Hawo! hehe
Sejak kemarin Jungkook memiliki mood yang buruk. Setelah pertemuan itu, pertemuan dengan calon ibu mertua yang nyatanya Jungkook belum bisa menerima mertuanya tersebut. Biasanya mertualah yang menerima atau tidaknya, pantas atau tidaknya calon menantu dengan anaknya namun berbeda dengan Jungkook. Ialah yang menentukan cocok atau tidaknya calon mertua dengan dirinya.
Pagi-pagi buta Jungkook sudah berada di kantor yang biasanya datang seenaknya sendiri kini dengan tiba-tiba ia sudah menunggu di depan meja resepsionis dengan mengcosplay kan dirinya menjadi pegawai yang menyambut para tamu.
Tentu saja Irene yang melihat itu langsung saja mengumpat dengan baiknya di depan wajah sang atasan. Keterkejutan dan ketidakpercayaannya membuat ia harus mengeluarkan reflek tersebut.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Jungkook mengangkat alisnya sebelah, "Apa maksudmu? Ini kantorku jadi aku bebas mau apa. Dan apa-apaan tadi? Kau mengumpat? Aku bosmu nona Bae"
"Aku mengerti, bos" Irene memutar matanya. Bergerak menuju kantornya dan sang bos, tanpa memperdulikan atasannya yang masih berada di belakang meja resepsionis. Jungkook melihat itu langsung saja meninggalkan kegiatan awalnya dan mensejajarkan langkahnya dengan nona Bae.
"Kau tidak ingin bertanya?"
"Bertanya apa? Sudah terlihat jelas bahwa bos perusahaan ini sedang berada di fase gilanya"
Jungkook terkikik geli mendengarnya. Ya, tentu saja anak tengah keluarga Bae ini tahu keadaannya. Dengan bajunya yang bertema sporty casual, jaket, training, dan sepatu serba hitam yang dipadukan kaos putih, Jungkook mempersilahkan Irene untuk masuk ke dalam lift terlebih dahulu dari pada dirinya.
"Lady first" senyum Jungkook mengembang. Irene tahu setelah pintu lift terbuka dan terpampang pemandangan dari kantornya, disanalah kegaduhan akan dimulai.
**
Suara Jungkook terus masuk ke dalam telinganya. Tiga puluh lima menit sudah berlalu semenjak Irene menghitung dan Jungkook masih terus berlanjut tanpa ada tanda ingin berhenti.
"...Dia mengatakan kalau aku tidak cocok dengan Taehyung. Berhenti mengganggu hidupnya katanya. Bukankah dia sinting? Gila? Tidak waras? apakah dia pikir Taehyung anak kecil sampai-sampai nenek sihir itu perlu ikut campur?" Irene menghela nafas lelah, "Gila. Aku bersyukur ayah dan ibu menjadi orang tuaku, jika saja wanita itu yang menggantikannya sudah kupastikan aku akan gila, menangis di pojok kamar, dan membuat status bahwa aku ini broken home"
Jungkook meminum airnya sejenak. Irene dengan baik dan perhatiannya menyediakan dua gelas air yang tentu saja ia yakini bahwa air itu akan tandas demi menemani curhatan dan hujatan selipan dari Jungkook.
"Sudah?" tanya Irene. Dan anggukan Jungkook menjadi jawabannya."Lalu apa yang kau resahkan? Bukankah bos kita ini kebal dengan hal-hal seperti ini? Mengacalah bos kau kan bermuka banyak jadi gunakan hal itu!" antusias Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS +taekook
Fiksi Penggemar[Slow-Up] Kim Taehyung, CEO terkenal dengan berkecimpung di dunia perindustrian musik harus bisa menghadapi bagaimana anak tengah dan bungsunya yang lebih memilih bersama CEO Jeon pemilik Golden Games Studio yang notabenenya orang asing baru dikenal...