"THIRTY-TWO"

8.4K 897 71
                                    

"THIRTY-TWO"












Jisung, menepati ucapannya yang bilang akan menikahi Haechan.

"Chan, kau gak lagi ngeprank kan?" tanya Felix yang kebingungan saat tiba-tiba Haechan menyuruhnya datang ke rumahnya karena dirinya akan menikah.

Haechan, menoleh ke arah Felix yang duduk di sampingnya "apa mukaku seperti orang yang lagi melakukan prank?" tanya balik Haechan pada Felix.

"Enggak sih, soalnya mukamu sekarang lebih mirip orang nahan boker" jawab Felix asal.

Plak!

Haechan, memukul kepala Felix cukup keras karena kesal, di saat tegang seperti ini bisa-bisanya Felix malah bercanda, padahal sekarang Haechan udah dag-dig-dug.

"Canda elah main geplak aja"

"Mangkanya di-"

Tok!

Tok!

Tok!

Ucapan Haechan terhenti saat mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Masuklah!" teriak Haechan dari dalam kamar.

Cklek!

"Eomma~"

Ternyata JeJe lah yang mengeruk pintu kamar Haechan yang artinya keluarga Jisung sudah sampai.

"JeJe" panggil Haechan langsung memeluk JeJe.

"Chan aku turun dulu ya" ucap Felix tapi di hentikan oleh Haechan, karena Haechan terlalu gugup untuk turun sendiri di mana di bawah sudah ada kerabatnya dan keluarga besar Jisung yang pastinya.

Ya, karena dadakan jadi mereka gak buat pesta besar-besaran, kata Jisung yang penting SAH dulu, masalah pesta pikir nanti jangan kek orang miskin.


- - -ooOoo- - -


Sedangkan di bawah, Jisung dengan setelan tuxedo nya terlihat begitu tampan dengan Jeno yang tak kalah tampan berdiri di samping Jisung.

"Ji, kau beneran nikah ini?" tanya Jeno.

"Enggak! aku mau sunatan" jawab Jisung membuat Jeno cengingisan tak jelas.

"Kamu gak ngundang Jaemin?" tanya Jeno lagi yang menyadari kalau Jaemin tak bersama mereka.

Jisung, melihat kearah Jeno dengan tatapan malas membuat Jeno lagi-lagi nunjukin deretan giginya.

"Hehehe... iya...iya... tau, tapi marahannya jangan lama-lamanya kalian, kitakan sahabat" ucap Jeno.

"Gak ada sahabat yang menusuk dari pelakang" ucap Jisung sebelum pergi meninggalkan Jeno dan menghampiri Haechan yang baru turun dari lantai atas.

Dan tanpa orang-orang yang ada di rumah Haechan sadari, Jaemin ada di antara mereka dengan tatapan sedu menatap ke arah Jisung yang sedang menggenggam tangan Hachan dan JeJe di gendongannya.

"Maaf, Ji aku gak bermaksud membuat persahabatan kita hancur" batin Jaemin sebelum meletakkan sebuah kotak di antara tumpukan kado yang ada di sana dan dia pun pergi menunggalkan acara pernikahan dadakan Jisung dan Haechan.

- - -ooOoo- - -

Keesokan harinya, Jisung dan Haechan menjalankan aktifitas mereka seperti biasa tak selayaknya pengantin baru karena Haechan udah di bobol duluan.

"Channie~" panggil Jisung manja sambil memeluk Haechan yang sedang membuat sarapan untuk keluarga barunya.

"Kau tak bangunkan JeJe sekalian?" tanya Haechan.

"Enggak, kalau tu anak bangun aku gak bisa peluk istriku" ucap Jisung sambil memberi beberapa kecupan pada leher Haechan.

"Geli ihhh"

Bukannya menyudahi aksinya yang membuat istrinya kegelian, Jisung justru menghisap pelan leher Haechan sehingga meninggalkan bercak merah di sana.

"Ji~"

Jisung, yang di panggil pun tak perduli dan tetap menggoda sang istri dengan cara meremas pantat bohai Haechan.

"Jisung"

"Aku menginginkannya" ucap Jisung langsung mematikan kompor dan membalikan tubuh Haechan sehingga menghadap padanya sebelum ia menyerang bibir Haechan.

Sungguh Haechan ingin lari dari sekarang, Haechan ingin lari bukan karena ia tak mencintai Jisung, tapi dia capek setiap jam di gembur oleh Jisung.

"Eomma, Appa"

Mata Haechan dan Jisung melotot saat mendengar suara JeJe yang baru bangun dan di saat yang tidak tepat.

"Ji, minggir"

"Tapi Hyung aku hampir cum"

"Eomma..hiks..."

Haechan, semakin panik saat mendengar JeJe yang mulai menangis di ujung tangga lantai atas.

"Ji, aahhh~"

Jisung, tak perduli dan meneruskan aksinya menggebuk lubang Haechan, "aku gak mau a calon anak ku terbuang sia-sia" ucap Jisung kembali menggerakkan pinggulnya dengan tempo cepat membuat Haechan mau tak mau menurup mulutnya agar tak mendesah apalagi berteriak.

Sedangkan JeJe sudah menangis di lantai atas karena mengira kedua orang tuanya meninggalkannya sendirian di rumah.

- - -ooOoo- - -

Mentang-mentang udah sah ye Cung.

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang