零 • 𝙿𝚛𝚘𝚕𝚘𝚐

9.5K 834 50
                                    

- 4 tahun yang lalu -

Di sebuah desa yang ramai, seorang pria berseragam serba hitam dengan katana di pinggangnya, berjalan menelusuri desa yang ramai itu.

Walaupun sudah malam desa ini tetap ramai di tambah malam ini akan di adakan sebuah festival kembang api, membuat desa itu semakin ramai.

Pria berseragam serba hitam itu menatap kagum desa itu. Ada banyak pedagang yang mendagangkan barang dagangannya, seperti; baju, topeng, makanan, dan lain sebagainya.

Pria itu terus berjalan dan menelusuri desa yang ramai itu. "Apa benar disini? Ku rasa desa ini baik baik saja." Ucap pria itu sambil melihat sekeliling.

Tak lama setelah mengatakan hal itu, ia mencium bau amis darah tak jauh dari posisinya, ia pun bergegas pergi menuju asal bau amis darah itu dengan mengandalkan penciumannya yang tajam.

Ia terus mengikuti bau tersebut dan berakhir di depan sebuah gang kecil nan gelap. Bau amis darah sangat menyengat sehingga pria itu menutup hidungnya dengan punggung tangannya dan mencoba membiasakan diri terhadap bau tersebut.

Setelah terbiasa, ia melepaskan tangannya dari hidungnya dan berjalan masuk kedalam gang tersebut dengan tangannya siaga menggenggam erat gagang katananya.

Perlahan namun pasti ia berjalan menelusuri gang kecil tersebut yang ternyata jauh lebih panjang dari yang pikirkan.

Bau amis darah semakin menyengat, ia semakin siaga dan berhati hati terhadap sekelilingnya.

Tapi ia tidak menemukan apa apa, ia pun berbalik dan berjalan dengan santai menuju bibir gang tersebut, namun..

Cratt-

.. baru satu langkah pria itu tak sengaja menginjak sesuatu, ia pun mencoba untuk melihat apa yang ia injak.

"Hah.. apa ini?" Ucapnya setelah melihat apa yang ia injak, karena minim cahaya ia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ia lihat. Ia pun menajamkan penglihatannya dan akhirnya ia pun bisa melihat apa yang ia injak.

Matanya membesar saat melihat yang baru saja ia injak dan yang ia injak adalah...

...sebuah bola mata manusia.

Melihat hal itu refleks ia mengeluarkan katana dan berjalan mundur perlahan dengan tubuh yang sedikit bergetar.

Tuk

Tak sengaja tumit kakinya menabrak sesuatu. Tak lama ada suara seperti sesuatu menggelinding, ia tak berani menoleh kebelakang namun ia merasa ada sesuatu yang menggelinding di antara kedua kakinya membuatnya semakin ketakutan.

Ia pun mengumpulkan semua keberaniannya dengan tubuh yang bergetar ia perlahan lahan menundukkan kepalanya.

Betapa terkejutnya pria itu saat melihat sebuah kepala manusia tanpa badan yang menggelinding di antara kakinya.

Ia semakin ketakutan dengan keringat membasahi pelipisnya. Kedua tangannya yang sedang menggenggam katana kini ikut bergetar ketakutan.

Tanpa ia sadari sebuah kabut hitam muncul di belakangnya dan perlahan lahan membesar. Pria itu masih tidak menyadari bahwa ada sebuah kabut hitam di belakangnya.

Tak lama sebuah tangan keluar dari kabut hitam itu dan perlahan lahan mengarah ke pria tersebut.

Tuk

Tangan tersebut menyentuh pundak pria tersebut dan membuat tubuh pria itu semakin bergetar, ia tak cukup keberanian untuk menoleh ke belakang.

Pria itu bisa merasakan deru nafas seseorang di belakang telinganya. Pria itu mengumpulkan semua keberaniannya untuk melihat apa yang dibelakangnya lewat ekor matanya.

"Mit-su-keta~"

Lewat ekor matanya ia melihat seorang gadis berambut gelap dengan sebuah kertas segel di pipi kirinya, menatapnya kosong dengan senyuman mengerikan.

Trangg

Sontak katana milik pria itu lepas dari genggamannya dan jatuh di tanah. Kini tubuhnya benar benar kaku.

Matanya kian bergetar ketakutan saat melihat gadis dibelakangnya melebarkan senyumnya dan..

Cratt-

..tepat di jantung. Gadis dibelakangnya menusuk tepat di jantungnya dan berhasil menembus tubuhnya hanya dengan menggunakan tangannya saja.

Tak lama gadis itu menarik tangannya kasar dengan jantung pria itu di tangannya.

Pria itu kini sudah tidak bernyawa lagi. Tubuhnya langsung ambruk saat gadis itu menarik tangannya dan mengambil jantungnya dengan kasar dan sadis.

"Shine?"

Ucap gadis itu sambil menoel noel tubuh tak bernyawa itu sambil sesekali memakan jantung pria tersebut dengan santai.

Setelah tidak mendapatkan respon dari mayat pria tersebut, gadis itu pun berhenti menoel noel mayat tersebut dan mendongakan kepalanya.

Manik ungunya menatap bulan dengan tatapan kosong dan perlahan lahan sudut bibirnya ia tarik sehingga terciptalah sebuah senyuman yang tidak bisa diartikan.

- 𝚃𝚘 𝙱𝚎 𝙲𝚘𝚗𝚝𝚒𝚗𝚞𝚎 -

𝙽𝚎𝚡𝚝?

09-08-2021

Demon Slayer || Kny x Demon!ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang