Please, support me by pressing the ⭐ and comment button💜
Setelah melakukan diskusi antara pemuda sukses dari keluarga Jeon dengan si sulung keluarga Kim, pemuda Jeon bersepakat untuk juga mengantarkan si sulung Kim kembali kerumah dengan selamat. Sekalian untuk melakukan pendekatan dengan anak-anak dari keluarga Kim yang lain.
Mobil hitam dengan merek Mercedes Benz melaju dengan kecepatan sedang untuk menghindari adanya kecelakaan lalu lintas baik kecil maupun besar. Juga pemilik mobil itu sedang membawa sesosok remaja laki-laki yang tidak sopan namun penting membuatnya harus ekstra berhati-hati lagi untuk memikirkan ulang rencana untuk melajukan kendaraannya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" Suara Jungkook bergabung dengan suara lagu yang terputar di mobilnya membuat remaja disampingnya terkejut.
Yeonjun, "Belajar" jawaban yang diberikan membuat Jungkook mendecih remeh. "Cih, membosankan"
Dilanjutkan, "‒Dengar ini sulung Kim. Diusia remajamu ini kau harus menikmati hidup jika tidak ingin menyesal nanti. Berpacaranlah atau bermain game sepuas yang kau inginkan, jangan hanya belajar saja. Aku tidak ingin mendengar lagi ada yang memberitakan kematian pelajar akibat stres dan depresi" ocehan Jungkook terus berlanjut.
"Lagipula kau akan mewarisi perusahaan daddymu itu, jadi tenang saja"
Kali ini Yeonjun mendecih bosan. "Sama saja... kau, daddy maupun yang lainnya selalu mengatakan bahwa menjadi pewaris terlihat semudah itu. Jika memang begini lebih baik aku menjadi anak bungsu" memutar matanya bosan kearah jalanan, tubuh yang disandarkan lelah dan tangan bersedekap membuatnya nampak sangat tidak menyukai topik obrolan ini.
"Bekerjalah ditempatku"
"Hah?"
Jungkook sibuk membelokan setirnya memasuki kawasan perumahan elit yang dimana semua rumah terlihat bak istana. Melajukan mobilnya dengan perlahan hingga berada di sebuah rumah deretan keempat yang megah dengan interior luar biasa indah dan luasnya halaman. Menekan klakson sebanyak dua kali hingga terdengar bunyi gerbang yang terbuka lebar. Memasuki halaman dari rumah yang katanya calon suaminya itu dan memarkirkan mobilnya di halaman depan.
"Jika kau tidak suka bekerja dikantor daddymu, kau bisa bekerja sementara di kantorku jika sudah lulus" Jungkook berbicara sembari melepas seat beltnya dan keluar dari mobil. Yeonjun juga mengikuti apa yang Jungkook lakukan. Tak lupa dengan pandangan mata yang bingung dengan perkataan yang keluar dari mulut Jungkook.
Jungkook mendahulukan untuk berjalan kearah rumah, lagaknya seperti ialah yang memiliki rumah dihadapannya ini. Yeonjun hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, ia pastinya tak bisa menghentikan tingkah laki-laki yang lebih tua darinya ini jika ia tidak ingin mendengar ocehan maut milik keluarga Jeon.
"Hei sopanlah sedikit. Ini rumahku bukan rumahmu!"
"Akan jadi rumahku juga nanti" dagu terangkat dengan sombongnya, "Si kembar dirumah bukan?" lanjut Jungkook memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS +taekook
Fanfiction[Slow-Up] Kim Taehyung, CEO terkenal dengan berkecimpung di dunia perindustrian musik harus bisa menghadapi bagaimana anak tengah dan bungsunya yang lebih memilih bersama CEO Jeon pemilik Golden Games Studio yang notabenenya orang asing baru dikenal...