"Y/n!" panggil Tanjiro, yang di panggil pun menoleh.
Tanjiro masih terus menahan pergerakan sang adik yang terus memberontak, "pergi dan kalahkan iblis itu! biar aku yang menahan Nezuko!" ucap Tanjiro.
Y/n berfikir sebentar lalu menganggukkan kepalanya, "em? baiklah" Y/n pun mulai beranjak pergi menemui Daki.
"Berhati hati lah! Iblis itu kuat!" Pesan Tanjiro sebelum Y/n benar benar pergi.
Y/n yang mendengar pesan dari Tanjiro hanya terus melanjutkan langkahnya sambil menggerutu, "berhati hatilah? kuat? asal dia tau saja, peringkatku jauh lebih dari Daki-Senpai lho!"
Dan kini ia sudah ada di tempat Daki berada. Di sana terlihat ada Daki yang bangkit dari reruntuhan bangunan dengan bekas luka bakar di tubuhnya. Daki yang melihat sosok Y/n yang kini berdiri menatapnya.
Daki menyeritkan dahinya, "buat apa kau disini, huh?" tanyanya.
Y/n menutup kedua kelopak matanya beberapa saat lalu membukanya lagi, "bertarung dengan mu, mungkin" jawabnya.
"Oh ya, benar. Kau sekarang adalah seorang penghianat, aku lupa" ucap Daki seperti menyindir Y/n.
Namun, Y/n hanya diam sambil terus menatap Daki datar.
"Baiklah, sekarang ini kau adalah musuhku, musuh para iblis, dan juga musuh 'dia', maka aku akan mengalahkan mu dalam sekejap, Y/n!" ucap Daki.
Y/n terdiam sejenak lalu tersenyum mengerikan layaknya seorang psikopat, "emm? benarkah? baiklah, buktikan omong kosong mu itu, Sen-pai~"
Daki yang merasa di remehkan pun langsung melancarkan serangannya yaitu, Obi obinya.
Namun, Obi obi itu bahkan tak menyentuh tubuh Y/n. Pergerakan yang cepat dan lincah, Y/n pergunakan untuk menghindari serangan Daki sambil seraya mendekat ketubuh Daki.
Daki yang sudah menebak pergerakan selanjutnya Y/n pun membalikkan arah Obi-obi yang sebelumnya ia luncurkan untuk menyerang Y/n.
Namun, dengan menggunakan Kekkijutsu miliknya, Y/n berpindah tempat ke belakang tubuh Daki dan sekejap.
Daki tersentak kaget, "huh?"
Y/n menarik bahu Daki kebelakang lalu menendang tubuh Daki hingga terhempas menembus langit langit bangunan tersebut.
Y/n kembali kembali berpindah tempat dan menendang Daki kembali, hingga jatuh menghantam bangunan yang ada di bawahnya hingga hancur.
Daki langsung segera bangkit dari reruntuhan. Namun, dihadapannya sudah ada Y/n yang tengah menatap remeh dirinya, "bagaimana, Senpai? Sudah menyerah?" tanya Y/n.
Daki mengeram lalu mencoba menerkam Y/n. Namun, kepalanya tertebas dengan mudah oleh Tengen yang baru saja tiba.
Kepala Daki menggelinding mengenai kaki Y/n. Y/n pun mengambil kepala Daki tersebut. Daki yang baru tersadar pun langsung mengoceh kepada Y/n, "Lepaskan aku sialan! Lepaskan!!"
Y/n mengedipkan matanya beberapa kali, "em? baiklah" ucapnya lalu melempar kepala Daki begitu saja. Dan kepala Daki tersebut menggelinding hingga mengenai tubuhnya yang tengah terduduk.
Tengen yang sendari tadi diam kini angkat bicara, "kau bukan lah iblis bulan atas. Kau lemah, terlalu lemah. Kau bukan iblis yang ku cari" ucap Tengen pada Daki.
Tengen bersiap siap ingin pergi dari sana. Namun, di hentikan oleh Daki. "TUNGGU, KAU MAU PERGI KEMANA?" Tanya Daki.
Daki terus menggerutu kepada Tengen hingga berakhir dengan Daki yang kalah bacot terus nangis.
'dia merengek? Yang benar saja. Bukan. Bukan. Yang lebih penting lagi, mau sampai kapan ia terus berbicara? padahal kepalanya telah di terpotong, tapi kenapa tubuhnya tak kunjung hancur?' tanya Tengen dalam hati. Secara tidak langsung, dia telah bertelepati dengan Y/n.
'karena, dia belum kalah' jawab Y/n.
'huh? Belum kalah, apa maksudmu?' tanya Tengen lagi.
'sebentar lagi pertanyaan mu itu akan terjawab' ucap Y/n.
"KEPALA KU DI POTONG! KEPALA KU DI POTONG! ONII-CHANNN!!" teriaknya.
Sosok Gyutaro pun muncul dari dalam tubuh Daki. Dan dengan cepat, Tengen menyerang Gyutaro. Namun, Gyutaro dengan cepat berpindah tempat. Dan kini ia tengah melekatkan kepala sang adik, "Menangis itu tidak akan merubah situasimu. Setidaknya kamu harus melekatkan kepala mu sendiri. Kamu ini benar benar tidak pandai berpikir ya?" Ucap Gyutaro pada Daki yang sedang terisak.
Gyutaro mengusap wajah Daki yang memilki bekas luka bakar itu, "duh, wajahmu terbakar? Kamu harus menjaganya. Kamu itu terlahir dengan wajah yang cantik soalnya" ucap Gyutaro.
-aduh bang, saya yang baper nih
Tengen langsung mencoba menyerang Gyutaro lagi. Namun, Gyutaro lebih cepat darinya sehingga dapat menghindari serangannya itu dan menyerangnya balik dengan sabitnya itu.
Sedangkan Y/n sendari tadi termenung. Melihat hubungan adik kakak antara Daki dan Gyutaro serta Tanjiro dan Nezuko membuatnya merasakan perasaan aneh yang bergejolak didalam hatinya.
'perasaan aneh apa ini? Apa aku... iri.. dengan mereka?' batinnya.
'aku ingin punya kakak.. tapi, sebelumnya aku sudah punya'
'Rui..'
Tiba tiba sebuah kilas balik masa lalunya terlintas di ingatannya.
Ia melihat sosok pemuda berambut hitam berbicara padanya, "Yoshi Yoshi! Sudah ya! Nii-Chan sudah ada disini sekarang! Jangan menangis lagi, ya! Nanti wajah manis mu itu menjadi asin karena air mata mu itu" ucap pemuda itu sambil mengusap kepalanya saat itu.
Y/n terdiam sambil memikirkan ingatan yang baru saja terlintas. Rasa hangat saat pemuda itu mengusap kepalanya saat itu kembali terasa saat ini, 'O-onii-Chan?'
Tak terasa, air matanya mengalir keluar dengan derasnya. 'sebelum Rui.. aku punya kakak?' batinnya.
----------------
Di sisi lain.
Nampak kedua istri Tengen tengah mengevakuasi para warga yang ada disana.
Tak lama, Mizuki datang dan ikut membantu mereka. Kedua istri Tengen yang tidak tau siapa Mizuki ini dan mencium bau iblis pun langsung menyerangnya, "apa yang kau mau disini, iblis?!" tanya Makio.
Mizuki yang mendapat serangan dadakan pun hany bisa menghindar, "Weh, kalem mba" ucapnya.
Mizuki melompat mundur, menjauh dari kedua istri Tengen yang bersenjata itu, "aku Mizuki, bawahan nona Y/n" ucapnya memperkenalkan dirinya.
Makio menyeritkan dahinya, "Y/n?.. oh bocah bodoh itu?" tanya Makio.
Perempatan imajiner muncul di pelipis Mizuki, mendengar nona-nya di hina pun protes, "bocah bodoh, katamu?!! Dia itu orang yang sangat pintar asal kau tau saja, mba lonte!"
Kini Makio ikut terlalap emosi, "hah?! Lonte?! Apa apaan kau ini, huh?!"
Suma mencoba melerai mereka berdua, ia menangkan Makio. Akhirnya, adu bacot pun diakhiri oleh ocehan Suma.
"apa buktinya kau adalah bawahan bocah itu?" tanya Makio.
Mizuki menunjukkan sebuah segel kertas yang sama seperti milik Y/n yang ada di pergelangan tangannya. Makio dan Suma pun akhirnya percaya, "baiklah kami percaya" ucap Makio.
Mizuki mengangguk dan berkata, "dan satu lagi" ucapnya.
Makio dan Suma pun bertanya, "apa"
Mizuki melempar tatapan tajam kearah mereka, membuat mereka merinding melihatnya, "kau boleh menghina, mengejekku, atau sebagainya. Namun, jangan pernah menghina nonaku" ucapnya.
Mereka dengan susah payah meneguk air liurnya sendiri lalu mengangguk, "y-ya, b-baiklah"
Setelah itu pun; Mizuki, Makio serta Suma pun mengevakuasi para warga yang ada disana sebisa mungkin.
tbc
saya sedang ga mood krn ga punya kakak cwo. kepengen anj!
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Slayer || Kny x Demon!Reader
Fantastik「ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ」 Berkisah tentang seorang gadis yang dahulu adalah sosok yang di senangi oleh banyak orang, kini menjadi sosok yang di takuti oleh semua orang. Tapi... ..Apa penyebabnya?