[Typos bertebaran]
Taehyung menemui kekasihnya Hana. Mereka telah berjanji akan pergi berkencan jika Teahyung tidak sibuk dari pekerjaannya. Dan beginilah jadinya, di malam Sabtu yang cukup ramai di sebuah pusat pembelanjaan dan hiburan terkenal. Namun kali ini ada yang berbeda dari Hana. Ia melihat wajah kesal terus menerus di sepanjang perjalanan mereka dalam tempat tersebut.
"Ada apa Hana? Kau bosan?"
Hana berdecak, "Oppa, kenapa mengajak mereka? Aku kira kita akan berkencan berdua saja. Sudah lama kita tidak jalan berdua, tapi kenapa membawa mereka?"
Taehyung menatap kedua anaknya yang bermain komedi putar. Memang niat Taehyung hanya ingin jalan berdua dengan kekasihnya tapi apa yang mau dibuat jika kedua anaknya merengek ingin ikut dan mengancam tidak ingin berbicara padanya jika tidak diajak. Taehyung yang cinta anak akan pasrah dengan hal itu.
"Memangnya kenapa? Aku tidak bisa meninggalkan mereka"
"Tapi mereka mengganggu! Kita tidak bisa berduaan. Tidak bisa melakukan seperti yang pasangan lain lakukan. Oppa sejak tadi hanya memerhatikan mereka saja tidak dengan aku"
Taehyung terkejut. Hana memang tidak terlalu menyukai anak kecil namun ia tak pernah melihat Hana seprotes ini tentang kedua anaknya. Kekecewaan sedikit keluar dari hatinya.
Wanita itu dengan segera meninggalkan Taehyung yang masih harus menggandeng anaknya untuk menyusul sang kekasih.
Entah kenapa perasaan Taehyung berubah sedikit demi sedikit terhadap Hana. Dulu ia bisa dikatakan budak cinta saat bersamanya tapi satu setengah bulan terakhir ini perasaan itu tidak sama seperti dulu.
Pikirannya dipenuhi oleh wajah Jungkook dan segala sifat kurang ajarnya. Jika dipikir kembali, ia seperti mengalami dejavu.
"Daddy kita mau kemana? Taera masih ingin bermain"
"Maaf ya, Hana tadi pergi dukuan jadi kita harus menyusul" Taehyung memberikan senyuman kepada anaknya agar anaknya mengerti maksudnya.
Berjalan agak lama akhirnya mereka menemui Hana yang duduk di salah satu coffe shop, bermain handphone tanpa memperdulikan Taehyung yang sudah mengambil posisi di sebelahnya serta anak-anaknya di depan mereka.
Sudah seharusnya sang lelaki meminta maaf disini atas kesalahannya. Taehyung dengan segera menggenggam tangan wanita itu. Wanita yang akan lulus di tahun depan itu menatap Taehyung sebal. Alih-alih menggenggam balik, wanita itu malah menepis tangannya.
"Maafkan aku Hana. Janji tidak akan seperti ini lagi"
Taehyung tidak tahu harus apa lagi untuk mendapatkan maafnya. Apakah hanya gara-gara ini saja Hana kesal padanya? Apakah Hana pernah memikirkan bagaimana kehidupan yang ia jalani belakang ini?
Ia frustasi, ia bimbang. Semenjak Jungkook hadir, anaknya lebih sering merengek dari biasanya. Ditambah lagi dengan pertengkaran yang terjadi antara anak sulungnya dengan Jungkook ataupun Jungkook dengan wanita di sampingnya ini. Ditambah dengan tekanan yang dihasilkan dari panggilan terakhir dari orang tuanya mengenai pernikahan antara Hana dan juga dirinya. Dan yang terakhir desakan Yeonjun untuk memilih salah satu. Belum lagi pekerjaan dari perusahaannya yang menunggu.
Tangan Jungkook yang mencampur adukan semua masalah ini membuatnya tidak bisa mengatasinya dengan baik. Ketergantungan anaknya terhadap Jungkook juga membuatnya frustasi. Sepertinya setelah ini ia harus mendesak Jimin untuk bisa menemuinya.
Drrt.. drrt..
Tak selang beberapa detik ia membicarakan Jimin, orang itu sudah menelponnya terlebih dahulu. Apakah ini yang namanya ikatan batin? Jika seperti ini lebih baik ia menikah dengan Jimin saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS +taekook
Fanfiction[Slow-Up] Kim Taehyung, CEO terkenal dengan berkecimpung di dunia perindustrian musik harus bisa menghadapi bagaimana anak tengah dan bungsunya yang lebih memilih bersama CEO Jeon pemilik Golden Games Studio yang notabenenya orang asing baru dikenal...