[Banyak typo, maaf]
Taehyung kembali ke rumahnya bersama Hana dengan perasaan berkecamuk. Anaknya pergi meninggalkannya tanpa mau memandang ayahnya sendiri dan kekasih manjanya ini terus bergelayut di lengannya sejak tadi.
Di rumah pun saat berpapasan dengan Yeonjun dari lantai bawah, tatapan anak sulungnya itu benar-benar sinis terutama pada wanita di sampingnya.
"Daddy masih membawanya kesini? Setelah dia membuat Taera dan Taeguk menangis? Dad, kau baik?"
"Aku tahu dari kak Jungkook. Aku akan menjemput mereka nanti" lanjutnya.
Tidak menunggu jawaban juga Yeonjun langsung naik ke lantai atas. Mengabaikan ayahnya beserta wanita di sampingnya. Ini membuatnya frustasi, benar-benar frustasi. Ada apa dengan anak-anaknya ini?
Taehyung secara paksa mendudukan kekasihnya di sofa dan dia duduk di sofa seberang. Saling berhadapan dengan wajah yang satu cemberut dan satunya lagi memerah menahan emosi.
"Hana jelaskan"
Hana menatap aneh Taehyung, "Jelaskan apa? Aku berbuat salah?"
Taehyung membuang nafas frustasinya, sumbu kesabarannya semakin memendek. Jika Hana terus bermain seperti ini dia bisa meledak.
"Hana kumohon jelaskan. Jelaskan apa yang terjadi tadi! Kenapa anak-anakku menangis?! Kenapa mereka sampai tidak ingin melihat daddynya sendiri!"
"Mereka yang mulai! Aku sebagai kekasihmu jelas punya hak untuk menginginkan kita berdua bersama. Tapi kenapa kau terus mengajak anakmu? Kau tidak memperdulikan aku. Makanya aku memberi mereka nasihat"
"Dengan cara membuat mereka menangis? Kau gila"
"Aku tidak gila! Itu hak ku sebagai kekasihmu!"
"Jika kau benar-benar kekasihku maka kau tidak akan melakukan ini! Mereka akan menjadi anakmu nantinya"
Hana mendecih, "Oppa, kau sekarang memilih anakmu dibandingkan aku?"
"Ya. Mereka keluargaku sedangkan kau masih orang luar"
Hana yang mendengarnya merasa tidak percaya dengan perkataan Taehyung, orang luar katanya.
Wajah wanita itu memerah. Tidak terima dengan perkataan Taehyung tadi. Pikirnya itu bukan salahnya, mereka saja yang suka mengintili Taehyung kemanapun ia pergi dan merepotkannya.
Saat Hana hendak mengeluarkan suara balasannya Taehyung lebih dulu mendapat kesempatan berbicara, "Keluar dari sini"
"Apa? Oppa!"
"Keluar. Jangan pernah datang ke hadapanku jika kau tidak memiliki niatan untuk meminta maaf pada anakku. Secara tulus!"
"Oppa!! Kenapa kau seperti ini!"
Taehyung meminta bibi Oh untuk segera memanggilkan penjaga. Datangnya penjaga membuat Hana terdorong keluar. Diseret tanpa berkesempatan menoleh kearah Taehyung.
Dan teriakan terakhir yang terdengar di telinganya adalah ancaman Hana yang akan melaporkan semuanya ke orang tua Taehyung.
"Tuan?"
Suara keibuan terdengar di telinganya. Itu suara bibi Oh. Wanita yang merawatnya sejak remaja.
"Duduklah bibi. Aku ingin mendengar pendapatmu"
Wanita tua mendudukan badannya di hadapan Taehyung. Memberikan tatapan keibuan disaat suasana memanas. Disaat seperti ini hanya bibi Oh yang bisa menenangkan hatinya. Orang yang bisa membantunya mencari jalan. Bukan ayahnya, bukan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS +taekook
Fiksi Penggemar[Slow-Up] Kim Taehyung, CEO terkenal dengan berkecimpung di dunia perindustrian musik harus bisa menghadapi bagaimana anak tengah dan bungsunya yang lebih memilih bersama CEO Jeon pemilik Golden Games Studio yang notabenenya orang asing baru dikenal...