Part. 15

245 11 7
                                    

"Jika dia ingin menyakiti atau membunuhku, silahkan saja.Tetapi jika dia berani menyakiti Aulia bahkan menyentuh seujung helai rambutnya sekalipun, akan kupastikan dia mati ditanganku, dan aku akan mengirimnya ketempat seharusnya dia berada , yaitu Neraka."

-Angga-

------------------------------------------------------------------------

1 minggu kemudian......

Aulia kini sudah pulang dari rumah sakit dan melakukan rawat jalan di Mansion Angga.
Semenjak Aulia kini berada di Mansion , Angga semakin bersikap posesive dan semakin perhatian terhadap Aulia.
Setiap hari dia berada di samping Aulia untuk menemaninya, dan mengerjakan pekerjaan kantornya di Mansion.
Ia sedikit pun tidak ingin meninggalkan Aulia sendirian, Aulia pun tidak di perbolehkan keluar Mansion tanpa dia, dan tidak boleh berbicara dengan laki-laki manapun terlalu lama walaupun itu Leo sekalipun.
Mungkin bagi wanita lain itu akan sangat menyebalkan dan akan membosankan jika terus saja di dalam Mansion , tpi bagi Aulia itu tidak apa, selama Angga berada didekatnya dan selalu saja menghiburnya dikala bosan menghampiri Aulia.
"Morning baby." Sapa Angga seraya membawakan segelas susu hangat, sandwich dan beberapa buah-buahan untuk Aulia yang sudah seperti rutinitas tiap hari untuk Angga.
"

Morning to~." Aulia tersenyum lembut menatap sang kekasih yang tengah duduk di sampingnya saat ini.
"Angga bisakah kau berhenti membawakan ku ini setiap pagi? Aku bisa mengambilnya sendiri." Pinta Aulia karena tidak ingin terus menerus merepotkan kekasihnya itu.
"Memang kenapa? Aku senang saja membawakanmu ini setiap pagi, lagipula ini sarapan yang sehat untuk bayi." Tolak Angga dengan halus diselingi dengan godaan kecil.
"Haish, aku kan sedang tidak hamil Angga!" Protes Aulia seraya memanyunkan bibirnya.
"Hahahha memang siapa bilang kau hamil? Maksudku bayi itu adalah kamu sendiri sayang." Ucap Angga seraya mencubit pelan hidung Aulia membuat sang empu merengek kecil.
"Aaaa~ kirain apa..." Ucap Aulia seraya tersenyum malu dan mengusap-usap hidungnya yang tadi di cubit.

Angga hanya terkekeh kecil melihat tingkah manis Aulia.
Angga menatap wajah manis Aulia, Aulia yang merasa diperhatikan lantas menatap kembali Angga, pipi Aulia seketika terasa panas dan sedikit memerah.
Perlahan Angga mendekatkan wajahnya dan mulai mencium bibir manis Aulia, membuat sang empu tak berkutik dan memejamkan mata dikala bibirnya bersentuhan dengan bibir tebal Angga.
Berawal dari ciuman hingga berubah menjadi lumatan-lumatan kecil.

'Manis, bibir ini terasa sangat manis, layaknya sebuah obat terlarang yang membuatku candu... Bibir ini hanya milikku.' Batin Angga seraya mulai melingkarkan satu lengannya ke area pinggang Aulia, mempererat jarak mereka.

'Bibir tebal ini, selalu membuatku terbuai...' Batin Aulia seraya mengalungkan lengannya ke leher Angga dan menikmati setiap lumatan kecil yang Angga berikan.

Lumatan Angga kini beralih ke leher jenjang Aulia, menggigit pelan area itu meninggalkan tanda kepemilikan, membuat sang empu menggeliat menahan rasa menggelitik di area perutnya.

"Eungh~ Angga." Satu lenguhan itu lolos dari bibir manis Aulia, membuat Angga mengakhiri aktivitasnya dan memandang wajah Aulia yang kini memerah layaknya tomat.

Sadar dirinya dipandangi, Aulia lantas melepaskan lengannya dari leher Angga dan membalik tubuhnya memunggungi Angga.
"Angga! Jangan memandangku begitu ih!!!" Protes Aulia yang kini tidak bisa menahan malunya, sungguh jantungnya kini berdegup kencang layaknya orang yang sedang lari marathon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriends is A PyschopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang