Warning! Siapin tissue kalian tapi kalau kalian kuat silakan lanjut :D yang punya lagu diatas silahkan baca sambil dengerin lagunya.
Aku tersenyum memandang langit yang tengah berawan menandakan hujan akan segera turun tetes demi tetes air aku rasakan membasahi pipi ku, aku tersenyum saat tetesan air itu mengenai wajah ku rasanya dingin tapi tetap berhasil membuat orang tersenyum.
Entah mengapa masih banyak orang di luar sana menganggap jika hujan adalah sebuah kesialan namun tanpa hujan dunia ini tidak akan hidup atau mungkin dunia ini tidak akan ada.
Bagi ku hujan adalah sebuah anugerah yang tak akan pernah cukup hanya dengan ucapan syukur sepenting itu kah hujan? Iya memang sepenting itu.
"nona Lee Y/N?" panggil seorang yang membuat ku menoleh lalu tersenyum.
Aku berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan bernuansa putih polos tidak ada apapun disana hanya sebuah ruangan kosong.
Pintu pun di tutup menyisakan aku sendiri disana menatap sekeliling dan cctv yang terdapat disana lampu kecil berwarna merah menyala menandakan jika orang disana tengah mengawasi ku.
Aku melambai dengan ceria kearah kamera sambil tersenyum senang seakan tidak ada beban di dalam kehidupan ku.
Apa yang salah dari ku?
Flashback...
Hai nama ku Lee Y/N aku adalah teman dekat seorang anak penguasa kaya raya dari Australia namanya Jake Shim, dia adalah namja yang sangat tampan dan manis jake bahkan orang yang terlalu baik aku sendiri heran dengan sikapnya yang ramah pada semua orang.
Jake itu sebenarnya lebih tua dari ku setahun tapi jake selalu bilang pada ku untuk tidak memanggilnya oppa katanya "untuk apa kau memanggil ku oppa? Kita hanya beda satu tahun" kata jake.
Jadi selama kenal dengannya aku tidak pernah memanggilnya oppa sekali pun, menjadi teman dekat jake adalah impian semua wanita dan aku termasuk wanita yang sangat beruntung dapat dekat dengan jake dengan cara yang terdengar mudah.
Kami berdua bertemu pertama kali saat aku bekerja paruh waktu di sebuah cafe dan disana jake selalu memesan menu yang sama yaitu vanilla latte, aku sampai hafal pesanan dan tempat duduk yang selalu ia duduki saat datang ke cafe.
"y/n?" panggil jake.
Aku menoleh.
"ne? Sudah selesai meeting?" tanya ku dan langsung berdiri dan menghampirinya.
Jake mengangguk lalu merangkul bahu ku "ayo kita makan aku lapar sekali" ujar jake dengan wajah imut seperti bayi.
Jujur itu tidak cocok dengan badan jake yang atletis beserta tangan yang berurat itu, tapi sifatnya yang terlalu lembut ini membuat ia terlihat lugu tapi jika jake sedanh serius atau sudah terlanjur emosi dia lebih menyeramkan dari hantu.
Sesampainya di tempat makan lebih tepatnya di restoran mewah jake terus saja menatap ku bahkan sampai pesanan kami datang.
"kenapa sih? Kenapa kau melihat ku seperti itu??" tanya ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENHYPEN IMAGINE
FanficBerisi tentang kehaluan seorang author yang berharap bisa menularkan kehaluan ini ke kalian :') Yang suka halu mari merapat ke story saya :D