumahan Haechan tak sengaja melihat Haechan dan JeJe dan memutuskan untuk menghampiri mereka.
"Ngapain kamu di sini" tanya Haechan sambil celingukan.
"Tadi habis nganter buku temen dan tak sengaja lihat Hyung, ahhh iya dia siapa Hyung?"
Haechan, melihat ke arah JeJe yang menatap sinis pada Mark.
"Dia JeJe dan di-"
"Eomma, ayo pulang" ucap JeJe menghentikan ucapan Haechan dan berhasil membuat Mark terperangah karena JeJe memanggil Haechan dengan sebutan eomma.
"Mark aku duluan ya" ucap Haechan langsung melenggang pergi dengan JeJe di gendongannya.
"Haechan Hyung punya anak? Dengan siapa? Jangan bilang dengan bajingan Jisung" batin Mark sambil menatap kepergian Haechan dan JeJe.
- - -ooOoo- - -
Anak ku sama Jeno itu Mark..
KAMU SEDANG MEMBACA
"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END
FanfictionKalau biasanya TOP akan menjaga BOTTOM nya..... lalu bagaimana jadinya kalau BOTTOM yang menjaga TOP nya..??? Kisah Haechan dengan 1000 kesabarannya dalam menjaga calon ayah dari anak-anaknya yang masih suka ngambek. : : : : : Cast: 📌Park Jisung...