Part 6.Kau Tetap Sahabtku.

932 50 3
                                    

Hari demi hari sudah berlalu dengan cepat, tidak terasa sudah 4 bulan kedekatan Aulia dan Angga.
Bahkan banyak siswi-siswi yang iri dengan kedekatan mereka berdua.
Sejak Aulia memperlihatkan foto waktu itu, sikap Angga berubah, Angga menjadi lebih lembut dan perhatian terhadap Aulia.
Angga bisa terlihat menyeramkan dan galak jika ada lelaki yang mendekatiku, walaupun teman sekelas sendiri.
Karena banyak waktu yang mereka lewati bersama, rasa suka di hati Aulia mulai muncul.

'Aku menyukainya?' Kalimat pertanyaan ini selalu terlintas di kepalaku.



AuliaPOV....







Skip Pagi..








Hari ini aku berangkat seperti biasanya, bedanya, sekarang Angga selalu menungguku di depan gerbang sekolah.
Kedekatan aku dengan Angga, membuat hariku berwarna.

"Hai Angga!" Sapaku seraya berlari kecil ke arahnya.
Dan seperti biasa, dia terlihat senyum dan melambaikan tangannya.
"Hi Lia." Sahutnya seraya tertawa kecil.

Interaksi kecil kami, membuat kami menjadi pusat perhatian siswa(i) di sekolah kami, bahkan saat kami berjalan beriringan menuju kelas.
Bukannya merasa risih, aku justru senang.
Aku mungkin memang sudah menyukainya, yeah menyukai seorang pyschopath.

Skip istirahat....

Kring!!!!!!

Bunyi bell istirahat pun berbunyi, aku pun membereskan alat tulisku dan ingin ke kantin.
Lalu Sasha dengan wajah cerianya menghampiriku.
"Aulia!!!" Panggilnya seraya meloncat kecil ke arahku.
"Astagaaa, jangan berteriak begitu Sasha." Sahutku seraya terkekeh kecil.
Sasha hanya memberikan cengiran tak jelasnya.
"Ayo kekantin!! Aku laparr~" Ajaknya seraya memegang perutnya tanda lapar.
"Ayuk!" Sahutku cepat.

Tetapi, belum sempat Sasha menarik tanganku keluar kelas, tanganku sudah ditahan lebih dulu oleh Angga.
Aku terkejut dan langsung memberikan tatapan bingung kepada Angga.
"E-eh? Ada apa??" Tanyaku.
"Kekantin bersamaku." Jawabnya santai dan langsung menarik tanganku begitu saja sebelum aku melayangkan kalimat protesku.
Angga menarik tanganku keluar kelas, sekilas aku melihat perubahan ekspresi Sasha.
Seolah dia memberikan tatapan benci padaku.



Saat di kantin...


Angga dan aku memesan makanan dan minum masing-masing, lalu kami duduk berdua di ujung kantin.
Kami saling diam,hingga aku membuka pembicaraan terlebih dahulu.
"Angga..." Panggilku tanpa menatapnya.
"Hm?" Sahutnya.
"Kenapa kau melarangku pergi dengan Sasha kekantin?" Tanyaku dan mengalihkan pandanganku dari piring dan menatapnya.
"Mulai sekarang jangan berteman lagi dengannya." Jawabnya santai tanpa melihat ke arahku.
Kedua alisku bertaut bingung, dan memandangnya dengan serius.
"Apa maksudmu? Kenapa aku tidak boleh berteman dengannya? Memang ada apa?" Tanyaku dengan serius.
Lalu ku dengar Angga menghela nafas kasar dan menatapku dengan serius.
"Intinya aku sudah memperingatimu, jika kau tidak mendengarkanku, akibatnya kau rasakan nanti." Jawabnya dan langsung pergi dari kantin meninggalkanku dengan sejuta pertanyaan di otakku.

'Akibat? Maksudnya apa?' Batinku.

Akupun menyelesaikan makan ku dan segera menuju ke kelas setelah membayar.
Saat aku masuk kelas, hal pertama yang ku lihat adalah senyuman Sasha, dan......
Ada yang berbeda dari senyumnya.
Akupun ke tempat dudukku, dan Angga langsung memalingkan wajahnya ke arah jendela.


Skip Pulang...



Setelah bell pulang berbunyi, Angga langsung meninggalkanku yang masih mengerjakan tugas tanpa berkata apapun padaku.
Menyebalkan? Tentu saja.
Akupun menyelesaikan tugasku dan bersiap untuk pulang.

My Boyfriends is A PyschopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang