Part 12.Dont Leave Me

304 15 2
                                    

Aulia POV......

Aku mulai tersadar dan membuka mataku melihat sekeliling.
"Sshhh sakit sekali kepalaku...." Ringisku pelan seraya mengusap kepalaku.
Ketika aku lebih memfokuskan pandanganku ke sekeliling.
'Aku dimana?' tanyaku dalam hati.
Aku berdiri pelan bersandar ke tembok di belakangku, kulihat sekarang aku berada disebuah ruangan yang memiliki pencahayaan minim, bau lembab yang menyengat, dan ada banyak lumut di sudut-sudut ruangan.
Aku berjalan pelan menuju semua jendela yang terhalang pagar besi.

Dan ketika aku melihat ke arah keluar, ternyata aku berada di.....

"Hutan?!!!!!!" Sungguh aku terkejut ketika aku mengetahui keberadaanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hutan?!!!!!!" Sungguh aku terkejut ketika aku mengetahui keberadaanku.
Kenapa dan bagaimana aku bisa berada disini? Hal itu berputar di otakku.

Aku pun langsung melangkahkan kakiku ke arah pintu, memukul-mukul pintu itu, berharap ada seseorang yang bisa mengdengarku.
"SESEORANG TOLONG AKU!!!!!!!KELUARKAN AKU DARI SINI!!". Teriakku melalui sebuah celah di pintu.
"Diam!!!" Bentak seorang pria dari balik pintu.
"KELUARKAN AKU! APA SALAHKU HAH?!" Aku kembali berteriak, namun keadaan menjadi hening.
Cukup lama aku berteriak seraya memukul-mukul pintu itu.
Pada akhirnya aku pasrah, aku melangkah mundur, bersandar di dinding dan merosot terduduk.
Aku memeluk kedua kakiku, menyembunyikan kepalaku diantara kedua kaki, dan mulai menangis.

Aku terus saja menangis dan memeluk erat kakiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku terus saja menangis dan memeluk erat kakiku.
"Angga tolong aku..." Ucapku pelan seraya terus menangis.

Tok! Tok!

Kudengar sebuah ketukan berasal dari pintu, aku mengangkat kepalaku ketika ada suara pintu terbuka.
Aku melihat seorang pria tinggi menghampiriku dan menatapku rendah.
Dia berlutut di depanku dan mengangkat daguku.
"Hola princesa, dormiste bien?" Tanyanya.
Aku hanya mengeryit bingung dengan bahasanya yang tidak ku pahami sama sekali.
"Ah maaf aku lupa, kau hanya anak SMA biasa yang tidak mengerti bahasa lain." Ucapnya kembali merendahkanku seraya tersenyum miring kearahku.
"Kenalkan, aku Alando Oktavius...." Ucapnya menggantung seraya mengusap kepalaku, lalu dia mendekatkan wajahnya ke arah telingaku dan berbisik pelan.
"Dan aku yang akan menghancurkan dan membunuh kekasihmu." Bisiknya seraya tersenyum miring.
Mataku membulat setelah mendengar bisikannya.
"Sialan!!! Lepaskan aku!!! Kenapa kau menculikku hah?!" Aku berteriak cukup keras dan menatap tajam kearahnya.
Kulihat dia tertawa pelan dan menatapku rendah.
"Kau akan tau cantik." Jawabannya itu membuatku sangat marah, aku dengan cepat melayangkan pukulan kearahnya, tetapi hal itu berhasil di tangkis dengan mudah olehnya.
"Kau cukup berani untuk ukuran gadis SMA." Ucapnya dengan santai, diapun dengan ringan menghempas tubuhku ke dinding dengan kuat hingga kepalaku terbentur.
"Sshhh..." Aku meringis pelan merasakan kepalaku berdenyut sakit, dan pandanganku pun mulai perlahan menjadi buram.
"Hahahhaha....tunggu disini sayang, kau akan mendapat hadiah istimewa dariku..." Ucapnya menggantung dan mulai berjalan keluar dari ruangan.
Aku berusaha menajamkan pandangan melihat langkahnya yang terhenti tepat di depan pintu.
"Yaitu, kepala Angga." Ucapnya kembali sebelum pintu itu tertutup dan meninggalkan tawa keras Alando.
"Angga....." Ucapku pelan sebelum kegelapan menghantam dan membawaku kealam bawah sadar.

My Boyfriends is A PyschopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang