Part 11.

575 38 6
                                    

Pagi hari....

Aulia terbangun lebih dahulu dari Angga, kini Aulia sedang melakukan ritual paginya, yaitu mandi.
Setelah beberapa menit, Aulia yang sudah berpakaian melangkahkan kakinya keluar kamar mandi.
Aulia sedikit tersentak saat melihat Angga terbangun dan terduduk di pinggir kasur dengan wajah khas bangun tidur.
"Sudah bangun?" Tanya Aulia cuek seraya mengeringkan rambutnya dan hanya di balas anggukan Angga.
"Sana mandi, aku siapkan sarapan dulu." Ucap Aulia seraya menggantung kembali handuk.
Angga bangkit dari kasur dan mengambil handuk.
Saat hendak berjalan melewati Aulia, Angga menarik pelan lengan Anna dan memberinya kecupan pagi.
"Good morning, my Queen." Ucapnya setelah mengecup bibir Aulia, dan melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar mandi.
Aulia seketika terdiam dan wajahnya menjadi merah karena kelakuan Angga tadi.
Setelah sadar dari lamunan, Aulia langsung lari ke dapur dengan wajah memerah.
Aulia membuat nasi goreng untuk mereka berdua.

Saat sedang menyiapkan sarapan, Angga melangkah menuruni tangga menuju arah meja makan.
"Hum~ baunya harum." Ucap Angga dengan senyuman manisnya, Aulia yang mendengar hanya bisa tersenyum.
Aulia meletakan kedua piring berisi nasi goreng dan kedua gelas minum ke atas meja makan.
"Ayo makan." Ucap Aulia singkat dan mendaratkan bokongnya di kursi, dan mulai makan.
Anggapun mendaratkan bokongnya di kursi dan mulai ikut makan.
"Eum enak." Puji Angga seraya menatap Aulia, Aulia hanya bisa tersipu malu mendengar pujian Angga.
"T - terimakasih." Ucap Aulia dengan malu.
Kini mereka melanjutkan acara sarapan mereka, hanya denting piring yang menemani.
Setelah selesai, Aulia mengambil kedua piring dan gelas kotor, lalu membawanya ke wastafel untuk di cuci.
Ketika sedang mencuci, tiba-tiba saja ada lengan yang melingkar kepinggangnya, siapa lagi kalau bukan Angga pelakunya.
Aulia yang tersentak lantas menengok ke arahnya.
"A - Angga ih! Jan ngagetin-!" Protes Aulia hanya di balas kekehan dari Angga.
Angga yang iseng mulai mengecupin bahu Aulia membuat sang empu sedikit menggeliat dan menghela nafas.
"Eum Angga~" Panggil Aulia pelan dan di balas deheman dari laki-laki itu.
"Ayo jalan-jalan." Pintanya pelan dan hanya di balas tatapan oleh Angga.
"Oh ayolah~ aku bosan berada di rumah terus." Ucap Auliamemohon dengan nada sedikit merengek.
"Hahahaha. Baiklah-baiklah, kita jalan-jalan." Ucap Angga akhirnya menuruti kemauan Aulia dan mengecup bibir gadis itu sekilas.
Seketika wajah Aulia kembali memerah dan segera menyelesaikan cuciannya.
Setelah selesai mereka segera memilih pakaian masing-masing.
Aulia mengambil baju Dress santai berwarna biru dan lari kekamar mandi untuk berganti baju, tidak mungkin kan dia ganti baju di hadapan Angga, bisa diterkam nanti hahahah.

Setelah selesai berganti pakaian, mereka berjalan-jalan ke taman kota.
Terlihat Aulia sangat senang, dan terus saja tersenyum.
Lalu mereka duduk di kursi taman itu memperhatikan sekitar.
"Angga~" Panggil Aulia.
"Hm?"
"Mau eskrim~" Pintanya dengan mata memohon.
Angga hanya tertawa kecil dan mengusak rambut Aulia gemas.
"Tunggu sebentar." Ucap Angga dan beranjak dari kursi untuk membeli eskrim.

Saat Aulia sedang menunggu Aulia kembali, tiba-tiba saja ada sepasang sepatu yang berdiri di hadapannya, Aulia yang bingung lantas mendongak untuk melihat orang tersebut.
Ternyata ada beberapa orang berdiri di hadapannya.
"Siap--" Belum selesai melayangkan pertanyaan, salah satu pria tersebut sudah membekap mulut dan hidung Aulia dengan saputangan yang sudah di beri obat bius.
"Bawa dia ke tempat bos." Perintah salah satu ketuanya.
"Baik!" Sahut yang lain.
Aulia yang pingsan lantas di angkat tubuh kecilnya, mereka meletakan tubuhnya ke dalam mobil dan pergi.



AnggaPOV......

Aku yang sudah membelikan eskrim untuk Aulia, kembali melangkahkan kakiku ke tempat kami duduk tadi.
Aku terkejut karena tidak mendapatkan Aulia disana, dan mengira dia melarikan diri dariku.

'Sial!' Runtukku dalam hati.
Tiba-tiba saja aku merasakan handphoneku bergetar dan bunyi menandakan panggilan masuk.

"Halo?"

"Halo tuan Angga terhormat."
Sahut seseorang dari seberang panggilan dengan terkekeh pelan.

"Ya siapa?"

"Anda gak perlu tau siapa saya, anda cukup datang ke alamat yang akan saya beri."

"Untuk apa saya menuruti anda?"

"Untuk apa? Em anda harus menuruti saya tuan. Atau kau ingin kekasihmu mati mengenaskan?hahahahahah"

Ucap pria itu dari seberang panggilan disusul tawaan darinya.

"Keterlaluan! Akan ku--"

Panggilan di putus secara sepihak saja olehnya.
"Shit!" Runtukku.
Tak lama handphone bergetar mendapat pesan WhatssApp masuk.

08XXXXXXXXXX90

(mengirim foto Aulia yang sedang terikat dengan posisi masih pingsan)

Cepatlah datang ke alamat xxxx,
atau gadis ini taruhannya? See u bastard.

Angga mengepalkan tangannya kuat saat melihat gadisnya di ikat seperti itu.
Angga lantas langsung menelpon Leo.

"Halo, ada apa tuan?"

"Siapkan beberapa orang,
dan senjata. Ada orang yang
ingin menyakiti gadisku."

"Baik! Akan segera saya
siapkan!"

Aku mematikan panggilan setelah memberi perintah.

"Siapapun anda, anda sudah menginjak ranjau. Dan aku akan segera membawamu ke dasar neraka."
Ucapku bergumam dan mengepalkan tanganku.

'Sayang, tunggu aku.'









°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°′°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Hay gw balik lagi.
Sorry lama bet ngilang.
Tpi jujur gw sibuk banget dan suka gak sempet buka ni akun wp.
But gw berterimakasjh sama kalian yang stay nunggu.
Ayo pencet bintang jika kalian suka cerita ini.
Atau bisa di rekomendasikan ke teman-teman yang lain.
1 bintang berarti buat gw loh, makin semangat ntar aw.
Dah
Sekian-!
See u in the next Chapter


My Boyfriends is A PyschopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang