[15] DILEMA

196 37 30
                                    

Annyeonghaseyo
Minah Balik lagi g lama kan? Heheh
Berhubung aku masi isoman jadi masi bisa Up lebih cepat, walaupun masi susah fokus sih...
Tapi semoga kalian masi bisa nyambung dengan ceritanya ya...
Happy Reading... 😊🥰
Kalo typonya banyak mohon di maklumi yach... 😘
Ingat Vote and Comment yach... 🙏🏻😊🥰

         Hari ini cuaca sangat cerah, terlihat sebuah kursi kayu panjang yang terletak tepat di sekeliling tanaman bunga Dandelion,sungguh sangat indah dengan pemandangan langit biru bercapur awan yang terlihat sangat meneduhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


         Hari ini cuaca sangat cerah, terlihat sebuah kursi kayu panjang yang terletak tepat di sekeliling tanaman bunga Dandelion,sungguh sangat indah dengan pemandangan langit biru bercapur awan yang terlihat sangat meneduhkan. Dan di atas kursi kayu itu, seorang pria menggunakan kemeja dan celana serba putih sedang berbaring di atas kursi dengan kepalanya berada dipangkuan seorang wanita separu baya dengan gaun putih juga sedang asik mengelus pucuk kepala pria tersebut, sangat terlihat ada sebuah kenyamanan dan kebahagian di wajah pria dan wanita paruh baya itu, dan dari arah yang berbeda datang seorang pria lainnya dengan pakaian yang sama dengan pria yang sedang tertidur itu, ia berjalan dengan senyuman sambil memegang setangkai bunga Dandelion. Ia terus berjalan mendekati pria dan wanita paruh baya itu, dan saat sudah berada tepat di hadapan mereka, pria itu terduduk menyama ratakan wajahnya dengan pria yang masi asik memejamkan matanya, wajah mereka sangat dekat, dengan senyuman manis pria yang sedang memegang Bunga mengarahkan Bunga Dandelion itu tepat di hadapan wajah pria yang terpejam itu lalu dengan senyum jahil ia meniup bunga Dandelion itu hingga pembuatnya terlepas dari kelopaknya dan tentu saja berhasil mengusik pria yang masi asik terpejam dengan sentuhan lembut dari sang wanita paruh baya itu, ia membuka matanya dengan sedikit mengkerutkan keningnya, ia duduk sambil mengelus wajahnya yang sedikit terganggu dengan butiran-butiran bunga yang mengenai wajahnya.

"hai apa yang kau lakukan hmmm?" ucap pria itu.

"hyung ayo bermain" ucap pria itu dan menarik tangan sang pria yang baru saja terbangun, sangat terlihat ada sebuah kekontrasan dari kedua warna kulit mereka yang satu terlihat putih bersih bagai susu dan yang satunya terlihat lebih gelap namun tetap bersinar, dan tanpa membantah pria itu bangit dari duduknya, lalu sebelum berjalan mengukuti pria yang menariknya ia berbalik melihat wanita paruh baya seakan meminta izin

"Bunda...?" ucap pria tersebut, dan tentu saja di balas dengan senyuman oleh wanita itu.

"pergilah Sehunie...jangan menahan dirimu, masi banyak tempat yang indah selain disini sayang" ucap wanita itu dengan senyuman yang tulus. Dan ya dia adalah Sehun kini sehun berada di suatu tempat yang begitu indah dan nyaman, ia bahkan bertemu dengan ibunya orang yang sangat ia sayangi dan ia rindukan.

           Kini Sehun sedang duduk di pinggir pantai dengan pria yang tadi menariknya dan tentu saja ia adalah Nini, mereka saling menatap dengan senyum yang begitu tulus. Namun tiba-tiba setetes air mata jatuh membasahi pipi Nini, dan sontak membuat Sehun kaget, ia segera memegang kedua pipi Nini dan menggunakan ibu jarinya untuk menghapus air mata itu.

MIANHAE  [SKY][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang