Ep 07

2.1K 212 33
                                    

Welcome, before you're reading this chapter,

please support me by pressing the star and comment button^^


Yeonjun membuka pintu ruangan dengan nuansa setengah warna gelap dan setengahnya lagi berwarna pastel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun membuka pintu ruangan dengan nuansa setengah warna gelap dan setengahnya lagi berwarna pastel. Terlihat sedikit kontras jika melihat ruangan itu secara keseluruhan namun karena pemilik kamar ini adalah dua orang jadilah ia tidak mempermasalahkannya.

Masuk dengan satu tangannya menggandeng sebuah kotak putih dengan obat dan alat pertolongan pertama didalamnya. Melangkahkan kakinya kearah dimana tiga orang manusia tengah berkumpul untuk melakukan sesuatu yang sepertinya sedikit serius. Bukankah itu Uno Stacko miliknya?

"Ini" suara Yeonjun yang amat tiba-tiba itu membuat ketiga orang lainnya terkaget hingga satu orang pemain yang usianya lebih besar dari dua anak kecil disampingnya menjatuhkan balok-balok itu hingga berantakan. Dilanjutkan dengan suara memekik gembira dan helaan nafas pasrah.

"Hei sulung Kim! Jika kau ingin memberikan sesuatu tunggulah sebentar lagi hingga aku menyelesaikannya! Gara-gara kau aku kalah! Cih"

"Jangan begitu mommy! Mommy kalah dan kami menang, terima itu. Dan ingat janjinya" kedua anak kecil berbeda gender itu tertawa riang membiarkan laki-laki yang disebut 'mommy' itu menatap mereka datar.

Mengalihkan matanya dari kedua bocah kearah remaja yang masih berdiri menatap mereka dengan biasa. Memutar bola matanya, apakah keluarga Kim memang semengjengkelkan ini?. Jungkook membuka suara, "Apa?"

"Ah?... Oh! Ini" Yeonjun segera memberikan kotak putih yang ada ditangannya kehadapan Jungkook. "Cakaran itu terlihat jelek, sebaiknya ditutup. Jika tidak mau ya sudah"

Jungkook dengan segera menahan pergerakan Yeonjun yang hendak pergi itu dengan memegang kotaknya tanpa berniat untuk mengambilnya. Menatap Yeonjun dengan tatapan mengejek dan senyuman yang amat menjengkelkan, "Kau mengkhawatirkanku kan"

Mata Yeonjun melebar. "Si-siapa yang khawatir? Aku? Tidak. Tidak sama sekali! Aku disini hanya ingin memberimu ini, aku tidak suka melihat cakaran yang terlihat ambigu itu. Jika tidak mau ditutupi ya sudah... aku akan membawanya pergi lagi" 

"Santai Kim santai‒" Jungkook mengambil kotak obat itu dan menaruhnya dimeja tempatnya tadi bermain. Membukanya dan mengambil beberapa bahan untuk mengobati luka cakarannya. "Aku hanya bercanda. Lagipula kau tidak perlu sepanik itu untuk menjawabnya"

Yeonjun mengarahkan pandangannya kearah lain saat Jungkook mliriknya seusai mengatakan itu. Yeonjun tak berpikir jika ia mengkhawatirkan pemuda yang berambisi ingin mendapatkan posisi sebagai pendamping daddynya ini.

Semasih Jungkook mengobati luka cakarannya kedua bocah yang sejak tadi menatap Jungkookpun mendekat dan bersuara, "Apa yang terjadi dengan mommy? Apa mommy terluka?"

BOSS +taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang