"Terima kasih, Onii-Chan." Lirih Y/n sambil memeluk baju milik Rui.
Giyuu lah yang berhasil menebas leher Rui dan dia mencium aroma yang tidak asing lagi.
'Bau ini,... Tidak salah lagi. Ini bau gadis itu.' Batin Giyuu.
Giyuu pun menoleh dan mendapati Y/n yang masih terus memeluk baju milik Rui.
Dengan cepat Giyuu menggunakan pernafasannya dan menebas Y/n.
Namun, Y/n sudah lebih dulu tersadar dan menghindar dari serangan Giyuu.
"Hm? Kau yang waktu itu, ya?" Tanya Y/n.
Giyuu tak menjawab, melainkan langsung menyerang Y/n kembali.
Beberapa saat sebelum serangan Giyuu mengenainya, Y/n mengusut dan berubah dirinya menjadi seekor kucing hitam bermanik ungu, dan pergi dari sana.
Giyuu terus mengikuti Y/n dalam versi kucing sambil terus mencoba menebas Y/n, namun nihil.
Tubuh Y/n terlalu mungil dan sangat lincah, sehingga sangat sulit menebasnya.
'Huft~ padahal ada orang yang sedang berduka, malah di kejar kejar begini' Batin Y/n.
"Nakime"
Pintu tradisional Jepang pun muncul, Y/n langsung melompat masuk dan pintu itu pun menghilang setelah Y/n berhasil masuk.
"Dia.. bisa berubah wujud nya? Apa dia terus berkembang sejak saat itu? Lupakan" Ucap Giyuu pada dirinya sendiri.
Setelah itu Giyuu pun pergi ketempat Tanjiro dan Nezuko kembali, karena merasa khawatir.
-Y/n side
Kembali ke Y/n yang sudah ada di mansion, dan masih dalam wujud kucing.
Kucing itu mengibaskan tubuhnya yang kotor akibat kejar kejaran tadi.
Setelah itu, menjilati lengannya.
"Y/n, itu kau kan?" Tanya Nakime.
"Iyaa" Sahut Y/n.
"Tidak biasanya kau kesini dengan wujud seperti itu"
Y/n tidur terlentang di atas lantai ruangan,"Aku tadi terdesak, dan aku meninggalkan bajuku di sana"
"Ohh begitu"
Y/n pun bangkit dari tidurnya dan pergi menuju tempat dimana Muzan berada.
Dan sampai lah Y/n di sebuah ruangan.
Lengan kucing Y/n pun menggeser pintu tradisional tersebut dan masuk ke dalam tak lupa untuk menutup pintu.
Disana ada Muzan yang tengah duduk sambil membaca buku tentang bunga.
Muzan yang menyadari kehadiran Y/n pun bertanya, "Ada apa kau kesini, Y/n?"
Y/n tak menjawab dan melompat kepangkuan Muzan.
Muzan mengelus bulu lembut Y/n, dan itu membuat Y/n nyaman.
"Rui kalah" Guman Y/n pelan, namun masih terdengar oleh Muzan.
"Meong-!"
Mendengar hal itu, Muzan melempar tubuh Y/n hingga menghantam dinding ruangan.
Muzan berdiri dan menatap Y/n dengan tatapan penuh amarah.
"Bagaimana bisa? Kau ada disana bukan?!" Tanya Muzan.
Y/n bangkit, "iya, aku memang ada disana."
"Lalu?"
"Rui menyuruhku untuk pergi dan menyerahkan sisanya pada nya, dan aku menuruti nya." Jelas Y/n.
"Saat aku kembali, Rui sudah dikalahkan oleh seorang Hashira." Lanjut Y/n.
Muzan sebenarnya ingin memarahin Y/n habis habisan, namun kekalahan Rui bukan lah salah Y/n.
Melainkan salah Rui sendiri yang terlalu menganggap enteng lawannya.
"..." Muzan tak berkata apapun lagi, dia kembali duduk dan melanjutkan membacanya.
Y/n kembali duduk ke pangkuan Muzan, namun kali ini Muzan tak mengelusnya.
"Nee, Muzan-Sama" Panggil Y/n.
"..."
"Aku sempat bertarung dengan Tanjiro dan Nezuko, lho. Dan aku sudah mengetahui kemampuan mereka."
Mendengar ucapan Y/n, Muzan mulai mengelus bulu Y/n lembut, "Kerja bagus, Y/n" puji Muzan dengan nada lembut.
Sedangkan Y/n tertidur dengan wujud kucingnya.
• • •
Kini sudah pagi, dan nampak Y/n yang tertidur di kasur dalam wujud kucing.
Muzan masuk kedalam ruangan tersebut, dan duduk di kasur yang sama dengan Y/n.
Dia mengangkat tubuh kecil Y/n dan membaringkannya di pangkuannya.
Muzan mengelus bulu bulu Y/n dengan sangat lembut.
"Aku tau, kau sudah bangun kan?" Tanyanya kepada Y/n.
"Ehh? Ketauan yaa" Sahut Y/n yang ternyata sudah terbangun dari tidurnya.
"Aku sudah membelikan mu baju baru yang sama seperti baju mu yang lama." Ucap Muzan.
Seketika raut wajah Y/n nampak sumringah, "Ehh?! Benarkah?! Mana?! Mana?!".
Muzan pun menyerahkan sebuah paper bag yang didalamnya terdapat baju yang di maksud.
Dengan cepat Y/n masuk kedalam paper bag tersebut.
Bruk bruk
Tak berselang lama, tubuh Y/n nampak muncul dari dalam paper bag tersebut.
Y/n pun kembali seperti biasanya.
"Arigato nee, Muzan-Sama!" Ucapan terimakasih Y/n kepada tuannya.
"Iya"
-Hashira side
Setelah selesai mengeksekusi Tanjiro, kini para Hashira berserta Oyakata-Sama, sedang mengadakan rapat.
Giyuu melaporkan, bahwa dirinya sempat bertemu dengan iblis yang pernah mereka hadapi, yaitu Y/n.
Giyuu juga memberitahukan, bahwa juga dapat merubah dirinya menjadi kucing.
"Jadi begitu ya" Kata Oyakata-Sama.
"Bukan kah iblis itu aneh?" Tanya Shinobu.
"Aneh? Aneh kenapa Shinobu-San?" Tanya Oyakata-Sama.
"Saat kami bertarung dengannya dulu, dia sama sekali tidak menyerang kami dengan seni darah iblisnya, padahal dia adalah iblis bulan." Jelas Shinobu.
"Benar juga!" Sahut Tengen.
"Apa mungkin iblis itu tidak mempunyai seni darah iblis?" Kyojuro mengajukan pendapat.
"Itu sedikit mustahil, iblis yang telah memakan banyak manusia, tidak mungkin tidak memiliki seni darah iblis" Kali ini Obanai yang berpendapat.
"Benar juga!"
"Mempunyai seni darah iblis atau tidak, iblis itu bisa menjadi ancaman besar bagi kita." Ucap Oyakata-Sama dengan nada dan raut wajah serius, begitu pula dengan para Hashira.
TBC
Saya bingung, tar yeen ama sapa, jadi bantu milih yak.
Mui/Muzan
Kalo Mui, kemungkinan bakalan Happy ending, tapi ada kemungkinan juga Sad ending.
Kalo Muzan, sudah pasti sad ending.
Jadi bantu pilih ya.
24-12-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Slayer || Kny x Demon!Reader
Fantasi「ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ」 Berkisah tentang seorang gadis yang dahulu adalah sosok yang di senangi oleh banyak orang, kini menjadi sosok yang di takuti oleh semua orang. Tapi... ..Apa penyebabnya?